Saturday, March 31, 2012

TUHAN SANGGUP MEMENUHI KEBUTUHAN KITA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Maret 2012 -

Baca:  Filipi 4:10-20

"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  Filipi 4:19

Setiap hari semua orang tanpa terkecuali dipusingkan oleh kebutuhan hidup sehari-hari.  Apalagi sekarang ini semua harga kebutuhan pokok tidak ada yang murah, semuanya makin hari makin mahal.  Yah...selama hidup di dunia ini memenuhi kebutuhan hidup, baik itu makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan sebagainya, adalah hal-hal yang tidak dapat dipisahkan.  Itulah sebabnya semua orang bekerja keras membanting tulang untuk dapat memenuhi setiap kebutuhannya.

     Apa yang dikejar?  Tidak ada kata lain, selain UANG.  Semua orang pasti berpikir bahwa jika sudah memiliki cukup uang atau bahkan berlebih semuanya akan menjadi beres, hidup ini bisa tenang dan kebahagiaan dapat dirasakan.  Benarkah?  Kenyataannya tidak demikian, kita tetap saja merasa kurang dan tidak pernah terpuaskan seperti yang dikatakan Salomo,  "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan pernah puas dengan penghasilannya."  (Pengkotbah 5:9a).  Akibatnya pikiran kita dipenuhi oleh kekuatiran setiap hari;  kuatir akan kebutuhan, kuatir akan biaya sekolah anak dan lain-lain.  Alkitab menasihati,  "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.  Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."  (Matius 6:34).  Ada pun arti kata 'kuatir' itu sendiri adalah rasa takut, gelisah, cemas terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti.  Untuk bisa keluar dari kekuatiran Tuhan mengajarkan untuk kita untuk memprioritaskan perkara-perkara rohani terlebih dahulu.  Tuhan berkata,  "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  (Matius 6:33).

     Sudahkah kita menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam hidup ini?  Tuhan Yesus telah menebus hidup kita dengan darahNya yang mahal supaya kita diselamatkan.  Tidakkah hati kita terketuk untuk membalas kasihNya itu?  Nah, untuk mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya tidak ada jalan lain selain kita mencari hadirat Tuhan setiap hari;  setia merenungkan firmanNya dan melakukannya;  setia beribadah dan melayani Tuhan.

Ketika kita mengutamakan Tuhan di atas segalanya, maka Dia akan menyediakan segala yang kita perlukan karena Dia adalah Jehovah Jireh!

Friday, March 30, 2012

HAMBA TUHAN: Mutlak Menjadi Pelaku Firman!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Maret 2012 -

Baca:  2 Korintus 4:1-15

"Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,"  2 Korintus 4:3

Seorang hamba Tuhan, pelayan Tuhan atau pemberita Injil memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah, bisa dikatakan berat.  Menjadi hamba Tuhan atau pelayan Tuhan tak boleh hidup seenak kita sendiri supaya hidup kita tidak menjadi celaan atau batu sandungan bagi orang banyak.  Dalam Yakobus 3:1 dikatakan:  "Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat."

     Menjalankan  tugas sebagai pemberita Injil ternyata membawa konsekuensi yang tidak gampang.  Tapi jika kita dipilih Tuhan untuk menjadi hamba-hambaNya itu adalah anugerah yang luar biasa.  Karena itu kita yang saat ini disebut sebagai hamba-hamba Tuhan atau pemberita Injil harus memiliki kehidupan yang selaras dengan firman Tuhan.  Hidup kita tidak boleh menyimpang dari kebenaran firman Tuhan.  Terlebih lagi firman Tuhan yang diberitakan jangan sampai keluar dari jalur kebenaran.  Jika firman yang disampaikan menyimpang dari kebenaran Alkitab, kita harus mempertanggungjawabkannya di hadapan tuhan.  Di akhir zaman ini banyak orang yang memutarbalikkan firman Tuhan demi keuntungan atau kepentingan diri sendiri.  Masih banyak pula hamba Tuhan yang berani memberitakan firman Tuhan tapi ia sendiri belum sepenuhnya menjadi pelaku firman, masih saja melakukan perbuatan-perbuatan dosa secara tersembunyi.  Berhati-hatilah!  Karena  "...segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia,"  (Ibrani 4:13).

     Sebagai hamba-hamba Tuhan patutlah kita belajar seperti yang dikerjakan Rasul Paulus.  "Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan;  kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah.  Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah."  (2 Korintus 4:2).  Hidup hamba-hamba Tuhan haruslah seperti surat yang terbuka dan terbaca oleh semua orang!

Jadi, apabila kita sudah melakukan semua sesuai dengan firman Tuhan namun Injil yang kita beritakan ditolak orang, hal ini bukan menjadi urusan kita lagi!