Wednesday, January 6, 2021

BERLAKULAH SETIA DI SEGALA SITUASI!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Januari 2021

Baca:  Mazmur 37:1-40

"Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,"  Mazmur 37:3

Kesetiaan adalah salah satu karakter penting yang harus dimiliki semua orang, sebab dalam hubungan dengan sesama, rumah tangga, bisnis, pekerjaan, terlebih-lebih dalam hubungan dengan Tuhan dan pelayanan, kesetiaan sangatlah diperlukan.  Semua orang percaya tahu bahwa kesetiaan adalah bagian dari buah Roh  (Galatia 5:22-23).

     Tak mudah menjadi orang yang setia!  Ketika berada dalam situasi baik, enak dan nyaman adalah hal yang gampang.  Namun bagaimana ketika  'perahu'  hidup kita sedang dihantam oleh ombak, gelombang dan badai dahsyat?  Masihkah kita berlaku setia di hadapan Tuhan?  Terkadang orang menyatakan komitmen untuk setia mengiring Kristus dan melayani Dia dengan sungguh-sungguh, namun dalam praktiknya tidak sesuai dengan apa yang diucapkan!  Apalagi ketika terbentur dengan masalah, tantangan atau kesulitan, mereka mulai meragukan kasih dan kuasa Tuhan.  Ternyata berlaku setia di segala situasi tak semudah membalikkan telapak tangan!  Karena itu jarang sekali didapati orang yang benar-benar setia.  "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?"  (Amsal 20:6).  Pengertian  'setia'  adalah berpegang teguh pada janji, pendirian kokoh, tidak tergoyahkan, patuh, taat, tidak berubah, konsisten, layak dipercaya.  Tuhan menginginkan anak-anak-Nya hidup setia di hadapan-Nya!  "Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya."  (Ulangan 12:32)  dan  "...Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri."  (Ulangan 5:32).  Tuhan menyediakan berkat-berkat-Nya bagi orang yang setia!  "...akan mengangkat engkau di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat."  (Ulangan 26:19).

     Sekecil apa pun hal yang Tuhan percayakan, lakukan itu dengan setia!  Ketika kita setia dalam perkara kecil, pada saatnya Tuhan pasti mempercayakan perkara besar kepada kita.  Tetapi Tuhan akan menyembunyikan wajah-Nya terhadap orang-orang yang tidak setia  (Ulangan 32:20).

"Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." Wahyu 2:10

Tuesday, January 5, 2021

KEWAJIBAN ANAK: Taat Kepada Orang Tua

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Januari 2021

Baca:  Amsal 4:1-27

"Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,"  Amsal 4:1

Taat dan hormat kepada orangtua adalah tugas utama seorang anak!  Kata  'taat'  (hupakouo)  berarti:  tunduk kepada, menuruti, mendengarkan, memperhatikan, mengikuti pengajaran.  Taat yang bagaimana?  Rasul Paulus menasihati,  "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian."  (Efesus 6:1).  Artinya ketaatan kepada orangtua adalah perintah Tuhan!  Meski demikian perintah menaati orang tua di dalam Tuhan ada batasannya:  apabila orangtua tidak hidup sesuai dengan firman Tuhan, hidup menyimpang dari kehendak Tuhan, maka anak tidak harus taat...  berarti ada PR besar bagi para orangtua!  Apabila orangtua rindu memiliki anak-anak yang taat ia harus mendidik mereka sedari dini, mengajarkan nilai-nilai firman Tuhan kepada anak-anak berulang-ulang dan tak lupa harus memberikan teladan hidup.

     Alkitab menyatakan bahwa taat dan menghormati orangtua termasuk dalam Sepuluh Hukum Tuhan, bahkan berada dalam urutan setelah perintah-perintah yang berhubungan dengan Tuhan:  "Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu..."  (Keluaran 20:12).  Menghormati berarti taat, menunjukkan rasa hormat, kebaikan, kesopanan dan kepatuhan.  Dalam aturan-aturan hukum Taurat ada sanksi yang berat bagi anak yang tak menghormati orangtua, apalagi sampai mengutuki orangtua:  "Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri."  (Imamat 20:9).  Kendati demikian perintah menghormati orangtua tersebut diberikan bukan tanpa batas, yaitu tidak boleh melebihi penghormatan dan kepatuhan kita kepada Tuhan.  Ada tertulis:  "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku;"  (Matius 10:37).

     Zaman sekarang ini banyak anak muda suka membantah;  mereka tidak hormat kepada orangtua, memberontak dan tidak tahu berterima kasih  (2 Timotius 3:1-4). 

Anak harus taat kepada orangtua!  Ini adalah perintah Tuhan yang tidak boleh dilanggar.

 Catatan:   
"Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya."  Kolose 3:18-21