Friday, April 12, 2019

BERLAKU ANGKUH PASTI DIRENDAHKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 April 2019

Baca:  Obaja 1:7

"Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: 'Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?'"  Obaja 1:3

Kitab Obaja adalah kitab terpendek dalam Perjanjian Lama karena hanya terdiri dari 1 pasal  (21 ayat).  Obaja mendapatkan penglihatan dari Tuhan dan bernubuat tentang kehancuran dan penghukuman Tuhan terhadap bangsa Edom, yang adalah keturunan dari Esau.  Sementara bangsa Israel adalah keturunan dari saudara kembarnya, yaitu Yakub.

     Mengapa Tuhan menghukum bangsa Edom?  Karena mereka berlaku congkak dan memandang rendah bangsa Israel.  Edom secara geografis merupakan negeri yang aman, kuat dan terlindung.  Secara teori kecil kemungkinan dapat diserang oleh bangsa lain.  Itulah sebabnya mereka membangga-banggakan diri dan berpikir tak akan ada bangsa lain yang dapat mengalahkannya.  Mereka lupa bahwa keangkuhan atau kecongkakan adalah kebencian di mata Tuhan.  Tuhan sangat menentang keras orang yang berlaku congkak, tetapi Ia mengasihani orang yang rendah hati  (Yakobus 4:6b).  Bangsa atau orang yang bertumbuh menjadi kuat dan beroleh peninggian dari Tuhan seharusnya semakin merendahkan diri di hadapan penciptanya, sebab di luar Tuhan kita ini tidak bisa berbuat apa-apa.  "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan."  (Amsal 16:18),  "Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya."  (1 Petrus 5:6).

     Sekarang ini dunia dipenuhi dengan roh keangkuhan!  Banyak orang membusungkan dada dengan membangga-banggakan kepintaran, kehebatan, prestasi, kekuatan, uang, harta, kesuksesan, jabatan dan sebagainya.  Alkitab menasihati:  "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu."  (Amsal 27:1).  Kalau bukan karena Tuhan tak mungkin kita dapat mempertahankan keadaan kita, dan apa yang kita punyai hari ini belum tentu besok masih ada, sebab kekayaan dan kejayaan dapat lenyap dalam seketika.  Karena itu jadikan Tuhan sebagai tempat sandaran hidup ini, bukan yang lain, dan milikilah kerendahan hati.

Dengan mengakui Tuhan sebagai sumber segala sesuatu, dan apa pun yang kita miliki adalah berasal dari-Nya, maka kita akan terhindar dari sifat congkak!

Thursday, April 11, 2019

APAKAH YANG SAUDARA CARI?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 April 2019

Baca:  Mazmur 9:1-21

"Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN."  Mazmur 9:11

Apa yang kita cari di dunia ini?  Kebanyakan orang pasti akan menjawab bahwa mereka mencari uang, kekayaan, popularitas dan jabatan.  Pikirnya jika mereka sudah mendapatkan apa yang mereka cari, mereka pasti akan menemukan kebahagiaan dan kepuasan hidup.  Benarkah demikian?  Tidak.  Uang, kekayaan, popularitas dan jabatan tak menjamin bahwa seseorang akan mengalami kebahagiaan yang sejati.

     Apa yang seharusnya kita cari?  Tuhan memperingatkan kita untuk mencari Dia dengan sungguh-sungguh  (dengan segenap hati).  Itulah kata Tuhan yang mencipta kita, yang mengetahui masa depan kita, dan yang mengasihi kita.  Dialah Tuhan, yang memberikan kepada kita apa yang kita cari.  "apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,"  (Yeremia 29:13).  Kalau kita menjadikan Tuhan sebagai sasaran utama hidup kita, mencari Dia lebih dari apapun, percayalah bahwa kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan, bahkan lebih, sebab  "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  (Efesus 3:20).  Bila kita membutuhkan perlindungan, carilah Tuhan sebab Dia adalah kota benteng dan gunung batu perlindungan  (Mazmur 94:22), juga kubu pertahanan  (Mazmur 91:2).  Bila kita menginginkan berkat, carilah Tuhan sebab  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10)  dan Tuhan  "...akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya..."  (Filipi 4:19).  Tuhan bukan hanya menyediakan apa yang kita butuhkan, bahkan nyawa-Nya rela Ia serahkan untuk keselamatan kita, sebab Dia adalah Gembala yang baik.  "Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;"  (Yohanes 10:11).

     Bila saat ini kita sedang hilang semangat dan tiada berdaya, carilah Tuhan, sebab  "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya."  (Yesaya 40:29).  Bila kita sedang berbeban berat, datanglah kepada Tuhan, sebab Ia berjanji:  "...Aku akan memberi kelegaan kepadamu."  (Matius 11:28).

Carilah Tuhan saja, maka kita akan memperoleh apa pun yang kita inginkan!