Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Mei 2020
Baca: Matius 13:36-43
"Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat." Matius 13:39a
Dalam perumpamaan ini Kristus menjelaskan secara gamblang bahwa "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat." (Matius 13:37-38). Benih ditabur dengan satu tujuan yaitu tumbuh dan menghasilkan buah, tuaian, panenan, atau pelipatgandaan. Bahkan sejak awal penciptaan Bapa memberikan suatu perintah kepada manusia, "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah
itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28). Beranak cucu dan bertambah banyak juga berbicara tentang pelipatgandaan, ini bertujuan agar supaya bumi dipenuhi dengan orang-orang yang seharusnya memiliki karakter Ilahi!
Siapa pun orangnya pasti akan menaburkan benih yang kualitasnya baik, bukan benih yang biasa apalagi benih yang jelek. Tetapi dalam perumpamaan ini ada lalang yang tumbuh di antara gandum, dari manakah lalang itu berasal? Ternyata ada musuh yang menaburkan benih lalang di ladang tuannya: "Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis." (ayat nas). Ladang di sini berbicara tentang ladang pelayanan, sedangkan benih adalah Injil kebenaran. Benih kebenaran pertama telah ditaburkan oleh Kristus dan kemudian tugas menabur benih ini dilanjutkan oleh murid-murid-Nya dan juga para rasul yang telah menerima Amanat Agung: "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." (Matius 28:19-20a).
Iblis pun tak mau ketinggalan, ia menaburkan benih lalang ke dalam hati Yudas Iskariot, ini adalah benih lalang pertama di ladang pelayanan. Di masa-masa akhir ini para penyesat juga bekerja ekstra untuk menaburkan benih lalang: "Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang
tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu
adalah si penyesat dan antikristus." (2 Yohanes 1:7).
Kita harus selalu berjaga-jaga dan waspada, sebab Iblis tiada berhenti untuk menaburkan benih-benih yang jahat dan menyesatkan!
Saturday, May 2, 2020
Friday, May 1, 2020
TUHANLAH YANG MEMBUAT BERHASIL
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Mei 2020
Baca: Kejadian 24:1-67
"...engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku." Kejadian 24:4
Eliezer adalah pelayan Abraham yang bisa dikatakan sangat senior dan begitu setia sehingga ia dipercaya oleh tuannya untuk mengatur segala hal di rumahnya. Bahkan Eliezer dipercaya oleh Abraham untuk tugas yang teramat penting, yaitu mencarikan jodoh untuk anaknya, yaitu Ishak. Di satu sisi apa yang Abraham tugaskan ini merupakan suatu penghargaan dan kepercayaan yang luar biasa bagi Eliezer, namun di sisi lain perintah ini menuntut sebuah tanggung jawab yang besar, karena hal ini berdampak dan sangat menentukan bagi kehidupan Ishak di masa depan. Bila salah dalam memilihkan pasangan hidup untuk Ishak, maka akibatnya akan sangat fatal.
Setelah mengikat perjanjian dengan Abraham, pergilah Eliezer ke Aram-Mesopotamia dengan membawa berbagai barang berharga. Sesampai di sana Eliezer merasa lelah, maka berhentilah ia di sebuah sumur di luar kota, di situlah ia melihat beberapa orang perempuan datang untuk menimba air. Eliezer pun berdoa kepada Tuhan dan meminta tanda, "...buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum--dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu." (Kejadian 24:12-14). Akhirnya Tuhan pun menjawab doa Eliezer ini dan menunjukkan suatu tanda bahwa Ribka inilah yang akan menjadi penolong bagi Ishak.
Eliezer berhasil menjalankan apa yang diamanatkan oleh Abraham kepadanya, karena ia terlebih dahulu berdoa untuk meminta petunjuk dari Tuhan. Dengan kata lain, Eliezer melibatkan Tuhan dan mengandalkan Dia sebelum memutuskan sesuatu. Sekalipun doa Eliezer sangat sederhana, namun bermuatan iman. Doa inilah yang mendatangkan kuasa, yang sanggup menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak!
Jika kita selalu mengandalkan Tuhan, apa yang kita kerjakan pasti berhasil.
Baca: Kejadian 24:1-67
"...engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku." Kejadian 24:4
Eliezer adalah pelayan Abraham yang bisa dikatakan sangat senior dan begitu setia sehingga ia dipercaya oleh tuannya untuk mengatur segala hal di rumahnya. Bahkan Eliezer dipercaya oleh Abraham untuk tugas yang teramat penting, yaitu mencarikan jodoh untuk anaknya, yaitu Ishak. Di satu sisi apa yang Abraham tugaskan ini merupakan suatu penghargaan dan kepercayaan yang luar biasa bagi Eliezer, namun di sisi lain perintah ini menuntut sebuah tanggung jawab yang besar, karena hal ini berdampak dan sangat menentukan bagi kehidupan Ishak di masa depan. Bila salah dalam memilihkan pasangan hidup untuk Ishak, maka akibatnya akan sangat fatal.
Setelah mengikat perjanjian dengan Abraham, pergilah Eliezer ke Aram-Mesopotamia dengan membawa berbagai barang berharga. Sesampai di sana Eliezer merasa lelah, maka berhentilah ia di sebuah sumur di luar kota, di situlah ia melihat beberapa orang perempuan datang untuk menimba air. Eliezer pun berdoa kepada Tuhan dan meminta tanda, "...buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum--dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu." (Kejadian 24:12-14). Akhirnya Tuhan pun menjawab doa Eliezer ini dan menunjukkan suatu tanda bahwa Ribka inilah yang akan menjadi penolong bagi Ishak.
Eliezer berhasil menjalankan apa yang diamanatkan oleh Abraham kepadanya, karena ia terlebih dahulu berdoa untuk meminta petunjuk dari Tuhan. Dengan kata lain, Eliezer melibatkan Tuhan dan mengandalkan Dia sebelum memutuskan sesuatu. Sekalipun doa Eliezer sangat sederhana, namun bermuatan iman. Doa inilah yang mendatangkan kuasa, yang sanggup menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak!
Jika kita selalu mengandalkan Tuhan, apa yang kita kerjakan pasti berhasil.
Subscribe to:
Posts (Atom)