Monday, August 31, 2009

Berpusat Pada Firman Tuhan

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Agustus 2009 -

Baca: Amsal 4:20-27

"Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;" Amsal 4:20

Agar pikiran kita sejalan dan selaras dengan pikiran Kristus kita harus mengarahkan hati dan pikiran kita kepada firmanNya atau berpusat pada firman. Cara supaya kita berkelimpahan dengan pikiran Kristus adalah dengan merenungkan firman Tuhan secara teratur setiap hari. Yosua berpesan demikian, "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8).
Ketika kita merenungkan firman Tuhan siang dan malan, serta menaruhnya di dalam mulut kita, maka perjalanan kita akan berlimpah berkat dan kita memiliki kemampuan menghadapi setiap permasalahan dengan bijaksana karena firmanNya merupakan pikiran-pikiranNya sendiri yang tertulis di atas kertas untuk kita pelajari dan renungkan. Jadi firmanNya merupakan cara Dia berpikir tentang setiap situasi dan tentang setiap pokok permasalahan. Maka dari itu kita harus senantiasa memperhatikan firmanNya dan mempercayai setiap isi di dalamnya sebagai berita yang hidup di dalam hati kita. Bukan itu saja. Ketika tindakan merenungkan firmanNya itu sudah menjadi pola hidup kita, hal itu akan mempengaruhi tubuh jasmani kita dengan cara yang positif. Kita akan seperti pohon yang terus bertumbuh dan semakin berakar kuat, yang secara teratur akan menghasilkan buah serta tetap tahan terhadap situasi-situasi sulit sekalipun.
Merenungkan firman Tuhan, mempelajarinya, menghayatinya, mempraktekkannya serta memasukkannya dalam pikiran akan memberi kehidupan bagi kita yang akhirnya akan berdampak pula kepada orang-orang di sekitar kita. Dan, "Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri," (ayat 27a dari Amsal 4). Marilah kita mengembangkan dan menggunakan pikiran seperti yang terkandung di dalam pikiran Kristus. Akhirnya, "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8).

Sudahkah kita merenungkan firmanNya setiap hari?

Sunday, August 30, 2009

Pikiran Yang Selaras Dengan Kristus

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Agustus 2009 -

Baca: Filipi 2:1-11

"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," Filipi 2:5

Acapkali pikiran kita dipenuhi hal-hal yang membuat diri kita lemah dan tidak berdaya. Ketakutan, kekuatiran, keragu-raguan, sakit hati serta hal-hatl negatif lain sealu memenuhi pikiran kita. Akibatnya kita sering jatuh bangun di dalam dosa. Tapi ada orang yang memiliki kehidupan selalu berkemenangan dan menjadi sumber inspirasi kita meski berada dalam situasi-situasi sulit. Bagaimana supaya kita memiliki pikiran yang berisi hal-hal positif dan berkenan kepada Tuhan? Bagaimana supaya kita dapat berpikir sebagaimana Tuhan berpikir? Mungkinkah? Sesungguhnya, kita dapat melakukannya!
Alkitab mengatakan bahwa melalui Perjanjian Baru di dalam Kristus, Allah telah memberikan kepada kita hati yang baru dan roh yang baru. Roh yang diberikanNya itu adlah RohNya sendiri. "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya." (Yehezkiel 36:26-26). Jadi kita bisa memiliki pikiran seperti Kristus seperti kata Rasul Paulus, "...kami memiliki pikiran Kristus." (1 Korintus 2:16b). Tuhan Yesus telah membuat rancangan bagi kita agar kita memiliki hidup yang berkemenangan dengan cara menaruh pikiranNya sendiri di dalam diri kita. Tuhan adalah Pribadi yang positif, maka bila kita berpikir sesuai dengan pemikiran Kristus, semua yang kita pikirkan adalah hal-hal yang positif, bukan negatif.
Selama pelayananNya di bumi Tuhan Yesus selalu memperlihatkan sikap dan penampilan yang positif sekalipun Dia menanggung banyak penderitaan, difitnah, diolok-olok dan ditinggalkan murid-muridNya di saat Ia justru sangat membutuhkan mereka. Namun di tengah-tengah semua hal yang negatif itu Ia tetap bersikap positif. Kata-kata yang keluar dari mulutNya selalu positif, bahkan kepada penyamun yang tergantung di atas kayu salib di sebelahNya pun.

Kapan pun kita berpikiran negatif, itu berarti pikiran kita sedang tidak selaras dengan pikiran Kristus.