Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Maret 2020
Baca: Mazmur 78:1-31
"dan jangan seperti nenek moyang mereka, angkatan pendurhaka dan
pemberontak, angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya
kepada Allah." Mazmur 78:8
Selama menempuh perjalanan di padang gurun bangsa Israel selalu menunjukkan kedegilan dan pemberontakannya kepada Tuhan, padahal di sepanjang perjalanan tersebut Tuhan telah menunjukkan kebesaran dan kedahsyatan kuasa-Nya melalui mujizat-mujizat yang Ia kerjakan. Karena pemberontakannya, sebagian besar dari mereka mati di padang gurun sebelum mencapai Tanah Perjanjian. Pemazmur menuliskan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi orang percaya agar bisa mengambil sisi positifnya.
Bangsa Israel gagal karena tidak taat melakukan perintah Tuhan. Mereka mendekat kepada Tuhan dan berseru kepada-Nya hanya saat perlu. Begitu keadaan sudah membaik dan pulih, mereka kembali hidup dalam pemberontakan. Tindakan mereka seperti suatu siklus, sampai-sampai Tuhan menyebut mereka "...suatu bangsa yang tegar tengkuk." (Keluaran 32:9). Tegar tengkuk bisa diartikan: keras kepala, sulit ditangani atau diajak bekerja sama, suka memberontak, menolak untuk patuh dan tidak dapat diatur. Pemberontakan dan ketidaktaatan inilah yang menjadi akar kegagalan mereka. Andaikan mereka mau taat, mereka pasti tidak akan mati di padang gurun. Jadi, ketaatan atau ketidaktaatan selalu membawa dampak. Ketaatan membuka pintu kesempatan bagi seseorang untuk mengalami dan menikmati janji-janji Tuhan. Sebaliknya, ketidaktaatan semakin menuutup pintu berkat, tapi membuka pintu gerbang kehancuran.
Contoh lain adalah kegagalan Saul. Ia yang telah dipercaya Tuhan untuk menjadi pemimpin atas Israel justru tidak memberikan teladan hidup yang baik. Karena ketidaktaatannya Saul harus menuai akibatnya juga. Berkatalah Samuel kepada Saul, "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan
sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan
lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari
pada lemak domba-domba jantan. Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan
adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah
menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja." (1 Samuel 15:22-23).
Tak ingin gagal dan hancur? Jadilah orang-orang yang taat kepada Tuhan.
Thursday, March 19, 2020
Wednesday, March 18, 2020
TUHAN SANGGUP MENYEDIAKAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Maret 2020
Baca: 1 Raja-Raja 3:1-15
"Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja." 1 Raja-Raja 3:13
Ada berbagai macam tujuan dan motivasi orang mengikut Kristus. Sebagai orang percaya kita mengikut Kristus karena kita telah diselamatkan dan dilepaskan dari kutuk dosa. Tetapi ada sebagian besar orang mengikut Kristus karena motivasi yang salah, yaitu ingin menjadi kaya atau memperoleh kekayaan (materi). Ketika banyak orang berbondong-bondong mengikuti kemana Kristus pergi, berkatalah Ia, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang." (Yohanes 6:26).
Roti berbicara tentang materi (berkat jasmani). Ketika orang hanya menginginkan berkat dari Tuhan, doa-doanya hanya berfokus pada kebutuhan jasmaninya atau keinginan dagingnya. Tuhan tak pernah mengajar kita demikian. Ia mengajarkan kita mengarahkan pandangan kepada pribadi-Nya, mencari wajah-Nya, dan tak perlu kuatir tentang apa pun kebutuhan kita: "Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu." (Matius 6:32). Jika kita mencari Kerajaan Sorga dan kebenaran-Nya terlebih dahulu Tuhan pasti akan mengalami berbagai kesulitan. "...mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan." (1 Timotius 6:9).
Salomo tak minta berkat materi, namun hikmat, tetapi Tuhan memberi lebih: "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," (Efesus 3:20). Asal setia, taat kepada-Nya, "...Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu." (Keluaran 23:25).
Milikilah motivasi yang benar dalam mengikut Tuhan dan taat kepada-Nya, berkat-Nya pasti disediakan!
Baca: 1 Raja-Raja 3:1-15
"Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja." 1 Raja-Raja 3:13
Ada berbagai macam tujuan dan motivasi orang mengikut Kristus. Sebagai orang percaya kita mengikut Kristus karena kita telah diselamatkan dan dilepaskan dari kutuk dosa. Tetapi ada sebagian besar orang mengikut Kristus karena motivasi yang salah, yaitu ingin menjadi kaya atau memperoleh kekayaan (materi). Ketika banyak orang berbondong-bondong mengikuti kemana Kristus pergi, berkatalah Ia, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang." (Yohanes 6:26).
Roti berbicara tentang materi (berkat jasmani). Ketika orang hanya menginginkan berkat dari Tuhan, doa-doanya hanya berfokus pada kebutuhan jasmaninya atau keinginan dagingnya. Tuhan tak pernah mengajar kita demikian. Ia mengajarkan kita mengarahkan pandangan kepada pribadi-Nya, mencari wajah-Nya, dan tak perlu kuatir tentang apa pun kebutuhan kita: "Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu." (Matius 6:32). Jika kita mencari Kerajaan Sorga dan kebenaran-Nya terlebih dahulu Tuhan pasti akan mengalami berbagai kesulitan. "...mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan." (1 Timotius 6:9).
Salomo tak minta berkat materi, namun hikmat, tetapi Tuhan memberi lebih: "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," (Efesus 3:20). Asal setia, taat kepada-Nya, "...Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu." (Keluaran 23:25).
Milikilah motivasi yang benar dalam mengikut Tuhan dan taat kepada-Nya, berkat-Nya pasti disediakan!
Subscribe to:
Posts (Atom)