Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Desember 2013 -
Baca: Yudas 1:17-23
"... bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus." Yudas 20
Secara pasti kita telah berada di penghujung tahun 2013 dan jelas terlihat bahwa keadaan dunia ini semakin hari tidak bertambah baik, tetapi semakin buruk dan dipenuhi kejahatan. Kita pun mudah sekali terpancing dan terbawa arus dunia ini. Sekali lagi "...janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." (Efesus 5:17).
Kata 'berdoa' menekanakan pada hubungan kita terhadap Tuhan. Bagi orang percaya doa adalah nafas hidup. Tanpa doa, kita akan mengalami 'kematian' rohani. Tanpa doa, kita akan gagal dalam berjaga-jaga sebab sumber kekuatan kita datangnya hanya dari Tuhan. Seringkali kita tekun berdoa hanya saat meminta sesuatu kepadaNya dengan menyodorkan segudang kebutuhan atau saat berada dalam masalah. Namun ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik dan lancar kita malas dan ogah-ogahan berdoa. Berhati-hatilah! Ada banyak orang Kristen mengalami kejatuhan bukan dari banyaknya masalah yang dialami, tetapi justru saat mereka sedang diberkati dan segala sesuatunya baik, karena mereka merasa aman dalam segala hal sehingga akhirnya lengah. Ingat, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan atau di kemudian hari. Bahaya selalu ada di sekeliling kita, "...Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Tidak ada jalan lain selain waspada, berjaga-jaga dan berdoa. Biarlah hari terakhir ini kita jadikan sebagai hari untuk merefleksikan diri dan merenungkan segala kasih dan kebaikan Tuhan dalam hidup ini seperti yang dilakukan oleh Samuel, di mana ia berhenti dan mendirikan suatu batu peringatan dengan menamainya 'Eben Haezer' yang artinya 'sampai di sini Tuhan menolong kita' (baca 1 Samuel 7:12).
Hanya karena pertolongan Tuhan semata kita dapat melewati hari-hari kita di sepanjang 2013. Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita; Tuhan selalu ada di setiap musim hidup kita. "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2).
Menghadapi dunia yang bergelora ini tidak ada jalan lain, kita harus makin melekat kepada Tuhan melalui doa-doa kita.
Tuesday, December 31, 2013
Monday, December 30, 2013
AKHIR ZAMAN: Berjagalah Senantiasa!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Desember 2013 -
Baca: Lukas 21:34-38
"Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." Lukas 21:36
Hari-hari ini kita berada di masa-masa yang sukar menjelang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus yang kian mendekat. Coba perhatikan dengan seksama keadaan dunia sekarang ini! Sudah sangat jelas bahwa semua yang sedang terjadi adalah tanda-tanda akhir zaman, sebagaimana tertulis di dalam Alkitab.
Sebagai orang percaya seharusnya kita makin peka rohani melihat hal ini. Firman Tuhan tiada henti-hentinya mengingatkan dan menasehati agar kita benar-benar memperhatikan bagaimana kita hidup, "...janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif," (Efesus 5:15). Jangan lagi kita bertindak sembrono dan menyia-nyiakan waktu yang ada. Sebaliknya kita harus mempergunakan waktu/kesempatan yang ada sebaik mungkin, sebab "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9). Kita diminta senantiasa berjaga-jaga sambil berdoa. 'Berjaga-jaga' mengacu pada kehati-hatian kita bertindak dan berperilaku; berpikir begitu rupa, penuh kesadaran dan pertimbangan sebelum melakukan tindakan atau perbuatan supaya tidak menyimpang dari kebenaran, sebab Tuhan menghendaki kita memiliki gaya hidup yang 'berbeda' dari orang-orang dunia. Dengan kata lain kita tidak berperilaku sama seperti yang orang dunia lakukan. Tuhan berfirman, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2).
Jika orang dunia hidup menurut keinginan daging (hawa nafsunya), larut dalam pesta pora dan kemabukan, maka kehidupan orang percaya tidak boleh demikian. Kita harus hidup menurut pimpinan Roh Tuhan, sehingga kehidupan kita seturut kehendakNya.
Dengan berjaga-jaga kita tidak mudah jatuh terjerumus ke dalam berbagai percobaan yang ada.
Baca: Lukas 21:34-38
"Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." Lukas 21:36
Hari-hari ini kita berada di masa-masa yang sukar menjelang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus yang kian mendekat. Coba perhatikan dengan seksama keadaan dunia sekarang ini! Sudah sangat jelas bahwa semua yang sedang terjadi adalah tanda-tanda akhir zaman, sebagaimana tertulis di dalam Alkitab.
Sebagai orang percaya seharusnya kita makin peka rohani melihat hal ini. Firman Tuhan tiada henti-hentinya mengingatkan dan menasehati agar kita benar-benar memperhatikan bagaimana kita hidup, "...janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif," (Efesus 5:15). Jangan lagi kita bertindak sembrono dan menyia-nyiakan waktu yang ada. Sebaliknya kita harus mempergunakan waktu/kesempatan yang ada sebaik mungkin, sebab "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9). Kita diminta senantiasa berjaga-jaga sambil berdoa. 'Berjaga-jaga' mengacu pada kehati-hatian kita bertindak dan berperilaku; berpikir begitu rupa, penuh kesadaran dan pertimbangan sebelum melakukan tindakan atau perbuatan supaya tidak menyimpang dari kebenaran, sebab Tuhan menghendaki kita memiliki gaya hidup yang 'berbeda' dari orang-orang dunia. Dengan kata lain kita tidak berperilaku sama seperti yang orang dunia lakukan. Tuhan berfirman, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2).
Jika orang dunia hidup menurut keinginan daging (hawa nafsunya), larut dalam pesta pora dan kemabukan, maka kehidupan orang percaya tidak boleh demikian. Kita harus hidup menurut pimpinan Roh Tuhan, sehingga kehidupan kita seturut kehendakNya.
Dengan berjaga-jaga kita tidak mudah jatuh terjerumus ke dalam berbagai percobaan yang ada.
Subscribe to:
Posts (Atom)