Wednesday, July 22, 2020

MENCARI TUHAN DENGAN SUNGGUH, PASTI DIPULIHKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Juli 2020


"Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka."  2 Tawarikh 15:4

Tak perlu terkejut lagi bila manusia sering lupa diri saat terberkati atau dalam keadaan baik, tetapi begitu sedang dalam masalah, kesulitan, kesesakan atau mengalami jalan buntu, barulah ia ingat kepada Sang Pencipta dan berseru-seru memanggil nama-Nya.

     Suatu ketika bangsa Israel sedang dalam masalah yang besar karena kekacauan terjadi di mana-mana:  "Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota,"  (2 Tawarikh 15:6).  Mengapa bisa terjadi?  Itu semua karena kesalahan manusia sendiri yang telah meninggalkan Tuhan, hidup dalam pemberontakan, menyembah kepada dewa-dewa dan patung, maka Tuhan  "...mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai kesesakan."  (2 Tawarikh 15:6).  Untunglah keadaan itu tidak sampai berlarut-larut.  Raja Asa segera menyadari akan kesalahan bangsanya setelah mendapatkan teguran keras dari nabi Tuhan, yaitu Azarya bin Oded.  Ia pun membuat keputusan yang benar, tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan ini.  Raja Asa dan rakyatnya  "...dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN...Mereka mencari-Nya..."  (ayat nas).  Tidak hanya itu, raja Asa memberikan perintah kepada rakyatnya untuk segera  "...menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin dan dari kota-kota yang direbutnya di pegunungan Efraim. Ia membaharui mezbah TUHAN yang ada di depan balai Bait Suci TUHAN. Mereka mengadakan perjanjian untuk mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dengan segenap hati dan jiwa."  (2 Tawarikh 15:8, 12).  Melihat kesungguhan mereka untuk berbalik kepada kebenaran-Nya, hati Tuhan pun tergerak untuk menolong dan memulihkan keadaan bangsa Israel.  Kalau kita memiliki kemauan keras untuk mencapai sesuatu, kita akan mendapatkannya, bahkan segala tantangan dan hambatan akan mampu kita lewati.

     Jika saat ini kita sedang dalam masalah atau pergumulan hidup yang berat, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengoreksi diri.  Bila ada hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan, segera bereskan di hadapan Tuhan dan carilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita pasti akan dipulihkan-Nya.

...dan karena kesungguhannya dalam mencari Tuhan, maka  "Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa."  2 Tawarikh 15:19

Tuesday, July 21, 2020

PENGHARAPAN PASTI DI DALAM INJIL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Juli 2020


"Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit,..."  Kolose 1:23

Ironis sekali bila ada orang Kristen yang sudah mengikut Kristus selama bertahun-tahun lalu meninggalkan imannya dan berpaling kepada ilah lain.  Mereka rela menukar Sang Juruselamat dengan kemewahan, kemegahan dan segala kesenangan dunia ini.  Bukankah mereka sudah mengerti tentang pengharapan pasti yang terkandung di dalam Injil?  "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).  Setiap orang yang hidup di dalam Kristus berarti memiliki kepastian keselamatan dan kehidupan yang kekal.

     Pengharapan yang pasti tentang keselamatan kekal yang tertulis secara jelas di dalam Injil ini haruslah membuat kita semakin bersungguh-sungguh di dalam Tuhan, bukan malah meninggalkan Tuhan demi kesenangan dunia yang sesaat saja.  Karena itu tak perlu kita takut dan kuatir tentang hidup ini:  masalah, penderitaan, tantangan, sakit-penyakit dan cobaan hidup lainnya tak seharusnya membuat kita menyerah dan berputus asa, lalu berpaling dari Injil.  "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."  (Roma 8:18).  Inilah pengharapan iman di dalam Kristus, yaitu kepastian kehidupan kekal.

     Karena kepastian hidup kekal itu hanya ada di dalam Kristus, maka Injil harus terus diberitakan ke seluruh penjuru ujung bumi.  Itulah yang membuat rasul Paulus memiliki roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan.  Ia juga tiada henti mendorong dan menyemangati Timotius untuk sepenuhnya dalam melayani Tuhan,  "...janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya...Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus,..." (2 Timotius 1:8-9).  Juga kepada Titus,  "Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah."  (Titus 2:15).

Adalah kerugian besar orang meninggalkan Kristus dan berbalik dari Injil!