Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Desember 2019
Baca: Yohanes 14:1-14
"dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak." Yohanes 14:13
Kita seringkali salah dalam menerapkan ayat nas ini, menganggap bahwa asal saja mengatakan 'dalam nama Tuhan Yesus' di setiap akhir doa, Tuhan pasti akan mengabulkan dan menjawab semua permohonan, alias doa kita akan dikabulkan. Jika demikian hal itu sama seperti kita menjadikan nama Tuhan Yesus sebagai sebuah mantera yang berkhasiat, di mana ketika dalam keadaan terjepit atau saat butuh, kita tinggal menyebut atau memanggil nama Tuhan Yesus, maka semua akan beres.
Tuhan Yesus berkata, "Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yohanes 14:14). Jadi, berdoa dalam nama Tuhan Yesus berarti kita berdoa dengan otoritas-Nya. Mengapa? Karena nama Tuhan Yesus adalah nama di atas segala nama! Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, rasul Paulus menyatakan bahwa Bapa di sorga sangat meninggikan Tuhan Yesus dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Tuhan Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi (Filipi 2:9-10). Nama Tuhan Yesus benar-benar berkuasa di segala aspek kehidupan, sebab "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28:18): Keadaan, situasi, masalah, roh jahat, malaikat, tunduk kepada nama-Nya, bahkan "...namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." (Yesaya 9:5).
Berdoa dalam nama Yesus berarti kita berdoa sesuai dengan kehendak Bapa. "Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia
mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut
kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta,
maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang
telah kita minta kepada-Nya." (1 Yohanes 5:14-15). Tuhan Yesus berkata, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34). Bagi Tuhan Yesus, melakukan kehendak Bapa adalah yang terutama dalam hidup-Nya. Bagaimana dengan Saudara?
Ingin mengalami kedahsyatan kuasa nama Tuhan Yesus? Berdoalah dalam nama-Nya dengan iman dan hiduplah seturut kehendak-Nya!
Thursday, December 5, 2019
Wednesday, December 4, 2019
TUHAN SUMBER KESELAMATAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Desember 2019
Baca: Mazmur 27:1-14
"TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?" Mazmur 27:1
Orang yang pernah ditolong Tuhan, mengalami kebaikan Tuhan, diluputkan Tuhan dari musibah atau kesulitan, yang pernah diterangi hatinya oleh firman Tuhan, dan merasakan jamahan kuasa Roh Kudus, pasti akan berkata bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber keselamatan bagi hidupnya, karena dia mengerti benar bahwa yang sanggup menolong dan menyelamatkan hidupnya bukanlah denominasi gereja tertentu, bukan pendeta, bukan pastor, bukan doktrin, bukan aturan-aturan agama, tetapi hanya Tuhan saja.
Pengalaman hidup yang luar biasa bersama Tuhanlah yang membuat pemazmur (bani Asaf) bisa berkata, "Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya." (Mazmur 73:26). Dalam hal ini pemazmur tidak sekedar berbicara atau asal bicara, tetapi ia punya alasan yang kuat: "Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan." (Mazmur 73:21-24). Tak ada pertolongan dan keselamatan selain daripada Tuhan. Karena itu tak ada yang lain yang mereka ingini selain hanya Tuhan. "Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi." (Mazmur 73:25).
Hari-hari manusia di dunia selalu dibayang-bayangi ketidakpastian, ketakutan, kecemasan, kekuatiran. Tetapi bila kita suka dekat pada Tuhan, ada perlindungan dan keselamatan. Pemazmur, yang sekalipun diperhadapkan dengan masalah dan penderitaan yang berat, imannya tetap teguh, karena ia percaya kalau dulu Tuhan tolong, sekarang dan esok pun Tuhan pasti akan tolong, karena Tuhan yang ia sembah adalah Tuhan yang tidak pernah berubah. Karena itu tak perlu terpengaruh oleh situasi atau keadaan yang hanya akan membuat hati kita menjadi tawar. Sebaliknya arahkan pandangan kepada Tuhan, maka iman kita akan bangkit, sebab kita tahu pertolongan-Nya selalu tepat waktu.
"Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu, tangan kanan-Mu menyokong aku," Mazmur 18:36
Baca: Mazmur 27:1-14
"TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?" Mazmur 27:1
Orang yang pernah ditolong Tuhan, mengalami kebaikan Tuhan, diluputkan Tuhan dari musibah atau kesulitan, yang pernah diterangi hatinya oleh firman Tuhan, dan merasakan jamahan kuasa Roh Kudus, pasti akan berkata bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber keselamatan bagi hidupnya, karena dia mengerti benar bahwa yang sanggup menolong dan menyelamatkan hidupnya bukanlah denominasi gereja tertentu, bukan pendeta, bukan pastor, bukan doktrin, bukan aturan-aturan agama, tetapi hanya Tuhan saja.
Pengalaman hidup yang luar biasa bersama Tuhanlah yang membuat pemazmur (bani Asaf) bisa berkata, "Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya." (Mazmur 73:26). Dalam hal ini pemazmur tidak sekedar berbicara atau asal bicara, tetapi ia punya alasan yang kuat: "Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan." (Mazmur 73:21-24). Tak ada pertolongan dan keselamatan selain daripada Tuhan. Karena itu tak ada yang lain yang mereka ingini selain hanya Tuhan. "Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi." (Mazmur 73:25).
Hari-hari manusia di dunia selalu dibayang-bayangi ketidakpastian, ketakutan, kecemasan, kekuatiran. Tetapi bila kita suka dekat pada Tuhan, ada perlindungan dan keselamatan. Pemazmur, yang sekalipun diperhadapkan dengan masalah dan penderitaan yang berat, imannya tetap teguh, karena ia percaya kalau dulu Tuhan tolong, sekarang dan esok pun Tuhan pasti akan tolong, karena Tuhan yang ia sembah adalah Tuhan yang tidak pernah berubah. Karena itu tak perlu terpengaruh oleh situasi atau keadaan yang hanya akan membuat hati kita menjadi tawar. Sebaliknya arahkan pandangan kepada Tuhan, maka iman kita akan bangkit, sebab kita tahu pertolongan-Nya selalu tepat waktu.
"Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu, tangan kanan-Mu menyokong aku," Mazmur 18:36
Subscribe to:
Posts (Atom)