Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Juli 2012 -
Baca: 2 Tawarikh 15:1-19
"Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya." 2 Tawarikh 15:2c
Sudah menjadi sifat manusia bila sedang dalam masalah dan kesesakan baru ingat kepada Tuhan.
Suatu ketika bangsa Israel sedang berada dalam kesulitan yang hebat. Kekacauan terjadi di mana-mana, "Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota," (ayat 6a). Mengapa hal ini bisa terjadi? Itu semua karena kesalahan dari bangsa Israel sendiri sehingga "...Allah mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai kesesakan." (ayat 6b). Mereka menjalani kehidupan yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan: menyembah kepada dewa-dewa dan patung. Untunglah keadaan itu tidak berlarut-larut. Raja Asa segera sadar setelah menerima tegoran dari Azarya bin Oded. Raja Asa dan rakyatnya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk bertobat, sehingga "...dalam kesesakan mereka berbalik kepada Tuhan, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka." (ayat 4). Tidak hanya itu, raja pun Asa memerintahkan rakyatnya untuk "...menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin
dan dari kota-kota yang direbutnya di pegunungan Efraim. Ia membaharui
mezbah Tuhan yang ada di depan balai Bait Suci Tuhan." (ayat 8). Melihat kesungguhan mereka untuk berbalik ke jalan yang benar hati Tuhan pun tergerak untuk menolong dan memulihkan keadaan bangsa Israel. Kalau kita memiliki kemauan keras untuk mencapai sesuatu kita akan mendapatkannya, bahkan segala tantangan dan hambatan akan mampu kita lewati. Bila kita memiliki kesungguhan hati untuk mencari Tuhan kita pun akan menemukan Dia. Karena kesungguhannya mencari Tuhan, maka "Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa." (2 Tawarikh 15:19).
Jika saat ini kita sedang dalam pergumulan yang berat, datang kepada Tuhan Yesus, Ia akan segera menolong dan memulihkan asal kita datang kepadaNya dengan kesungguhan hati.
Jika saat ini kita jauh dari jalan Tuhan, datang kepadaNya dan segeralah bertobat karena tanganNya sealu terbuka untuk kita, hidup kita pasti dipulihkan!
Tuesday, July 31, 2012
Monday, July 30, 2012
SUKA MENOLONG, AKAN MENUAI!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Juli 2012 -
Baca: Galatia 6:1-10
"Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." Galatia 6:2
Berbuat baik seperti orang menabur benih. Pada saatnya ia akan menuai, tidak akan hilang. Suatu saat ia akan mendapatkannya kembali asal tidak jemu-jemu melakukannya.
Setiap perbuatan baik yang kita lakukan kepada orang lain selalu ada upahnya. Memang saat menabur kita tidak langsung menuai, semua ada waktnya. Kalau tidak menuai semasa hidup, kita akan mendapatkannya nanti di sorga. Ingat, keturunan kita pun juga akan menuai dari apa yang telah kita perbuat bagi sesama. Karena itu selama masih hidup di dunia ini banyak-banyaklah berbuat baik. "Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga." (2 Korintus 9:6).
Siapa yang perlu kita tolong? Kita perlu menolong orang lain tanpa melihat warna kulit, keturunan, pendidikan, agama dan latar belakang hidupnya. Tanpa juga melihat apakah orang yang kita tolong itu akan membalas balik perbuatan baik kita atau tidak. Namun Alkitab dengan tegas menasihatkan bahwa yang perlu kita tolong terlebih dahulu adalah saudara seiman: "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." (Galatia 6:10). Terlebih utama lagi kita harus memperhatikan dan menolong mereka yang mengajar kita tentang firman Tuhan, yang telah membimbing dan menuntun kita kepada kebenaran: para hamba Tuhan, penginjil, pelayan Tuhan: "Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu." (Galatia 6:6). Kita dapat menolong para hamba Tuhan itu bukan saja dalam bentuk uang atau materi, tetapi juga rasa hormat dan menjunjung mereka dalam kasih (baca 1 Tesalonika 5:12-13). Karena itu kita harus berusaha mencukupkan kebutuhan para hamba Tuhan yang bekerja di ladang Tuhan seperti yang diperbuat oleh jemaat di Makedonia (baca 2 Korintus 11:9). Ingat, segala pengorbanan yang kita lakukan untuk mereka itu tidak akan pernah sia-sia!
"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." Galatia 6:9
Baca: Galatia 6:1-10
"Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." Galatia 6:2
Berbuat baik seperti orang menabur benih. Pada saatnya ia akan menuai, tidak akan hilang. Suatu saat ia akan mendapatkannya kembali asal tidak jemu-jemu melakukannya.
Setiap perbuatan baik yang kita lakukan kepada orang lain selalu ada upahnya. Memang saat menabur kita tidak langsung menuai, semua ada waktnya. Kalau tidak menuai semasa hidup, kita akan mendapatkannya nanti di sorga. Ingat, keturunan kita pun juga akan menuai dari apa yang telah kita perbuat bagi sesama. Karena itu selama masih hidup di dunia ini banyak-banyaklah berbuat baik. "Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga." (2 Korintus 9:6).
Siapa yang perlu kita tolong? Kita perlu menolong orang lain tanpa melihat warna kulit, keturunan, pendidikan, agama dan latar belakang hidupnya. Tanpa juga melihat apakah orang yang kita tolong itu akan membalas balik perbuatan baik kita atau tidak. Namun Alkitab dengan tegas menasihatkan bahwa yang perlu kita tolong terlebih dahulu adalah saudara seiman: "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." (Galatia 6:10). Terlebih utama lagi kita harus memperhatikan dan menolong mereka yang mengajar kita tentang firman Tuhan, yang telah membimbing dan menuntun kita kepada kebenaran: para hamba Tuhan, penginjil, pelayan Tuhan: "Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu." (Galatia 6:6). Kita dapat menolong para hamba Tuhan itu bukan saja dalam bentuk uang atau materi, tetapi juga rasa hormat dan menjunjung mereka dalam kasih (baca 1 Tesalonika 5:12-13). Karena itu kita harus berusaha mencukupkan kebutuhan para hamba Tuhan yang bekerja di ladang Tuhan seperti yang diperbuat oleh jemaat di Makedonia (baca 2 Korintus 11:9). Ingat, segala pengorbanan yang kita lakukan untuk mereka itu tidak akan pernah sia-sia!
"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." Galatia 6:9
Subscribe to:
Posts (Atom)