Sunday, August 23, 2020

BERKAT TUHAN BAGI ORANG BENAR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Agustus 2020

Baca:  Mazmur 127:1-5  

"jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga."  Mazmur 127:1

Tak ada seorang pun yang menolak berkat Tuhan, semua orang ingin hidupnya diberkati:  rumah tangganya diberkati, studinya diberkati, usaha atau bisnisnya diberkati.  Tetapi seringkali banyak orang Kristen keliru dalam memaknai arti berkat ini.  Mereka berpikir bahwa berkat Tuhan itu selalu identik dengan materi duniawi:  uang, mobil, rumah, promosi jabatan, bonus dan sebagainya.  Ketahuilah bahwa materi duniawi itu bukanlah segala-galanya!  Ada orang yang kaya-raya tapi selalu merasa tidak cukup, tidak pernah puas,  "
Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya."  (Pengkhotbah 5:9-10a).

     Hidup yang diberkati meliputi segala aspek kehidupan:  apa yang kita perlukan selalu Tuhan sediakan tepat waktu;  ada persoalan dan tantangan kita sanggup melewati;  ada sukacita, kemenangan, damai sejahtera sehingga hidup kita menjadi kesaksian dan berkat bagi orang lain.  Apa kunci mengalami berkat Tuhan?  Adalah hidup benar di hadapan Tuhan.  Berkat apa yang Tuhan sediakan bagi orang benar?  1.  Berkat dalam keluarga.  Jika bukan Tuhan yang membangun  'rumah'  (keluarga), sia-sialah orang yang membangunnya  (ayat nas).  Karena itu jadikan Tuhan prioritas utama dalam keluarga kita.  Undanglah hadirat Tuhan dalam keluarga setiap hari dengan membangun mezbah doa.  Di mana ada hadirat Tuhan, sesuatu pasti terjadi:  ada sukacita, pemulihan, ada ketenangan, ada kemenangan, dan damai sejahtera sorgawi memenuhi kehidupan keluarga kita.  Orang yang hidup dalam kebenaran akan tetap mengalami berkat Tuhan sekalipun berada di tengah goncangan, sebab Tuhan menyediakan berkat-Nya tepat pada waktunya.

     2.  Berkat perlindungan.  Tuhan memerintahkan malaikat-Nya berkemah di sekeliling orang benar  (Mazmur 90:11).  Ini berbicara tentang jaminan keamanan yang Tuhan berikan bagi orang benar.  Berada di tengah dunia yang penuh gelora, serba tidak aman dan menakutkan, orang benar mendapatkan jaminan penyertaan dan pembelaan dari Tuhan.

Berkat ada pada orang yang hidup benar di hadapan Tuhan!

Saturday, August 22, 2020

ORANG KRISTEN SUAM-SUAM KUKU

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Agustus 2020

Baca:  Wahyu 3:14-22

"Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!"  Wahyu 3:15

Kota Laodikia adalah kota yang terkenal di zamannya.  Kota ini berjarak kira-kira 40 mil dari kota Filadelfia.  Selain letaknya yang juga strategis, kota ini dikenal sebagai pusat perdagangan dan perbankan, juga sebagai kota penghasil kain wol yang indah, lembut berwarna hitam keunguan.  Kondisi kota seperti ini tentu saja juga menempatkan penduduknya pada posisi ekonomi yang begitu mapan, tapi kota hanya kekurangan satu hal, yaitu sumber air panas.  Itulah sebabnya mereka mendatangkan air panas dari kota lain yang berjarak 10 km yaitu Hieropolis melalui saluran pipa, yang ketika sampai di Laodikia air tersebut sudah tidak panas lagi, melainkan hangat-hangat kuku.

     Kondisi kota ini sangat tepat untuk menggambarkan kondisi jemaat yang mendapatkan teguran keras dari Tuhan sebagai jemaat yang suam-suam kuku.  Banyak orang Kristen di zaman sekarang ini yang menjalani kehidupan kekristenannya suam-suam kuku, tidak panas atau tidak dingin.  Suam-suam kuku bisa diartikan orang yang berdiri dia tas dua pijakan:  rohani iya, dunia iya, alias melakukan kompromi.  "Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!"  (ayat nas), sebab Tuhan tidak mengenal kata  'kompromi'.  Tuhan mengatakan bahwa ada harga yang harus dibayar untuk mengikut Dia yaitu penyangkalan diri dan pikul salib  (Matius 16:24).  "Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku."  (Wahyu 3:16).  Orang percaya harus punya ketegasan:  "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"  (Wahyu 22:11).

     Orang Kristen yang  'panas'  menggambarkan orang yang mengasihi Tuhan sungguh-sungguh  (taat), punya roh yang menyala-nyala melayani Tuhan  (Roma 12:11).  Orang Kristen  'dingin'  berbicara tentang orang yang mengikut Tuhan asal-asalan, tak ada greget, tahu kebenaran tapi tidak hidup dalam kebenaran  (Kristen tanpa ada pertobatan).

"Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!"  Wahyu 3:19