Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Maret 2019
Baca: Matius 14:13-21
"Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya,
maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia
menyembuhkan mereka yang sakit." Matius 14:14
Hal terbaik yang biasa kita lakukan setelah lelah bekerja seharian adalah mengambil waktu untuk beristirahat, entah itu tidur di kamar atau hanya sekedar rebahan di sofa, tanpa mau diganggu oleh siapa pun. Kita beristirahat dengan tujuan untuk melepaskan rasa penat, meregangkan otot-otot yang kaku. Tetapi seringkali kita menjadi kesal ketika sedang enak-enaknya beristirahat tiba-tiba ada gangguan datang.
Suatu ketika Kristus ingin sekali beristirahat dan mengasingkan diri, karena di balik kelelahan tubuh-Nya Ia juga sedang berduka karena telah mendengar kabar tentang kematian Yohanes Pembaptis yang tragis yaitu dipenggal kepalanya oleh raja Herodes. Karena itu Ia ingin sekali menyendiri dan menenangkan diri-Nya. Namun orang-orang tidak mengetahui apa yang Kristus rasakan, sehingga mereka tetap saja mengikuti Dia sekalipun harus menempuhnya dengan berjalan kaki, karena mereka ingin sekali mendapatkan kesembuhan dan mujizat. Melihat orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya Kristus pun menemui mereka dan melayani mereka, sekalipun hari sudah larut malam. Kristus rela mengesampingkan kebutuhan pribadinya yang semula ingin menyendiri, beristirahat dan menenangkan hati, dengan tetap mengutamakan kepentingan orang banyak itu, melayani mereka bahkan memberi mereka makan.
Tuhan telah meninggalkan teladan hidup bagi orang percaya. Kristus rela mengesampingkan kepentingan pribadi-Nya dengan memerhatikan kepentingan orang lain. Karena itu "...hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Filipi 2:3-4). Selain itu kita juga diajar untuk memiliki kasih yang diwujudkan dengan tindakan yaitu menolong orang lain yang sedang membutuhkan pertolongan. "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2).
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka." Matius 7:12
Saturday, March 16, 2019
Friday, March 15, 2019
MILIKILAH HATI YANG BERSIH
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Maret 2019
Baca: Amsal 20:1-30
"Siapakah dapat berkata: "Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir dari pada dosaku?" Amsal 20:9
Hati merupakan organ vital yang berfungsi menawar dan menetralisir racun, mengatur komposisi darah yang mengandung lemak, gula, protein dan zat-zat lainnya. Hati juga membuat empedu, zat yang membantu pencernaan lemak di dalam tubuh. Ini menunjukkan bahwa hati memiliki peranan yang teramat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu kita semua dianjurkan untuk selalu menjaga dan merawat hati supaya tetap sehat. Bagaimana caranya? Yaitu dengan rajin berolahraga dan menerapkan pola hidup yang sehat.
Berkenaan dengan soal 'hati' ini, firman Tuhan juga tak henti-hentinya menasihati dan memperingatkan kita untuk selalu menjaganya. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Dari hati dapat timbul berbagai masalah dalam kehidupan ini: "...timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat." (Matius 15:19). Bila 'hati' bermasalah, muncullah sakit hati, panas hati, pahit hati, patah hati, hati yang luka, dan sebagainya. Hati yang bermasalah atau hati yang tidak bersih adalah penghalang untuk kita mendekat kepada Tuhan, penghalang untuk kita menerima jawaban doa, penghalang untuk kita mengalami kebaikan Tuhan, sebab Tuhan itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya (Mazmur 73:1). Karena itu "Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu?" (Yeremia 4:14). Daud berdoa dan memohon kepada Tuhan, "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" (Mazmur 51:12).
Syukur kepada Tuhan! Karena penebusan Kristus di kayu salib hati kita telah dibersihkan dari segala kotoran, sehingga kita dilayakkan untuk menghadap Tuhan. "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni." (Ibrani 10:22).
Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari segala jenis kejahatan!
Baca: Amsal 20:1-30
"Siapakah dapat berkata: "Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir dari pada dosaku?" Amsal 20:9
Hati merupakan organ vital yang berfungsi menawar dan menetralisir racun, mengatur komposisi darah yang mengandung lemak, gula, protein dan zat-zat lainnya. Hati juga membuat empedu, zat yang membantu pencernaan lemak di dalam tubuh. Ini menunjukkan bahwa hati memiliki peranan yang teramat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu kita semua dianjurkan untuk selalu menjaga dan merawat hati supaya tetap sehat. Bagaimana caranya? Yaitu dengan rajin berolahraga dan menerapkan pola hidup yang sehat.
Berkenaan dengan soal 'hati' ini, firman Tuhan juga tak henti-hentinya menasihati dan memperingatkan kita untuk selalu menjaganya. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Dari hati dapat timbul berbagai masalah dalam kehidupan ini: "...timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat." (Matius 15:19). Bila 'hati' bermasalah, muncullah sakit hati, panas hati, pahit hati, patah hati, hati yang luka, dan sebagainya. Hati yang bermasalah atau hati yang tidak bersih adalah penghalang untuk kita mendekat kepada Tuhan, penghalang untuk kita menerima jawaban doa, penghalang untuk kita mengalami kebaikan Tuhan, sebab Tuhan itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya (Mazmur 73:1). Karena itu "Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu?" (Yeremia 4:14). Daud berdoa dan memohon kepada Tuhan, "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" (Mazmur 51:12).
Syukur kepada Tuhan! Karena penebusan Kristus di kayu salib hati kita telah dibersihkan dari segala kotoran, sehingga kita dilayakkan untuk menghadap Tuhan. "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni." (Ibrani 10:22).
Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari segala jenis kejahatan!
Subscribe to:
Posts (Atom)