Thursday, May 14, 2020

MELAYANI SESUAI KRITERIA TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Mei 2020

Baca:  Maleakhi 2:1-9

"Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam."  Maleakhi 2:7

Nama  'Maleakhi' memiliki arti utusan-Ku, jadi bukan tanpa maksud bila Tuhan memberi nama ini untuk Maleakhi, sebab sejak awal Tuhan sudah punya rencana yang indah atas hidupnya untuk menyuarakan kebenaran.  Tuhan berkata,  "Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!"  (Maleakhi 3:1a).  

     Untuk menjadi utusan Tuhan atau orang yang dipercaya Tuhan untuk tugas pelayanan, seseorang harus memenuhi kriteria yang dikehendaki-Nya, sebagaimana yang rasul Paulus katakan,  "Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus,"  (1 Korintus 4:1).  Menjadi utusan Tuhan seharusnya menyadarkan siapa kita yang tak lebih dari seorang  'hamba' yang dipercaya Tuhan untuk menyatakan rahasia-Nya.  Dipercaya Tuhan adalah suatu anugerah semata!  Orang akan dipercaya Tuhan untuk menjadi utusan-Nya apabila ia:  1.  Takut akan Tuhan.  Ini adalah syarat mutlak!  "...ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku."  (Maleakhi 2:5).  Orang yang takut akan Tuhan berarti memiliki kehidupan yang selaras dengan kehendak Tuhan atau menjadi pelaku firman Tuhan.  Apa yang dikatakan dan diperbuatnya senantiasa meneladani apa yang Kristus katakan dan perbuat.  Inilah yang juga menjadi komitmen rasul Paulus:  "Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia."  (Kisah 24:16).  Inilah yang disebut integritas!

     2.  Berani menyatakan kebenaran.  "Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan."  (Maleakhi 2:6).  Seorang hamba Tuhan harus berani menyatakan kebenaran, tidak ada rekayasa, kompromi atau kepura-puraan, dan ia sendiri harus hidup dalam kebenaran, sehingga kehidupannya bisa menjadi kesaksian atau teladan bagi orang lain.  "...banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan."  (ayat nas).  Sebaliknya, bila seorang utusan Tuhan ternyata memiliki perkataan dan perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, ia justru akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Pelayan Tuhan:  takut akan Tuhan dan tidak berkompromi dengan dosa!

Wednesday, May 13, 2020

BERANILAH MENYUARAKAN KEBENARAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Mei 2020

Baca:  Lukas 3:1-20

"Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan."  Lukas 3:8a

Khotbah-khotbah yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis isinya sangat sederhana, singkat, tak bertele-tele, tidak ngalor-ngidul, tidak banyak basa-basi, tidak dipenuhi lelucon, tetapi sangat keras dan to the point.  Inti dari khotbah yang disampaikan Yohanes Pembaptis adalah seruan untuk bertobat dan bagaimana kita harus menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan itu.  Dengan penuh keberanian dan tanpa ragu Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan kepada semua orang,  "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"  (Matius 3:2).

     Ia memperingatkan semua orang agar berbalik dari tingkah laku mereka yang jahat dan mengubah haluan hidupnya kepada Tuhan.  Dalam hal ini Yohanes Pembaptis menekankan kepada pertobatan dan buah dari pertobatan itu.  Buah dari pertobatan adalah bukti bahwa seseorang sungguh-sungguh sudah bertobat, yaitu meninggalkan cara hidup yang lama dan menjalani hidup sebagai manusia yang baru.  Karena itu kepada para pemungut cukai ia mengingatkan,  "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."  (Lukas 3:13).  Menjadi petugas pajak tidaklah salah, tetapi menagih lebih banyak dan memeras wajib pajak adalah dosa besar, terlebih lagi jika uangnya dikorupsi.  Kepada para prajurit Yohanes Pembaptis berkata,  "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."  (Lukas 3:14).  Menjadi prajurit adalah pekerjaan yang terhormat, tetapi menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan diri sendiri adalah perbuatan dosa.  Petugas pajak dan prajurit adalah dua komponen penting dalam pemerintahan suatu negara.  Ini berbicara tentang orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup rakyat.

     Yohanes Pembaptis juga memperingatkan umat Tuhan untuk hidup di dalam kasih dan saling mengasihi.  Kekristenan itu identik dengan kasih!  Kasih yang bukan hanya lips service, tapi kasih yang dibuktikan dengan perbuatan.  Memiliki kasih berarti punya kepedulian satu sama lain:  "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."  (Lukas 3:11).

Seorang yang bertobat hidupnya pasti berubah dan ada buah-buah pertobatannya!