Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Desember 2019
Baca: Yohanes 14:15-31
"Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu." Yohanes 14:18a
Ketika sedang diperhadapkan dengan pergumulan hidup yang berat, seperti menderita sakit-penyakit, pergumulan dalam hal ekonomi, seringkali kita berpikir bahwa Tuhan telah meninggalkan kita dan tak mempedulikan kita. Ini pemikiran yang keliru! Perlu ditegaskan kembali bahwa mengikut Kristus bukan berarti bebas dari masalah atau penderitaan. Justru terkadang Tuhan mengijinkan semua itu terjadi dengan maksud yang indah, yaitu Ia hendak membentuk dan memurnikan kita.
Janji firman-Nya patut kita pegang, yaitu Dia tidak akan pernah meninggalkan kita sebagai yatim piatu (ayat nas). Suatu jaminan yang tidak akan pernah kita peroleh dari siapa pun di dunia ini! Biasanya banyak orang berada di dekat kita ketika kita sedang dalam keadaan suka atau senang, tapi ketika kita sedang dalam keadaan susah, terjepit, terpuruk, atau sedang berada 'di bawah', saat itu pula orang-orang beranjak pergi, menjauh dan meninggalkan. Alkitab menyatakan bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami di dunia ini adalah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan kita, dan Tuhan kita adalah setia, karena itu Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita, dan pada waktu kita dicobai Ia akan memberikan kepada kita jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya (baca 1 Korintus 10:13).
Karena itu kita tak perlu takut dan gentar menghadapi masalah apa pun. Semua orang mengakui bahwa keadaan dunia di zaman sekarang ini sungguh sangat mengerikan, di mana kejahatan dan kekejaman manusia semakin menjadi-jadi. Tetapi bahaya apa pun yang kita hadapi, perbuatan jahat apa pun yang dilakukan manusia, selama kita hidup melekat kepada Tuhan dan tinggal di dalam firman-Nya, tak ada yang perlu ditakutkan. "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). Perhatikan nasihat firman Tuhan ini: "Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh
tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama
kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam
neraka." (Matius 10:28).
Orang benar tidak akan pernah ditinggalkan oleh Tuhan, pemeliharaan dan perlindungan Tuhan nyata ada padanya!
Wednesday, December 11, 2019
Tuesday, December 10, 2019
JANGAN MENJADI PENDUSTA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Desember 2019
Baca: 1 Yohanes 2:1-6
"Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran." 1 Yohanes 2:4
Kekristenan itu bukan hanya sekedar doktrin agama dengan segala kegiatannya, tetapi lebih dari itu, kekristenan adalah kebenaran dan sebuah hubungan dengan Tuhan. Sebab itu seberapa pun aktif dan terkenalnya seseorang dalam dunia pelayanan bukan menjadi jaminan bahwa orang tersebut hidup dalam kebenaran Tuhan dan memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan. Ada banyak orang Kristen yang hanya menjadikan pelayanan sebagai kedok dan topeng, dan tidak sedikit pula yang menjadikan pelayanan hanya sebagai rutinitas rohani, tidak lebih. Jadi terlibat dalam pelayanan di gereja tak menjamin seseorang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Kristus sudah memperingatkan dengan keras bahwa bukan setiap orang yang berseru 'Tuhan... Tuhan...' yang akan masuk dalam kerajaan-Nya, melainkan setiap orang yang melakukan kehendak-Nya, merekalah yang layak dan berhak untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya (Matius 7:21-22). Kristus menginginkan setiap orang yang berseru kepada-Nya 'Tuhan... Tuhan...' harus berani membayar harga, yaitu menyalibkan kedagingannya untuk taat melakukan segala perintah-Nya. Karena itu menjadi pelaku firman adalah harga mati bagi semua pengikut Kristus, tidak bisa ditawar dan dikompromikan. Bila orang percaya tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan, ia tidak mengenal Dia dengan benar, sebab tanda orang mengenal Tuhan adalah menuruti perintah-perintah-Nya (1 Yohanes 2:3). Rasul Yohanes menegaskan bahwa orang yang tidak menuruti perintah Tuhan disebut pendusta (ayat nas).
Maukah kita ini disebut pendusta? Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa Iblis adalah bapa segala dusta (Yohanes 8:44). Di dalam Kerajaan Sorga tidak ada tempat bagi pendusta, seperti tertulis: "...orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." (Wahyu 21:8).
Orang percaya wajib hidup sama seperti Kristus hidup, jangan jadi pendusta.
Baca: 1 Yohanes 2:1-6
"Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran." 1 Yohanes 2:4
Kekristenan itu bukan hanya sekedar doktrin agama dengan segala kegiatannya, tetapi lebih dari itu, kekristenan adalah kebenaran dan sebuah hubungan dengan Tuhan. Sebab itu seberapa pun aktif dan terkenalnya seseorang dalam dunia pelayanan bukan menjadi jaminan bahwa orang tersebut hidup dalam kebenaran Tuhan dan memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan. Ada banyak orang Kristen yang hanya menjadikan pelayanan sebagai kedok dan topeng, dan tidak sedikit pula yang menjadikan pelayanan hanya sebagai rutinitas rohani, tidak lebih. Jadi terlibat dalam pelayanan di gereja tak menjamin seseorang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Kristus sudah memperingatkan dengan keras bahwa bukan setiap orang yang berseru 'Tuhan... Tuhan...' yang akan masuk dalam kerajaan-Nya, melainkan setiap orang yang melakukan kehendak-Nya, merekalah yang layak dan berhak untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya (Matius 7:21-22). Kristus menginginkan setiap orang yang berseru kepada-Nya 'Tuhan... Tuhan...' harus berani membayar harga, yaitu menyalibkan kedagingannya untuk taat melakukan segala perintah-Nya. Karena itu menjadi pelaku firman adalah harga mati bagi semua pengikut Kristus, tidak bisa ditawar dan dikompromikan. Bila orang percaya tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan, ia tidak mengenal Dia dengan benar, sebab tanda orang mengenal Tuhan adalah menuruti perintah-perintah-Nya (1 Yohanes 2:3). Rasul Yohanes menegaskan bahwa orang yang tidak menuruti perintah Tuhan disebut pendusta (ayat nas).
Maukah kita ini disebut pendusta? Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa Iblis adalah bapa segala dusta (Yohanes 8:44). Di dalam Kerajaan Sorga tidak ada tempat bagi pendusta, seperti tertulis: "...orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." (Wahyu 21:8).
Orang percaya wajib hidup sama seperti Kristus hidup, jangan jadi pendusta.
Subscribe to:
Posts (Atom)