Sunday, August 16, 2020

DOA YANG TIDAK DIJAWAB TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Agustus 2020


"Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku."  Amsal 1:28

Banyak orang Kristen kecewa dan undur dari Tuhan.  Salah satu penyebab adalah doanya tidak dijawab Tuhan.  Mungkin kita merasa sudah berdoa sekian lama tapi masalah tidak kunjung selesai, sakit tak sembuh-sembuh, ekonomi keluarga belum pulih, suami tetap saja selingkuh, dan masih banyak lagi.  Jika semua doa selalu dijawab Tuhan, semua orang pasti mau mengikut Tuhan.  Masalahnya adalah tidak semua doa dijawab Tuhan!

     Ada beberapa hal yang menjadi penyebab doa tidak dijawab oleh Tuhan, karena kita salah dalam berdoa:  "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."  (Yakobus 4:3).  Tuhan menjawab doa seseorang bukan karena susunan kata-kata doanya yang indah, tapi Tuhan melihat motivasi hati kita dalam berdoa.  Di dalam doa-doa, kita seringkali menuntut Tuhan untuk menuruti keinginan dan kemauan kita.  Sadar atau tidak, keinginan doa dan kemauan kita itu semata-mata hanya untuk memuaskan keinginan daging kita atau berfokus pada diri sendiri.  Selain itu, doa kita takkan dijawab Tuhan apabila di dalam hati kita masih tersimpan dosa atau kejahatan.  "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar."  (Mazmur 66:18).  Daud, sekalipun seorang raja, punya kerendahan hati dan bersedia dikoreksi Tuhan.  "Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku."  (Mazmur 26:2), sebab  "...TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."  (Yeremia 17:10).

     Pesan penting bagi para suami:  "...hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang."  (1 Petrus 3:7).  Hidup suami memiliki dampak besar bagi keluarganya!  Jika suami hidup tidak benar di hadapan Tuhan, doa-doanya akan dihalangi oleh dirinya sendiri. 

Bila doa tidak dijawab Tuhan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah koreksi.

Saturday, August 15, 2020

KRISTUS ADALAH JALAN KEMENANGAN KITA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Agustus 2020


"...dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya."  2 Korintus 2:14a

Beberapa waktu yang lalu, di tengah situasi yang penuh keprihatinan karena mewabahnya virus Corona atau Covid 19, kita mendapatkan kabar yang sangat menggembirakan dari dunia olahraga bulutangkis:  Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berhasil meraih gelar juara All England 2020 di nomor ganda campuran  (Minggu, 15/3/2020).  Kemenangan ini sungguh sangat membanggakan dan mengharukan bagi bangsa Indonesia.  Karena situasi yang tidak memungkinkan, kali ini PBSI memutuskan untuk tidak menggelar tradisi penyambutan juara All England 2020 setibanya di tanah air.

     Berbicara tentang kemenangan, tak lepas dari yang namanya peperangan, perjuangan, kerja keras, jerih lelah, tetesan keringat, atau pergumulan.  Begitu pula perjalanan hidup kita adalah seperti berada dalam peperangan setiap hari:  berperang melawan musuh  (Iblis), berperang melawan kedagingan, juga bergumul dengan permasalahan hidup.  Tetapi kita patut bersyukur karena Kristus selalu membawa kita di jalan kemenangan-Nya.  Kemenangan terbesar yang kita alami di dalam Kristus adalah kemenangan atas dosa!  Dosa adalah masalah terbesar yang dihadapi manusia, dan tak satu pun manusia di dunia ini yang dapat menyelesaikan dosanya sendiri.  Kristus adalah satu-satunya jalan untuk manusia dapat memperoleh penebusan dosa!  "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,"  (Efesus 1:7).  Karena dosa kita telah ditebus melalui pengorbanan Kristus di kayu salib.  "Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."  (Roma 6:12).

     Menang terhadap dosa berarti kemenangan atas maut!  "...genaplah firman Tuhan yang tertulis: 'Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?'"  (1 Korintus 15:54-55).  Hal itu berarti bahwa kemenangan Kristus di kayu salib adalah kemenangan terhadap pekerjaan Iblis!  Kita tak perlu takut menghadapi Iblis dan bala tentaranya!  Kita harus melawannya dengan iman, sebab di dalam diri kita ada Roh Kudus, kuasa dari tempat yang Mahatinggi.

Dengan pertolongan Roh Kudus kita pasti dapat melawan Iblis, karena Kristus sudah memberikan jaminan kemenangan bagi kita!