Tuesday, August 4, 2020

LENGAN TUHAN SIAP UNTUK MENOPANG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Agustus 2020


"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus."  Mazmur 98:1

Saat-saat ini, semua orang dikejutkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia ini:  bencana alam, wabah penyakit dsb, yang tiba-tiba datang menyerang.  Semua itu diluar prediksi manusia!  Tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari.

     Sebagai orang percaya, tak perlu berkecil hati, karena kita memiliki Tuhan yang besar, yang kuasa-Nya tidak pernah berubah, Dia berjanji akan menyertai kita sampai kesudahan zaman.  Tuhan berkata:  "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah,..."  (Maleakhi 3:6).  Karena Tuhan tidak berubah, kita dapat menjadikan Dia sebagai tempat perlindungan,  "...dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!"  (Ulangan 33:27).  Lengan Tuhan yang kekal adalah tempat yang aman dan benteng yang kuat bagi setiap orang yang mencari perlindungan kepada-Nya,  "...Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!"  (Yeremia 32:17).  Seberapa besar pun masalah di dalam hidup ini, kita harus percaya bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang berkuasa, yang sanggup menolong dan memulihkan kita, karena tidak ada yang terlalu sukar bagi-Nya.  Tuhan dapat menciptakan dan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini, karena itu bergantunglah penuh pada lengan-Nya yang kekal.

     Karena kuasa Tuhan tidak berubah adanya maka mujizat-Nya juga masih ada sampai detik ini, artinya Tuhan masih memiliki kuasa untuk menciptakan segala sesuatu dengan lengan-Nya yang perkasa itu;  Tuhan masih sanggup melakukan perkara-perkara yang besar dan ajaib:  "Mungkinkah tangan-Ku terlalu pendek untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan pada-Ku untuk melepaskan? Sesungguhnya, dengan hardik-Ku Aku mengeringkan laut, Aku membuat sungai-sungai menjadi padang gurun; ikan-ikannya berbau amis karena tidak ada air dan mati kehausan."  (Yesaya 50:2).

"Mungkinkah tangan-Ku terlalu pendek untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan pada-Ku untuk melepaskan? Sesungguhnya, dengan hardik-Ku Aku mengeringkan laut, Aku membuat sungai-sungai menjadi padang gurun; ikan-ikannya berbau amis karena tidak ada air dan mati kehausan."  (Yesaya 50:2).

"Punya-Mulah lengan yang perkasa, kuat tangan-Mu dan tinggi tangan kanan-Mu."  Mazmur 89:14

Monday, August 3, 2020

MENGENAKAN BAJU ZIRAH KEADILAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Agustus 2020


"...kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan."  1 Tesalonika 5:8

Hidup Kristiani adalah hidup dalam peperangan rohani setiap hari.  Tantangan yang dihadapi semakin hari bukan semakin ringan, tapi semakin hari semakin berat.  Karena itu kita harus membangun iman setiap hari supaya makin kuat dan tak tergoyahkan.  Dalam peperangan rohani ini kita harus memperlengkapi diri dengan perlengkapan senjata rohani supaya dapat bertahan melawan musuh, sebab perjuangan kita sangat berat:  melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap, melawan roh-roh jahat di udara  (Efesus 6:12).

     Salah satu perlengkapan senjata rohani adalah baju zirah  (Efesus 6:14).  Baju zirah itu seperti rompi/vest di masa kini.  Pada zaman dahulu para prajurit mengenakan baju zirah saat berperang, dengan tujuan agar bagian tubuh yang vital dapat terlindungi dari serangan musuh.  Bagian tubuh paling vital yang dilindungi:  1.  Paru-paru  (bagian dada).  Manusia mempunyai dua paru-paru  (kanan dan kiri)  yang keduanya terletak di dalam rongga dada.  Kita tahu bahwa paru-paru adalah organ sistem pernafasan manusia, ini berbicara tentang kehidupan doa.  Doa adalah nafas hidup!  Orang yang sedikit berdoa sama halnya sedikit bernafas.  Berhenti berdoa berarti berhenti bernafas  (mati rohani).  Berbagai cara dilakukan Iblis untuk mencuri waktu kita dengan berbagai kesibukan atau aktivitas sehari-hari, supaya tidak berdoa.  2.  Perut.  Ini berbicara tentang kebutuhan ekonomi  (urusan perut).  Iblis seringkali menyerang perekonomian keluarga-keluarga Kristen dengan krisis keuangan.  Karena terlilit masalah ekonomi, banyak orang Kristen yang meninggalkan Tuhan dan mencari pertolongan kepada dunia.  Demi pekerjaan, demi uang, demi promosi, mereka rela meninggalkan Tuhan dan menyangkal iman.

     3.  Hati.  Ada begitu banyak penyakit yang disebabkan oleh hati  (lever)  yang rusak, dan jika hati tidak lagi berfungsi dengan baik akan sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian.  Begitu pula dengan  'hati'  (heart)  kita:  "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."  (Amsal 4:23).

Baju zirah harus dikenakan secara terus menerus agar panah api dari si Iblis tidak melukai kita, sebab Iblis selalu mencari kelengahan kita!