Friday, April 24, 2020

PANDANG TERUS SALIB KRISTUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 April 2020

Baca:  Galatia 3:1-14

"Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"  Galatia 3:13

Menurut pandangan orang-orang dunia salib adalah lambang kutuk dan penghukuman, karena itu mereka memandang rendah dan hina orang yang menjalani hukuman di atas kayu salib;  tetapi bagi orang percaya salib justru merupakan sebuah kemenangan yang memerdekakan, yaitu kemenangan atas kutuk dan melepaskan kita dari belenggu dosa.  Kristus yang tidak pernah berbuat dosa dan bahkan tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa, karena dosa dan pelanggaran kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Bapa  (2 Korintus 5:21).  Juga segala kutuk yang telah membelenggu kehidupan kita ditanggungkan kepada-Nya.  "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!'"  (Galatia 3:13).

     Rasul Paulus menyatakan,  "...pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa,"  (1 Korintus 1:18).  Bagi orang-orang yang akan binasa, berita tentang salib Kristus adalah sebuah kebodohan, karena mereka tidak mengerti tentang rencana keselamatan Bapa bagi dunia melalui Anak-Nya yang tunggal,  "...supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."  (Yohanes 3:16).  Bagi orang yang tidak percaya, salib tetaplah sebuah kutuk yang ditimpakan terhadap orang-orang yang melakukan kejahatan besar, dan mustahil keselamatan atau penebusan dosa manusia diperoleh melalui orang yang mati di atas kayu salib.  Karena itu orang-orang dunia tidak percaya kepada pengorbanan Kristus!

     Orang-orang dunia berprinsip bahwa keselamatan kekal dapat diperoleh melalui amal kebaikan, karena itu mereka berlomba-lomba untuk melakukan amal sebanyak mungkin.  Yang menjadi pertanyaan:  seberapa besar amal yang harus kita lakukan untuk menebus dosa-dosa yang telah kita perbuat selama hidup?  Penebusan dosa hanya dapat dilakukan melalui karya Kristus di atas kayu salib,  "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa,"  (Efesus 1:7).  Jelas bahwa di luar Kristus tidak ada penebusan dosa dan tidak ada jaminan untuk kehidupan kekal!

"...di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12), selain di dalam Kristus.

Thursday, April 23, 2020

TUHAN KITA: Tak Pernah Berubah

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 April 2020

Baca:  Yakobus 1:12-18 

"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."  Yakobus 1:17

Yakobus menegaskan bahwa setiap pemberian yang baik dan anugerah yang sempurna itu datangnya dari Bapa!  Rencana dan rancangan-Nya selalu baik untuk umat-Nya,  "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."  (Yeremia 29:11).  Begitu pula Kristus menegaskan,  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).  Kita patut bersyukur dan berbangga hati karena kita punya Bapa yang teramat baik, yang kebaikan-Nya tidak hanya terjadi di musim-musim tertentu, tapi di sepanjang musim kehidupan kita, kebaikan-Nya tidak pernah berubah.  "Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun."  (Mazmur 100:5).

     Bila saat ini Saudara sedang menghadapi masalah atau pergumulan hidup yang berat, jangan berputus asa, serahkan semua beban Saudara kepada Tuhan karena Ia sangat bisa diandalkan, Dia sudah lebih dari cukup.  Tuhan rindu melakukan perkara-perkara yang baik bagi kita anak-anak-Nya bukan karena kita ini berjasa dan layak.  Tuhan melakukan perkara-perkara yang baik bagi kita karena Ia memang baik, bahkan  "...Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."  (Roma 5:8b).  Walaupun segala sesuatu yang ada di dunia ini berubah, firman-Nya tidak berubah.  "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."  (Matius 24:35), Tuhan tidak pernah berubah,  Ia  "...tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."  (Ibrani 13:8):  kasih-Nya dan kuasa-Nya tidak pernah berubah.

     Justru kita ini yang mudah sekali berubah.  Kasih, kesetiaan dan ketekunan kita dalam mengikut Tuhan seringkali dipengaruhi oleh situasi dan kondisi.  Ketika berada dalam situasi yang baik kita mengasihi Tuhan, tapi begitu diperhadapkan dengan situasi yang tidak baik, kasih dan kesetiaan kita kepada Tuhan langsung berubah 180 derajat!

Tidak ada kasih seperti kasih Tuhan!  Kasih-Nya abadi dan tak perlu diragukan lagi!