Wednesday, March 27, 2013

RUMAH IDAMAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Maret 2013 -

Baca:  Mazmur 127:1-5

"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya;"  Mazmur 127:1

Memiliki rumah adalah idaman semua orang, terlebih bagi kita yang tinggal di kawasan perkotaan, di mana harga tanah dan rumah sangat mahal.  Bagi orang yang berpenghasilan sangat minim atau pas-pasan sulit rasanya untuk bisa membeli rumah.  Jangankan memiliki rumah sendiri, untuk membayar kontrak rumah saja setengah mati.  Akhirnya mereka harus indekos atau berpindah-pindah tempat untuk mengontrak rumah.

     Inilah fenomena kehidupan!  Jika kita ditanya rumah yang bagaimana yang menjadi idaman kita, maka kita pasti mendambakan rumah yang layak huni:  di kawasan real estate yang lokasinya bebas dari banjir dan juga kemacetan, nyaman, aman plus fasilitas yang memadai.  Mungkin ada yang mengatakan kita bermimpi!  Namun tidak ada perkara yang mustahil bagi orang percaya!  Itu tergantung pada tangan kita.  Ini berbicara tentang ketekunan dan kerja keras kita dalam memenuhi kebutuhan hidup.  "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya."  (Amsal 10:4).  Asal kita mau bekerja dengan rajin, tidak bermalas-malasan, rajin menabung dan terutama sekali senantiasa mengutamakan Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala perkara, niscaya apa yang kita impikan dan harapkan pasti akan terwujud.  "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  (Matius 6:33).

     'Rumah idaman'  sesungguhnya bukan hanya berbicara tentang sebuah rumah atau bangunan secara fisik yang dilengkapi dengan berbagai macam perabot rumah tangga yang mahal-mahal (house), namun lebih ditekanan kepada keluarga atau pribadi-pribadi yang tinggal di dalamnya.  Rumah idaman adalah home, yaitu tempat di mana sebuah keluarga mendapatkan kenyamanan, kedamaian, sukacita dan penghiburan;  tempat di mana kita beroleh kekuatan kala masalah atau badai kehidupan datang menerpa;  tempat di mana kita mempraktekkan kasih Kristus kepada seluruh anggota keluarga dalam wujud nyata;  tempat di mana kita dibentuk, diproses dan diajar, ibarat sekolah dan gereja  'kecil'  bagi anak-anak;  tempat dimana para orangtua mengajarkan nilai-nilai kebenaran firman Tuhan dan memberikan teladan hidup.  (Bersambung)

No comments:

Post a Comment