Tuesday, February 4, 2020

MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Februari 2020

Baca:  2 Petrus 1:3-15

"...karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,"  2 Petrus 1:5-6

Di dalam hati kecilnya, sesungguhnya semua orang tak ingin berbuat dosa.  Sebagian besar orang sudah berusaha sedemikian rupa untuk tidak melakukan dosa, tapi tetap saja jatuh bangun dalam dosa.  Mengapa?  Karena mereka berusaha melepaskan diri dari belenggu dosa dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri.  Selama masih mengandalkan kekuatan sendiri, mereka akan gagal dan tetap jatuh bangun dalam dosa.  Hanya dengan pertolongan Roh Kudus kita akan mampu menang dalam pergumulan melawan dosa.  Tuhan berkata,  "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam."  (Zakharia 4:6).  Ini bukan berarti kita tidak perlu berusaha dan pasif saja, haruslah tetap ada kerjasama antara kita dan Roh Kudus, yaitu mau tunduk dalam pimpinan Roh Kudus sehingga Roh Kudus beroleh kesempatan untuk membimbing, menuntun dan menguatkan kita.

     Rasul Petrus berkata,  "Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib...supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia."  (2 Petrus 1:3, 4b).  Meski demikian ada bagian yang harus kita kerjakan yaitu:  "...kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,"  (2 Petrus 1:5-6).  Jadi untuk memperoleh pengetahuan penguasaan diri, kita harus berusaha sungguh-sungguh sambil melekatkan diri kepada Roh Kudus, sebab Dialah yang dapat menolong kita menaklukkan hawa nafsu duniawi.  Orang Kristen yang tak sungguh-sungguh tak akan dapat menumbangkan hawa nafsunya.

"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."  Roma 6:12

Monday, February 3, 2020

HATI-HATI DENGAN PENGAJARAN PALSU!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Februari 2020

Baca:  2 Petrus 2:1-22

"Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka."  2 Petrus 2:1

Kita tak perlu terkejut dengan munculnya guru-guru atau nabi-nabi palsu di zaman sekarang, sebab firman Tuhan sudah lebih dahulu memperingatkan.  Tapi mengapa banyak orang Kristen yang sudah tahu firman Tuhan, tapi mereka masih saja gampang diperdaya oleh ajaran-ajaran palsu tersebut?  Hal ini bisa terjadi karena mereka memiliki pengetahuan firman Tuhan hanya sebatas akal atau pikirannya, tidak sampai berakar mendalam di hati dan rohnya.  Itulah sebabnya mereka menjadi bimbang atau ragu-ragu, bahkan tidak sepenuhnya percaya akan kebenaran firman Tuhan.

     Bila kita memiliki keyakinan yang seimbang antara di pikiran dan di hati, tentu kita tidak akan sembarang menerima ajaran di luar Injil.  Rasul Paulus pernah menegur jemaat di Galatia,  "Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia."  (Galatia 1:6-9).

     Tentunya teguran Paulus kepada jemaat di Galatia ini juga berlaku untuk semua orang percaya yang hidup di zaman yang semakin jahat ini.  Jadi setiap kali mendengar pengajaran jangan langsung ditelan begitu saja, periksa dan teliti lebih dahulu apakah ajaran tersebut sudah sesuai dan selaras dengan Injil Kristus.  Jangan pula hanya melihat bahwa si pengkhotbah adalah orang hebat dan terkenal, tetapi perhatikan apakah ajarannya sesuai dengan Injil yang kita percayai atau tidak.

"...ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah;"  Yohanes 4:1a