Saturday, May 4, 2019

SUKA MEMBERI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Mei 2019

Baca:  Lukas 6:37-42

"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu."  Lukas 6:38a

Kerinduan Tuhan adalah memberkati dan memberikan kelimpahan kepada umat-Nya.  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).  Tetapi, Tuhan memberikan berkat atau kekayaan-Nya dengan suatu tujuan yang mulia.  Tuhan memberkati Abraham dengan tujuan supaya ia menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.  "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat."  (Kejadian 12:2).  Jadi, Tuhan ingin berkat yang Ia berikan itu tidak berhenti atau dinikmati untuk diri sendiri, tapi juga harus mengalir keluar.

     Oleh karena itu orang yang terberkati harus  "...berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya."  (1 Timotius 6:18-19).  Jadi berkat yang dimiliki harus digunakan untuk melakukan kebajikan.  Banyak memberi dan membagi berkat kepada orang yang membutuhkan adalah investasi harta di sorga.  Banyak orang berpikir bahwa banyak memberi pasti akan rugi, karena harta atau kekayaan berkurang.  Itu adalah prinsip dunia!  Perhatikan apa yang firman Tuhan katakan:  "Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan,"  (Amsal 28:27).  "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan,"  (Amsal 11:24, 25).  Prinsip Alkitab justru mengajarkan kita untuk banyak memberi, bila ingin diberkati.  Inilah kehidupan yang berbuah-buah!

     Menyimpan harta semata-mata untuk diri sendiri sama seperti saluran yang buntu tidak teralirkan atau tersumbat.  Keadaan ini seperti Laut Mati, yang dikenal sebagai laut terasin di dunia.  Karena terlalu asin, tidak ada makhluk hidup yang mampu bertahan di tempat ini, hanya bakteri tertentu saja yang bisa bertahan.  

Kita harus menggunakan berkat yang Tuhan berikan untuk menolong orang lain.

9 comments: