Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Desember 2019
Baca: Mazmur 128:1-6
"Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!" Mazmur 128:1
Di tengah situasi dunia yang tampak semakin tidak baik, di mana ada banyak sekali peristiwa tak terduga terjadi: krisis, bencana alam, tingkat kejahatan manusia yang semakin merajalela, orang dihantui oleh rasa takut dalam menjalani hidup: takut tak bisa memenuhi kebutuhan keluarga, takut tak mampu membiayai sekolah anak-anak, takut mengalami sakit, takut diperlakukan jahat oleh orang lain, dan sebagainya. Rasa takut terhadap perkara-perkara dunia seperti contoh-contoh di atas adalah hal yang biasa dirasakan dan dialami oleh semua manusia.
Yang Tuhan kehendaki adalah agar setiap orang punya rasa takut akan Tuhan, bukan takut terhadap perkara-perkara yang ada di dunia ini. Takut akan Tuhan adalah sikap hormat dan kagum kepada Tuhan sebagai satu-satunya Pribadi yang patut dan layak untuk menerima segala pujian, penghormatan, dan junjungan tertinggi. Rasa takut akan Tuhan inilah yang mendorong orang untuk taat melakukan kehendak-Nya. Adalah nol besar bila orang berkata bahwa ia takut akan Tuhan tapi ia tidak taat melakukan kehendak Tuhan. Pemazmur menyatakan bahwa orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang berbahagia. Mengapa? Karena takut akan Tuhan adalah kunci untuk mengalami berkat Tuhan. "Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!" (Mazmur 128:2).
Orang yang takut akan Tuhan hidupnya pasti disertai Tuhan sehingga apa saja yang dikerjakannya selalu mendatangkan hasil. Jika ia adalah seorang petani, benih yang ditaburnya di ladang pasti akan bertumbuh dan menghasilkan tuaian, sebab Tuhan "...akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil
tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu," (Maleakhi 3:11). Berkat berupa hasil atas jerih payah berlaku bagi setiap orang yang takut akan Tuhan. Pemazmur menambahkan bahwa Tuhan memberkati keluarga-keluarga yang takut akan Tuhan: isteri akan menjadi seperti pohon anggur yang subur dan anak-anak seperti tunas pohon zaitun di sekeliling meja, yang adalah lambang kelimpahan berkat.
Takut akan Tuhan adalah kunci mengalami kelimpahan berkat!
Catatan:
Namun harus diingat bahwa jalan-Nya tidak selalu sama dengan keinginan kita, "...Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas
kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati. Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah." (Roma 9:15-16). Tuhan begitu mengasihi kita anak-anak-Nya, percaya dan taat, Dia tahu yang terbaik bagi kita.
Sunday, December 1, 2019
Saturday, November 30, 2019
JANGAN MAIN-MAIN DENGAN KESELAMATAN!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 November 2019
Baca: Roma 6:15-23
"...setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal." Roma 6:22
Tak ada manusia di dunia ini yang bisa luput dari kematian! Sekali waktu kelak kita pasti akan mati dan meninggalkan dunia ini. Ini sudah hukum Tuhan! Yang menjadi persoalan dan pertanyaan bagi semua orang adalah, setelah kematian itu ada apa? Karena itu, sepanjang sejarah manusia berusaha dengan segala akal dan kepandaiannya untuk menyingkap rahasia di balik kematian itu. Tetapi yang jelas dan pasti, hanya ada dua tempat yang akan dituju manusia setelah kematian, yaitu sorga atau neraka.
Sesungguhnya Bapa tidak ingin manusia yang adalah ciptaan-Nya masuk ke dalam kebinasaan kekal di neraka. Karena itu Ia menawarkan keselamatan kepada manusia dengan cara yang sederhana yaitu percaya kepada Putera-Nya yaitu Kristus, yang diutus-Nya untuk turun ke dunia. Tetapi karena keangkuhan dan gengsi, banyak manusia yang menolak dan tidak mau menerima keselamatan yang Bapa tawarkan itu. Mereka berjudi dengan keselamatan jiwanya; mereka berpikir bahwa sorga dan neraka itu hanya dongeng. Karena itu mereka berkata, "Selagi masih muda, selagi masih hidup di dunia, kita harus menikmati kesenangan dunia ini. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?" Firman Tuhan tak pernah berhenti mengingatkan agar kita selalu berjaga-jaga.
Mengapa kita harus berjaga-jaga dan memperhatikan hidup kita dengan saksama, karena tidak ada seorang pun yang tahu kapan hari Tuhan itu datang menimpa. "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat." (Lukas 21:34). Ingat! Satu-satunya jalan keselamatan menuju kepada kehidupan kekal itu hanya di dalam Kristus, tidak ada yang lain, seperti tertulis: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Masihkah kita meragukan ke-Ilahi-an Kristus?
Kristus sudah menegaskan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Yohanes 14:6
Baca: Roma 6:15-23
"...setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal." Roma 6:22
Tak ada manusia di dunia ini yang bisa luput dari kematian! Sekali waktu kelak kita pasti akan mati dan meninggalkan dunia ini. Ini sudah hukum Tuhan! Yang menjadi persoalan dan pertanyaan bagi semua orang adalah, setelah kematian itu ada apa? Karena itu, sepanjang sejarah manusia berusaha dengan segala akal dan kepandaiannya untuk menyingkap rahasia di balik kematian itu. Tetapi yang jelas dan pasti, hanya ada dua tempat yang akan dituju manusia setelah kematian, yaitu sorga atau neraka.
Sesungguhnya Bapa tidak ingin manusia yang adalah ciptaan-Nya masuk ke dalam kebinasaan kekal di neraka. Karena itu Ia menawarkan keselamatan kepada manusia dengan cara yang sederhana yaitu percaya kepada Putera-Nya yaitu Kristus, yang diutus-Nya untuk turun ke dunia. Tetapi karena keangkuhan dan gengsi, banyak manusia yang menolak dan tidak mau menerima keselamatan yang Bapa tawarkan itu. Mereka berjudi dengan keselamatan jiwanya; mereka berpikir bahwa sorga dan neraka itu hanya dongeng. Karena itu mereka berkata, "Selagi masih muda, selagi masih hidup di dunia, kita harus menikmati kesenangan dunia ini. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?" Firman Tuhan tak pernah berhenti mengingatkan agar kita selalu berjaga-jaga.
Mengapa kita harus berjaga-jaga dan memperhatikan hidup kita dengan saksama, karena tidak ada seorang pun yang tahu kapan hari Tuhan itu datang menimpa. "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat." (Lukas 21:34). Ingat! Satu-satunya jalan keselamatan menuju kepada kehidupan kekal itu hanya di dalam Kristus, tidak ada yang lain, seperti tertulis: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Masihkah kita meragukan ke-Ilahi-an Kristus?
Kristus sudah menegaskan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Yohanes 14:6
Subscribe to:
Posts (Atom)