Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Januari 2020
Baca: Kolose 3:5-17
"Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi..." Kolose 3:5
Bila orang percaya menyadari statusnya sebagai umat yang telah ditebus dan dibenarkan oleh darah Kristus, dan diberi kuasa untuk menjadi anak-anak-Nya (Yohanes 1:12), maka ia tidak akan berjuang sedemikian rupa untuk menjalani hidup seturut dengan kehendak Tuhan, sebab "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." (Galatia 2:19b-20a).
Disalibkan dengan Kristus berarti segala kedagingan (keduniawian) kita harus mati, sebagaimana Kristus "...telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:7-8). Karena ketaatan-Nya ini Kristus beroleh peninggian dari Bapa (Filipi 2:9-10). Begitu pula jika kita ingin beroleh peninggian dari Tuhan, kita pun harus mengikuti jejak Kristus, yang datang ke dunia dengan satu tujuan yaitu menggenapi rencana Bapa dan melakukan kehendak-Nya: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34). Mencapai standar hidup seperti Kristus hidup adalah goal orang percaya! Goal itu takkan pernah tercapai bila kita tidak mau membayar harga, yaitu menanggalkan manusia lama (kedagingan) untuk tinggal di dalam Tuhan dan firman-Nya.
Yang menjadi ukuran seorang mengasihi Tuhan adalah ketaatan melakukan firman Tuhan. Selama kita masih belum bisa taat, maka sesungguhnya kasih kita kepada Kristus belum sempurna. "...barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah
sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di
dalam Dia." (1 Yohanes 2:5). Untuk hidup sama seperti Kristus hidup adalah sebuah proses. Kita harus memberi diri untuk dibentuk, dikoreksi dan diperbaharui oleh Roh Kudus setiap hari. Firman Tuhan itu bukan sesuatu yang berat untuk dilakukan (1 Yohanes 5:3), yang berat adalah kita sendiri yang cenderung mengikuti keinginan daging.
Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya untuk hidup seperti Kristus hidup, karena kita memiliki penolong yaitu Roh Kudus, Roh Kebenaran.
Friday, January 3, 2020
Thursday, January 2, 2020
TUHAN MENCARI ORANG YANG TAAT
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Januari 2020
Baca: Roma 16:17-24
"Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat." Roma 16:19
Ibadah tanpa disertai ketaatan melakukan kehendak Tuhan adalah sia-sia belaka. Yang Tuhan cari dalam diri orang percaya adalah kekuatan. Oleh karena itu orang percaya harus berusaha sedemikian rupa untuk mencari perkenanan Tuhan, artinya kita harus lebih sungguh-sungguh lagi dalam mengikut Tuhan. Kita harus mengalami percepatan rohani: ibadah lebih lagi, berdoa lebih lagi, melayani Tuhan lebih lagi, taat lebih lagi. Ketaatan adalah prioritas Tuhan! Artinya dalam keadaan dan siuasi apa pun, senang atau tidak senang, kita harus tetap taat. Kata 'TAAT' dibaca dari depan atau dari belakang tetaplah TAAT. Hidup dalam ketaatan (kebenaran) adalah mutlak bagi orang percaya, karena hal itu menyukakan hati Tuhan. "Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran." (3 Yohanes 1:4).
Kristus adalah teladan utama dalam hal ketaatan! Puncak ketaatan Kristus kepada Bapa adalah mati di atas kayu salib. Ketaatan Kristus inilah yang menghasilkan keselamatan bagi setiap orang yang percaya. Sebagai orang yang sudah diselamatkan, sudah sepatutnya kita meneladani Kristus yaitu hidup dalam ketaatan. Tak mudah untuk hidup taat di tengah-tengah dunia yang semakin jahat seperti sekarang ini. Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi yang ada membuat orang tidak lagi hidup mengandalkan Tuhan, dan semakin diperparah dengan menjamurnya ajaran-ajaran sesat. "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:15-16). Hidup taat berarti hidup dalam kekudusan. "Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah." (2 Korintus 7:1).
Hidup kudus adalah syarat mutlak untuk kita mengalami kehadiran Tuhan, sebab tanpa kekudusan tak seorang pun dapat melihat Tuhan (Ibrani 12:14).
Baca: Roma 16:17-24
"Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat." Roma 16:19
Ibadah tanpa disertai ketaatan melakukan kehendak Tuhan adalah sia-sia belaka. Yang Tuhan cari dalam diri orang percaya adalah kekuatan. Oleh karena itu orang percaya harus berusaha sedemikian rupa untuk mencari perkenanan Tuhan, artinya kita harus lebih sungguh-sungguh lagi dalam mengikut Tuhan. Kita harus mengalami percepatan rohani: ibadah lebih lagi, berdoa lebih lagi, melayani Tuhan lebih lagi, taat lebih lagi. Ketaatan adalah prioritas Tuhan! Artinya dalam keadaan dan siuasi apa pun, senang atau tidak senang, kita harus tetap taat. Kata 'TAAT' dibaca dari depan atau dari belakang tetaplah TAAT. Hidup dalam ketaatan (kebenaran) adalah mutlak bagi orang percaya, karena hal itu menyukakan hati Tuhan. "Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran." (3 Yohanes 1:4).
Kristus adalah teladan utama dalam hal ketaatan! Puncak ketaatan Kristus kepada Bapa adalah mati di atas kayu salib. Ketaatan Kristus inilah yang menghasilkan keselamatan bagi setiap orang yang percaya. Sebagai orang yang sudah diselamatkan, sudah sepatutnya kita meneladani Kristus yaitu hidup dalam ketaatan. Tak mudah untuk hidup taat di tengah-tengah dunia yang semakin jahat seperti sekarang ini. Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi yang ada membuat orang tidak lagi hidup mengandalkan Tuhan, dan semakin diperparah dengan menjamurnya ajaran-ajaran sesat. "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:15-16). Hidup taat berarti hidup dalam kekudusan. "Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah." (2 Korintus 7:1).
Hidup kudus adalah syarat mutlak untuk kita mengalami kehadiran Tuhan, sebab tanpa kekudusan tak seorang pun dapat melihat Tuhan (Ibrani 12:14).
Subscribe to:
Posts (Atom)