Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Oktober 2019
Baca: Amsal 20:1-30
"Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya." Amsal 20:7
Manfaat firman Tuhan bagi orang percaya adalah: "...untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16). Ketika seseorang tinggal di dalam firman Tuhan, kuasa firman tersebut akan bekerja secara dahsyat: mengajar, menyatakan kesalahan (menegur), memperbaiki kelakuan dan mendidik, sehingga karakter hidup orang tersebut tidak lagi sama seperti sebelumnya, tapi makin diperbaharui dan diubahkan dari hari ke sehari, kepekaan rohaninya pun semakin bertambah-tambah dan pancainderanya pun kian "...terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat." (Ibrani 5:14).
Orang yang taat melakukan firman Tuhan pasti memiliki kelakuan yang bersih, tidak menyimpang dari kebenaran, karena langkah hidupnya diterangi firman Tuhan. "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Bersih kelakuannya dalam Alkitab versi English Amplified, menggunakan kata 'integrity' atau integritas. Arti dari 'integritas' adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Secara Alkitabiah, orang yang berintegritas berarti orang yang tidak plin-plan dalam perkataan dan perbuatan. Salah satu tanda orang punya integritas adalah mengerjakan segala sesuatu dengan kualitas yang terbaik, bukan ala kadarnya, atau asal-asalan. "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu
sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan
hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi." (Pengkhotbah 9:10).
Tidak ada kata 'rugi' bagi pelaku firman dan berkelakuan bersih (punya integritas), sebab Tuhan menyediakan upahnya yaitu hidup yang diberkati dan berbahagia, bahkan berkat dan kebahagiaan tersebut akan turun sampai ke anak cucu, blessed are his children after him (terberkatilah keturunannya). Daud memiliki pengalaman hidup: "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat
orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat." (Mazmur 37:25-26).
Orang yang berkelakuan bersih adalah orang yang punya integritas!
Wednesday, October 30, 2019
Tuesday, October 29, 2019
TUHAN MENEGAKKAN ORANG HINA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Oktober 2019
Baca: 1 Samuel 2:1-10
"TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga." 1 Samuel 2:7
Firman Tuhan yang kita baca hari ini merupakan puji-pujian Hana sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan yang telah menunjukkan kasih dan kuasa-Nya yang teramat dahsyat di dalam kehidupan Hana. "Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan." (1 Samuel 2:8a).
Sungguh benar apa yang Alkitab nyatakan bahwa dalam segala perkara Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebajikan bagi orang yang mengasihi Dia (Roma 8:28). Pergumulan hidup yang berat yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup Hana sungguh mendatangkan kebaikan baginya. Pergumulan hidup berat yang Hana alami adalah ia tak memiliki keturunan, "...sebab TUHAN telah menutup kandungannya." (1 Samuel 1:5). Hana pun menyampaikan kehancuran hatinya kepada Tuhan, karena ia yakin benar bahwa hanya Tuhan yang sanggup melepaskan dia dari pergumulan yang selama ini membelenggu hidupnya. Karena itulah Hana tak berhenti berdoa dan terus memohon belas kasihan dari Tuhan. Meski berada dalam situasi yang sulit Hana tetap menjaga ibadahnya kepada Tuhan dengan setia. Betapa banyak orang Kristen, ketika mengalami masalah yang berat, mereka begitu gampang berubah, tidak lagi setia beribadah, tidak lagi bertekun di dalam doa, dan semangatnya dalam melayani Tuhan mengendor.
Perjuangan Hana ini pun tak sia-sia, Tuhan menjawab doanya yang keluar dari hati yang remuk dan patah. "...setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: 'Aku telah memintanya dari pada TUHAN.'" (1 Samuel 1:20). Saat anaknya lahir, Hana pun menepati nazarnya yaitu menyerahkan anak tersebut kepada Tuhan (1 Samuel 1:11, 27, 28). Anak yang telah sekian lama dinanti-nantikan (harta yang sangat berharga), rela ia serahkan kepada Tuhan. Pengorbanan, ketekunan dan kesetiaan Hana kepada Tuhan membuahkan hasil yang luar biasa. Tuhan memberkati Hana dengan berlimpah: ia melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi (1 Samuel 2:21).
Apa yang tak terpikirkan, itu yang Tuhan sediakan bagi orang yang mengasihi Dia!
Baca: 1 Samuel 2:1-10
"TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga." 1 Samuel 2:7
Firman Tuhan yang kita baca hari ini merupakan puji-pujian Hana sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan yang telah menunjukkan kasih dan kuasa-Nya yang teramat dahsyat di dalam kehidupan Hana. "Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan." (1 Samuel 2:8a).
Sungguh benar apa yang Alkitab nyatakan bahwa dalam segala perkara Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebajikan bagi orang yang mengasihi Dia (Roma 8:28). Pergumulan hidup yang berat yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup Hana sungguh mendatangkan kebaikan baginya. Pergumulan hidup berat yang Hana alami adalah ia tak memiliki keturunan, "...sebab TUHAN telah menutup kandungannya." (1 Samuel 1:5). Hana pun menyampaikan kehancuran hatinya kepada Tuhan, karena ia yakin benar bahwa hanya Tuhan yang sanggup melepaskan dia dari pergumulan yang selama ini membelenggu hidupnya. Karena itulah Hana tak berhenti berdoa dan terus memohon belas kasihan dari Tuhan. Meski berada dalam situasi yang sulit Hana tetap menjaga ibadahnya kepada Tuhan dengan setia. Betapa banyak orang Kristen, ketika mengalami masalah yang berat, mereka begitu gampang berubah, tidak lagi setia beribadah, tidak lagi bertekun di dalam doa, dan semangatnya dalam melayani Tuhan mengendor.
Perjuangan Hana ini pun tak sia-sia, Tuhan menjawab doanya yang keluar dari hati yang remuk dan patah. "...setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: 'Aku telah memintanya dari pada TUHAN.'" (1 Samuel 1:20). Saat anaknya lahir, Hana pun menepati nazarnya yaitu menyerahkan anak tersebut kepada Tuhan (1 Samuel 1:11, 27, 28). Anak yang telah sekian lama dinanti-nantikan (harta yang sangat berharga), rela ia serahkan kepada Tuhan. Pengorbanan, ketekunan dan kesetiaan Hana kepada Tuhan membuahkan hasil yang luar biasa. Tuhan memberkati Hana dengan berlimpah: ia melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi (1 Samuel 2:21).
Apa yang tak terpikirkan, itu yang Tuhan sediakan bagi orang yang mengasihi Dia!
Subscribe to:
Posts (Atom)