Monday, September 30, 2013

HIDUP SESUAI PANGGILAN TUHAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 September 2013 -

Baca:  2 Petrus 1:1-15

"Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh."  2 Petrus 1:10a

Hidup yang sesuai dengan panggilan Tuhan adalah hidup dengan roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan.  "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma 12:11).  Selagi ada kesempatan mari kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.  Sekecil apa pun pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepada kita, lakukan itu dengan setia, jangan dengan omelan dan bersungut-sungut.

     Tertulis:  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."  (Lukas 16:10).  Ketika kita setia dari hal-hal kecil, pada saatnya Tuhan pasti akan mempercayakan kepada kita perkara yang lebih besar.  Kita dapat melayani Tuhan sesuai dengan profesi kita masing-masing.  "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."  (Kolose 3:23).  Yang tak boleh kita lupakan dalam melayani Tuhan adalah motivasi dan sikap hati harus benar dan tulus, baik itu di hadapan manusia, terlebih lagi di hadapan Tuhan.  Jangan sampai kita mencari nama, pujian dan hormat dari manusia, mencari keuntungan diri sendiri dan saling menjatuhkan sesama pelayan Tuhan.  Kita bukan melayani manusia, tapi yang kita layani adalah Tuhan yang adalah Tuan kita.  Jangan pula mengandalakan kekuatan dan kepintaran diri sendiri, tapi milikilah penyerahan penuh kepada Roh Kudus karena tanpaNya pelayanan kita akan sia-sia.

     Hidup sesuai dengan panggilan Tuhan berarti menyadari bahwa sebagai anak-anak Tuhan kita adalah satu di dalam tubuh Kristus.  Oleh karenanya kita harus saling mengasihi dan bertolong-tolongan satu dengan yang lain,  "...bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."  (1 Yohanes 3:18).  Jadi,  "...kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"  (Efesus 2:19).

Sudahkah hidup kita sesuai panggilan Tuhan?  Jika belum, berubahlah sekarang!

Sunday, September 29, 2013

HIDUP SESUAI PANGGILAN TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 September 2013 -

Baca:  1 Petrus 2:1-10

"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:"  1 Petrus 2:9

Keberadaan orang percaya di tengah-tengah dunia bukanlah suatu kebetulan atau tanpa sebuah tujuan.  Tuhan menempatkan kita di bumi dengan maksud dan tujuan yang sangat mulia.  Kita adalah umat pilihan Tuhan:  dipilih, dikhususkan dan dipanggil untuk rencanaNya yang indah yaitu  "...supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia,"  (ayat nas).

     Kita tidak boleh asal-asalan menjalani hidup kekristenan kita.  Sebab  "kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan."  (1 Petrus 2:10).  Kita yang dulunya berada dalam kegelapan kini telah dipindahkan ke dalam terangNya yang ajaib;  kita yang dulunya adalah hamba dosa kini menjadi hamba kebenaran  (baca  Roma 6:17-18);  status kita pun berubah menjadi anak-anak Allah.  "Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah,"  (Roma 8:17);  itu semua karena pengorbanan Kristus di atas kayu salib!

     Kepada jemaat di Efesus rasul Paulus mengingatkan,  "...supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu."  (Efesus 4:1).  Hidup yang sesuai dengan panggilan Tuhan berarti hidup yang seturut kehendak dan rencana Tuhan.  Dengan kata lain kita harus memiliki kehidupan yang 'berbeda' dengan dunia ini.  Jika orang-orang dunia lebih memilih hidup menurut keinginan daging (memuaskan hawa nafsunya), kita tidak boleh terbawa arus kehidupan dunia ini, sebab  "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."  (Galalita 5:24).  Kita harus hidup dalam kesalehan yaitu hidup menurut jalan-jalan Tuhan, tidak menyimpang dari kebenaran firman Tuhan dan menurut pimpinan Roh Kudus.  Ini bukanlah pekerjaan mudah, ada harga yang harus kita bayar di mana kita harus menanggalkan 'manusia lama' kita dan mengenakan 'manusia baru'.  (Bersambung)