Monday, December 9, 2019

JANGAN SAMPAI DITOLAK TUHAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Desember 2019

Baca:  Mazmur 27:1-14

"Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku!"  Mazmur 27:9

Menjadi orang yang tertolak sangat menyakitkan dan bisa menimbulkan luka-luka batin yang teramat dalam.  Seorang anak yang mengalami penolakan dari orangtuanya pasti hatinya terluka dan luka itu akan terus membekas di sepanjang hidup.  Seorang pemuda/pemudi yang mengalami penolakan cinta dari sang pacar pasti akan frustasi;  seseorang menjadi kecewa ketika lamaran kerjanya ditolak oleh perusahaan.  Semua jenis penolakan itu selalu berdampak buruk bagi kehidupan orang.

     Kata ditolak ini mengandung pengertian yang sama dengan  'adokimos'  (bahasa Gerika)  yang artinya tidak memenuhi standar yang ditetapkan atau gagal dalam menghadapi ujian.  Itulah yang menjadi pergumulan hidup Daud!  Hal utama yang menjadi ketakutan Daud adalah jika dirinya ditolak oleh Tuhan.  Ia tak ingin ditolak atau dibuang oleh Tuhan.  Ditolak Tuhan berarti bencana besar bagi seseorang!  Alkitab banyak mencatat tentang kehidupan orang-orang yang ditolak Tuhan, yang hidupnya harus berakhir dengan kehancuran.  Orang-orang di zaman Nuh ditolak Tuhan karena kejahatan mereka sehingga Tuhan membinasakan mereka dengan air bah, hanya Nuh sekeluarga yang luput dari bencana itu  (Kejadian 6:5-8);  Penduduk Sodom dan Gomora dibumihangungskan oleh Tuhan dengan api dan belerang, mereka mengalami penolakan dari Tuhan karena kebejatan moral dan dosanya yang besar  (Kejadian 19);  Saul juga ditolak menjadi raja oleh Tuhan karena ketidaktaatannya.  Akibatnya?  "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu."  (1 Samuel 15:28).

     Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan oleh Kristus jangan sampai kita menyia-nyiakan keselamatan itu, melainkan kita harus mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar  (Filipi 2:12)  sampai akhir hidup kita.  Banyak orang Kristen yang menyerah di tengah jalan hanya karena tak tahan dengan masalah atau penderitaan yang kita alami di dunia ini, bahkan rela lepaskan kepercayaannya demi dunia.

Ditolak oleh Tuhan berarti mengalami kebinasaan kekal!

Sunday, December 8, 2019

MENGENAL TUHAN: Karib dan Taat

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Desember 2019

Baca:  1 Yohanes 2:1-6

"Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya."  1 Yohanes 2:3

Untuk dapat mengenal Tuhan kita harus memiliki hubungan yang dekat atau bergaul karib dengan Dia setiap saat sebagaimana yang Nuh perbuat, sehingga ia disebut sahabat Tuhan.  Dalam firman-Nya Tuhan berkata,  "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu."  (Yohanes 15:14).  Jangan berbangga diri dulu dengan mengatakan bahwa kita sudah mengenal Tuhan bila kita tidak menuruti perintah-perintah-Nya, sebab ada tertulis:  "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"  (Matius 7:22-23).

     Nabi Yeremia memperingatkan agar orang bijaksana jangan bermegah karena kebijaksanaannya, orang yang kuat jangan bermegah karena kekuatannya dan orang yang kaya jangan bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang bermegah hendaknya mereka bermegah karena telah memahami dan mengenal Tuhan dengan benar  (Yeremia 9:23-24).  Bagaimana caranya?  Selain membangun persekutuan yang karib, kita dapat mengenal Tuhan melalui kebenaran firman-Nya.  Karena itu sediakanlah waktu untuk membaca, meneliti dan merenungkan firman-Nya siang dan malam.  Daud menyatakan bahwa firman Tuhan itu  "...sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya....lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah."  (Mazmur 19:8, 9, 11).

     Kerja keras dan komitmen yang kuat dibutuhkan untuk dapat mengenal Tuhan dengan benar.  Sudahkah kita bergaul karib dengan Tuhan dan senantiasa menyediakan waktu untuk merenungkan firman-Nya siang dan malam?

Yang mengasihi Tuhan dan taat kepada-Nya pasti dikenal oleh Tuhan  (1 Korintus 8:3).