Saturday, November 2, 2019

PERHATIKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 November 2019

Baca:  Matius 6:1-4

"Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu."  Matius 6:3

Ada satu hukum Tuhan yang jika diperhatikan sepertinya tampak sepele, namun sangatlah penting, yaitu tentang memberi dengan diam-diam.  Artinya jika kita memberi kepada seseorang janganlah ada orang lain yang tahu, sebab sudah menjadi sifat manusia bahwa orang selalu ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain, yang mana sampai detik ini hal semacam ini selalu ada.  Persoalannya:  kita mau menaati perkataan Tuhan atau tidak.  Yang jelas Tuhan tidak suka pada orang yang memberi dengan disertai tendensi atau maksud terselubung, yaitu ingin dikenal dan dipuji orang.

     Tuhan berkata,  "...apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya."  (Matius 6:2).  Memang, jika ingin dipuji orang karena pemberian kita, maka upah kita hanyalah sebatas pujian itu, tetapi jika kita memberi secara diam-diam sesuai dengan firman Tuhan, Bapa yang di sorga akan membalasnya.  Karena itu  "Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."  (Matius 6:4).  Dan tentu saja di dalam memberi, kita harus memberi dengan bijaksana dan mohon hikmat dari Roh Kudus, supaya pemberian kita sampai pada sasaran yang tepat.

     Demikian juga Tuhan mengajar kita untuk benar-benar bersandar dan berharap hanya kepada-Nya saja, sebagai satu-satunya penolong dan sumber berkat dalam hidup ini.  Tidak perlu kita berusaha dengan akal untuk mencari atau mendapatkan pertolongan dari manusia, karena dengan berdoa dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan, Tuhan akan membukakan semua saluran berkat bagi kita.  Tuhan sudah memberikan kunci untuk mengalami berkat-berkat-Nya yaitu mengutamakan dahulu kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan dalam hidup kita  (Matius 6:33).  Firman Tuhan kelihatannya sangat sederhana, tapi mendatangkan berkat yang luar biasa bagi setiap orang yang mau memraktekkannya  (taat). 

Memberi dengan motivasi benar pasti mendapatkan balasan dari Tuhan!

Friday, November 1, 2019

SEDIAKAN WAKTUMU UNTUK TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 November 2019

Baca:  1 Petrus 4:7-11

"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."  1 Petrus 4:7

Di zaman sekarang ini semua orang tampak sibuk dengan aktivitas sehari-hari, serasa berkejar-kejaran dengan waktu.  Bangun pagi sudah disuguhi agenda kerja yang teramat padat di hari itu.  Semua dikerjakan serba terburu!  Makan terburu-buru, berangkat ke kantor/sekolah/kampus terburu-buru karena jalanan macet, berdoa terburu, baca Alkitab terburu.  Waktu 24 jam sehari serasa tidak pernah cukup.  Keadaan yang demikian ini sudah pasti membuat orang tidak bisa tenang.  Alhasil keadaan yang demikian akan mempengaruhi hidup kerohanian kita.

     Bila kita mengerjakan segala sesuatu dengan terburu-buru, kapan kita punya waktu untuk bersekutu dengan Tuhan dalam arti yang sebenarnya?  Kapan kita punya waktu untuk membaca, meneliti dan merenungkan firman Tuhan?  Jangan sampai karena terjebak dengan kesibukan sehari-hari lalu kita mengesampingkan perkara-perkara rohani.  Adalah penting sekali kita menyediakan waktu secara khusus untuk Tuhan setiap hari.  Tuhan bertanya,  "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?"  (Matius 26:40b).  Satu jam saja, melepaskan diri dari kesibukan, untuk bersaat teduh, duduk diam di bawah kaki Kristus:  berdoa dan mendengar suara-Nya, tak mudah dilakukan oleh banyak orang Kristen.  Rasul Petrus mengingatkan,  "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."  (ayat nas).  Daud, sebagai seorang raja, pasti sibuk sekali mengatur pemerintahannya, ia pun pernah mengalami ketakutan dan kekuatiran, tapi ia tidak pernah melupakan pertolongan dan kebaikan Tuhan.  Karena itu ia paksa jiwanya untuk kembali tenang,  "Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu."  (Mazmur 116:7).  Di dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatan  (Yesaya 30:15).

     Untuk dapat melihat kuasa Tuhan dinyatakan dalam hidup ini kita harus bersikap tenang.  Ketenangan akan dapat kita miliki bila kita dapat berdoa dan bersekutu dengan Tuhan.  Hanya dekat Tuhan saja kita akan merasa tenang  (Mazmur 62:2).

Dengan keyakinan penuh akan pertolongan-Nya kita akan tetap tenang, seburuk apa pun keadaan yang sedang kita hadapi!