Tuesday, August 25, 2020

NYANYIKAN KEMENANGAN SETIAP HARI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Agustus 2020

Baca:  Hakim-Hakim 5:1-31

"Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi TUHAN, bermazmur bagi TUHAN..."  Hakim-Hakim 5:3

Ketika orang sedang dilanda duka, kecewa atau putus asa, jarang sekali dari mulutnya terdengar nyanyian pujian.  Kalau pun ia bersenandung, yang dinyanyikan pasti lagu-lagu yang selaras dengan kondisi atau keadaan yang sedang menimpa.  Ketika sedang ditinggalkan oleh orang yang dikasihi, lagu yang dinyanyikan pastilah bertemakan rasa kehilangan dan mengasihani diri sendiri, disertai uraian air mata karena hati meratap.  Nyanyian tersebut takkan membuat sedih hilang, malah semakin menenggelamkannya pada kepedihan yang kian mendalam.

     Bagi orang percaya, nyanyian kemenangan dan sukacitalah yang harus keluar dari mulut di segala keadaan, bukan nyanyian cengeng tanda frustasi, kecewa dan gagal.  Biarlah setiap nyanyian dan pujian kita selalu menjadi tanda kemenangan atas setiap pergumulan hidup kita, tanda kita mengimani janji-janji Tuhan.  Dalam Hakim-Hakim 5 ini Debora sedang menyanyikan nyanyian kemenangan bagi bangsa Israel, nyanyian yang bermuatan iman yang membuat musuh gemetar dan lari tunggang langgang;  nyanyian pengaungan yang menyenangkan hati Tuhan, yang menggerakkan tangan-Nya untuk bertindak:  "Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap berperang, karena bangsa itu menawarkan dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN!...Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya TUHAN! Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya. Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya."  (Hakim-Hakim 5:2, 3).  Hal itu menunjukkan bahwa Debora sangat percaya akan kuasa Tuhan!  Ia berkeyakinan jika Tuhan ada di pihak bangsa Israel, siapa yang dapat melawannya?  Bangsa manakah yang dapat menahan dan menghentikan keperkasaan Tuhan?

     Nyanyian kemenangan seperti inilah yang dapat menghasilkan mujizat, sebab Tuhan bersemayam di atas puji-pujian umat-Nya  (Mazmur 22:4).  Bila Tuhan sendiri yang bertakhta di atas pujian yang kita naikkan, maka sesuatu yang dahsyat pasti terjadi:  kemenangan, pemulihan, kesembuhan dan berkat-berkat-Nya dinyatakan atas kita.

"...Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu."  Mazmur 44:8

Monday, August 24, 2020

ANAK MUDA KRISTIANI: Masa Depan Gereja

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Agustus 2020

Baca:  Amsal 22:1-16

"Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya."  Amsal 22:15

Ngeri!  Itulah kesan yang timbul bila kita melihat dan memperhatikan kehidupan orang muda di zaman sekarang ini.  Kenakalan remaja/pemuda ada di mana-mana, bukan hanya terjadi di kota-kota besar, tapi hampir terjadi di semua tempat.  Kehidupan anak-anak muda benar-benar rentan dengan pengaruh buruk:  pergaulan bebas  (free sex), terjerumus dalam narkoba, terlibat dalam prostitusi, menjadi korban trafficking atau perdagangan manusia yaitu perekrutan, pengiriman, atau penampungan orang-orang dengan cara ancaman atau kekerasan demi tujuan eksploitasi, pelacuran, perbudakan, dan sebagainya.

     Kaum muda Kristiani benar-benar harus menjadi perhatian utama gereja, sebab mereka adalah aset berharga dan masa depan gereja.  Jangan sampai mereka terbawa oleh arus dunia ini!  Pemazmur menyatakan,  "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu."  (Mazmur 119:9).  Hanya dengan firman Tuhan-lah orang muda dapat mempertahankan kelakuannya tetap bersih dan sesuai dengan kehendak Tuhan.  Tidak ada jalan lain selain para muda harus banyak melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan rohani, supaya waktu-waktu luang yang ada mereka pergunakan untuk perkara-perkara yang membangun iman.  Mereka harus melatih diri dalam hal ibadah  (1 Timotius 4:8), bukan malah menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah.  Giatkanlah melakukan ini menjelang hari Tuhan yang mendekat  (Ibrani 10:25).  Semakin banyak mereka mendengarkan firman Tuhan, semakin bertumbuhlah iman mereka, karena iman timbul dari pendengaran firman Kristus  (Roma 10:17).  Sayangnya banyak anak muda Kristen memilih untuk berkompromi dengan cara hidup dunia oleh karena mereka takut ditolak, dibenci, atau ditinggalkan teman.

     Usia muda adalah  'usia emas'  melayani Tuhan dengan memaksimalkan potensi.  Paulus pada Timotius,  "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12).

"Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan..."  2 Timotius 2:22