Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Desember 2019
Baca: Yesaya 29:9-16
"Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan
Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya
kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan," Yesaya 29:13
Banyak orang Kristen memandang remeh arti pengorbanan Kristus di kayu salib. Mereka berpikir bahwa dengan percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat itu sudah cukup, dan pasti diselamatkan. Percaya kepada Kristus adalah jalan yang benar untuk kita memperoleh keselamatan, sebab ada tertulis: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Namun demikian bukan berarti setelah percaya kepada-Nya kita boleh hidup seenaknya sendiri atau bermain-main dengan dosa. Perhatikan! Sekalipun sudah menjadi Kristen tetapi bila dalam hidup ini kita tidak mau taat menuruti firman Tuhan, kita juga akan mengalami kebinasaan kekal. Tuhan berfirman dengan keras: "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 7:21).
Agama, denominasi gereja atau pelayanan tidak menjamin orang masuk ke dalam Kerajaan Sorga, apalagi jika ibadah dan pelayanan hanya dipakai sebagai kedok. Tuhan menentang ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang tahu tentang kebenaran dan bahkan mengajarkan kebenaran kepada orang lain, tetapi diri mereka sendiri tidak hidup dalam kebenaran: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih,
adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum
Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.
Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar
di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan
kedurjanaan." (Matius 23:23, 28).
Tuhan sangat benci dengan kemunafikan! Yang Tuhan cari adalah orang-orang yang punya hati hamba yang mau taat melakukan kehendak Tuhan.
Karena kita telah diselamatkan, marilah kita mengerjakan keselamatan itu dengan ketaatan penuh. Itu yang akan membawa kita kepada keselamatan kekal!
Friday, December 20, 2019
Thursday, December 19, 2019
BAGI ORANG PERCAYA: Tak Ada Yang Mustahil
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Desember 2019
Baca: Markus 9:14-29
"...jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Markus 9:23b
Mengubah suatu masalah menjadi berkat, mengubah yang tak punya pengharapan menjadi berpengharapan, mengubah masa depan suram menjadi masa depan cerah...mungkinkah? Segala sesuatu menjadi mungkin apabila kita melihat dari sudut pandang Tuhan, melihat dengan mata iman... bukan melihat apa yang terlihat secara kasat mata, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37), begitu pula "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23b). Kehidupan orang Kristen yang sesungguhnya adalah "...hidup karena percaya, bukan karena melihat" (2 Korintus 5:7).
Orang percaya seharusnya menjalani hari-harinya dengan penuh kemenangan, meski situasi yang ada di sekeliling tidak mendukung, atau berada di tengah-tengah dunia yang bergejolak sekalipun, sebab kita punya Tuhan yang besar, heran dan teramat dahsyat kuasa-Nya! Dalam sejarah kehidupan manusia tidak ada seorang pribadi atau nabi pun yang berani berkata seperti Kristus: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28:18), yang kepada-Nya dikaruniakan nama di atas segala nama, supaya di dalam nama-Nya bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi (Filipi 2:9-10), dan kuasa-Nya tak pernah berubah, "...tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8).
Satu contoh: ketika Daniel harus diperhadapkan dengan bahaya yang mengancam jiwanya (karena dia berani melanggar perintah raja Darius), takut dan kuatirkah Daniel? Tidak. "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11). Ia sangat percaya Tuhan yang ia sembah berkuasa, sanggup mengubah masalah jadi berkat, sanggup membuka pintu-pintu yang tertutup, sanggup mengubah yang tak ada harapan menjadi berpengharapan. Alkitab menyatakan bahwa doa Daniel didengar oleh Tuhan, dan pertolongan dari Tuhan datang tepat pada waktu-Nya.
Tidak ada perkara mustahil bagi orang percaya, karena kita punya Tuhan yang kuasa-Nya dan firman-Nya tak pernah berubah!
Baca: Markus 9:14-29
"...jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Markus 9:23b
Mengubah suatu masalah menjadi berkat, mengubah yang tak punya pengharapan menjadi berpengharapan, mengubah masa depan suram menjadi masa depan cerah...mungkinkah? Segala sesuatu menjadi mungkin apabila kita melihat dari sudut pandang Tuhan, melihat dengan mata iman... bukan melihat apa yang terlihat secara kasat mata, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37), begitu pula "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23b). Kehidupan orang Kristen yang sesungguhnya adalah "...hidup karena percaya, bukan karena melihat" (2 Korintus 5:7).
Orang percaya seharusnya menjalani hari-harinya dengan penuh kemenangan, meski situasi yang ada di sekeliling tidak mendukung, atau berada di tengah-tengah dunia yang bergejolak sekalipun, sebab kita punya Tuhan yang besar, heran dan teramat dahsyat kuasa-Nya! Dalam sejarah kehidupan manusia tidak ada seorang pribadi atau nabi pun yang berani berkata seperti Kristus: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28:18), yang kepada-Nya dikaruniakan nama di atas segala nama, supaya di dalam nama-Nya bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi (Filipi 2:9-10), dan kuasa-Nya tak pernah berubah, "...tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8).
Satu contoh: ketika Daniel harus diperhadapkan dengan bahaya yang mengancam jiwanya (karena dia berani melanggar perintah raja Darius), takut dan kuatirkah Daniel? Tidak. "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11). Ia sangat percaya Tuhan yang ia sembah berkuasa, sanggup mengubah masalah jadi berkat, sanggup membuka pintu-pintu yang tertutup, sanggup mengubah yang tak ada harapan menjadi berpengharapan. Alkitab menyatakan bahwa doa Daniel didengar oleh Tuhan, dan pertolongan dari Tuhan datang tepat pada waktu-Nya.
Tidak ada perkara mustahil bagi orang percaya, karena kita punya Tuhan yang kuasa-Nya dan firman-Nya tak pernah berubah!
Subscribe to:
Posts (Atom)