Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Desember 2019
Baca: Markus 9:14-29
"...jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Markus 9:23b
Mengubah suatu masalah menjadi berkat, mengubah yang tak punya pengharapan menjadi berpengharapan, mengubah masa depan suram menjadi masa depan cerah...mungkinkah? Segala sesuatu menjadi mungkin apabila kita melihat dari sudut pandang Tuhan, melihat dengan mata iman... bukan melihat apa yang terlihat secara kasat mata, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37), begitu pula "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23b). Kehidupan orang Kristen yang sesungguhnya adalah "...hidup karena percaya, bukan karena melihat" (2 Korintus 5:7).
Orang percaya seharusnya menjalani hari-harinya dengan penuh kemenangan, meski situasi yang ada di sekeliling tidak mendukung, atau berada di tengah-tengah dunia yang bergejolak sekalipun, sebab kita punya Tuhan yang besar, heran dan teramat dahsyat kuasa-Nya! Dalam sejarah kehidupan manusia tidak ada seorang pribadi atau nabi pun yang berani berkata seperti Kristus: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28:18), yang kepada-Nya dikaruniakan nama di atas segala nama, supaya di dalam nama-Nya bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi (Filipi 2:9-10), dan kuasa-Nya tak pernah berubah, "...tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8).
Satu contoh: ketika Daniel harus diperhadapkan dengan bahaya yang mengancam jiwanya (karena dia berani melanggar perintah raja Darius), takut dan kuatirkah Daniel? Tidak. "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia
ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke
arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji
Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11). Ia sangat percaya Tuhan yang ia sembah berkuasa, sanggup mengubah masalah jadi berkat, sanggup membuka pintu-pintu yang tertutup, sanggup mengubah yang tak ada harapan menjadi berpengharapan. Alkitab menyatakan bahwa doa Daniel didengar oleh Tuhan, dan pertolongan dari Tuhan datang tepat pada waktu-Nya.
Tidak ada perkara mustahil bagi orang percaya, karena kita punya Tuhan yang kuasa-Nya dan firman-Nya tak pernah berubah!
Thursday, December 19, 2019
Wednesday, December 18, 2019
SANKSI TUHAN TAK PANDANG BULU
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Desember 2019
Baca: Ulangan 34:1-12
"Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana." Ulangan 34:4
Tuhan yang kita sembah, selain memiliki sifat Mahakasih, juga Mahaadil. Hal inilah yang seringkali dilupakan dan diremehkan oleh manusia. Karena Tuhan Mahaadil, setiap orang tanpa pandang bulu akan menerima sanksi apabila mereka melakukan suatu pelanggaran atau pemberontakan terhadap Tuhan.
Musa, pilihan Tuhan yang diutus membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke negeri yang dijanjikan Tuhan yaitu Tanah Kanaan, juga tak luput dari sanksi Tuhan. Ada pun sanksinya adalah tidak dapat masuk ke negeri yang Tuhan janjikan itu karena Musa telah berlaku ceroboh saat berkata-kata di hadapan umat Israel di Meriba. "Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: 'Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?' Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum. Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: 'Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.'" (Bilangan 20:10-12). Tuhan tidak pernah berkompromi dan pelanggaran sekecil apa pun.
Namun Tuhan masih memberi kesempatan Musa melihat negeri yang dijanjikan-Nya itu meski hanya dari kejauhan. "Kemudian naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yakni ke atas puncak Pisga, yang di tentangan Yerikho, lalu TUHAN memperlihatkan kepadanya seluruh negeri itu: daerah Gilead sampai ke kota Dan," (Ulangan 34:1). Sesungguhnya sanksi ini sangat menyedihkan hati Tuhan sendiri, namun karena Ia Mahaadil, segala sesuatu yang telah ditetapkan-Nya dan difirmankan-Nya, pasti akan dilaksanakan tanpa memandang bulu. Betapa pun Musa sangat dikasihi Tuhan, ia tetap tidak dapat masuk ke negeri yang dijanjikan Tuhan.
Tuhan tidak bisa dipermainkan! Setiap pelanggaran pasti ada sanksi dari Tuhan.
Baca: Ulangan 34:1-12
"Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana." Ulangan 34:4
Tuhan yang kita sembah, selain memiliki sifat Mahakasih, juga Mahaadil. Hal inilah yang seringkali dilupakan dan diremehkan oleh manusia. Karena Tuhan Mahaadil, setiap orang tanpa pandang bulu akan menerima sanksi apabila mereka melakukan suatu pelanggaran atau pemberontakan terhadap Tuhan.
Musa, pilihan Tuhan yang diutus membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke negeri yang dijanjikan Tuhan yaitu Tanah Kanaan, juga tak luput dari sanksi Tuhan. Ada pun sanksinya adalah tidak dapat masuk ke negeri yang Tuhan janjikan itu karena Musa telah berlaku ceroboh saat berkata-kata di hadapan umat Israel di Meriba. "Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: 'Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?' Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum. Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: 'Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.'" (Bilangan 20:10-12). Tuhan tidak pernah berkompromi dan pelanggaran sekecil apa pun.
Namun Tuhan masih memberi kesempatan Musa melihat negeri yang dijanjikan-Nya itu meski hanya dari kejauhan. "Kemudian naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yakni ke atas puncak Pisga, yang di tentangan Yerikho, lalu TUHAN memperlihatkan kepadanya seluruh negeri itu: daerah Gilead sampai ke kota Dan," (Ulangan 34:1). Sesungguhnya sanksi ini sangat menyedihkan hati Tuhan sendiri, namun karena Ia Mahaadil, segala sesuatu yang telah ditetapkan-Nya dan difirmankan-Nya, pasti akan dilaksanakan tanpa memandang bulu. Betapa pun Musa sangat dikasihi Tuhan, ia tetap tidak dapat masuk ke negeri yang dijanjikan Tuhan.
Tuhan tidak bisa dipermainkan! Setiap pelanggaran pasti ada sanksi dari Tuhan.
Subscribe to:
Posts (Atom)