Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Maret 2019
Baca: Lukas 10:1-12
"Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu
mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang
hendak dikunjungi-Nya." Lukas 10:1
Alkitab menyatakan Tuhan menunjuk 70 murid yang lain dan mengutus mereka melayani jiwa-jiwa dengan pergi berdua-dua ke setiap kota yang hendak Ia kunjungi. Siapa ke-70 murid itu? Disebut "...tujuh puluh murid yang lain..." Kata 'yang lain' menunjuk kepada mereka yang bukan 12 rasul (murid inti). Ke-12 rasul itu adalah mereka yang mengambil keputusan mengikut Kristus, belajar langsung dari-Nya dan hidup bersama-Nya. Mereka adalah orang-orang yang berkomitmen melayani Tuhan sepenuh hati dan full time.
Selain ke-12 murid itu ternyata ada sekelompok orang yang lain yang turut ambil bagian dalam pelayanan pemberitaan Injil. Sekalipun mereka tidak melayani Tuhan secara full time tetapi mereka punya hati yang terbeban untuk melayani pekerjaan Tuhan. Bisa saja mereka memiliki profesi sebagai pebisnis, pedagang, karyawan/karyawati, ibu rumah tangga, atau mungkin sebagai pelajar, tetapi mereka memiliki semangat yang menyala-nyala untuk menjangkau jiwa-jiwa dan memberitakan Injil. Tuhan berkata: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu
mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu." (Lukas 10:2). Pernyataan Tuhan ini menyiratkan bahwa ladang Tuhan membutuhkan banyak pekerja; dan kebutuhan tentang pekerja ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak.
Setiap orang percaya diharapkan merespons panggilan Tuhan ini. Inilah kairos yang Tuhan berikan! Waktu untuk melayani Tuhan dan menjangkau jiwa-jiwa bukanlah esok, lusa, minggu depan, bulan depan atau tahun depan, tetapi sekarang ini juga! Jangan pernah menunda-nunda waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan. "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku,
selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang
dapat bekerja." (Yohanes 9:4). Tugas melayani jiwa-jiwa dan memberitakan Injil itu tak sepenuhnya menjadi tanggung jawab para gembala atau penginjil, tapi setiap kita harus turut ambil bagian.
Ladang-ladang sudah sangat menguning, tapi pekerja masih sedikit. Tidak terbebankah Saudara?
Saturday, March 2, 2019
Friday, March 1, 2019
TUHAN SANGGUP MENGERJAKAN SEGALA PERKARA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Maret 2019
Baca: Efesus 3:14-21
"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," Efesus 3:20
Kalau diperhatikan, tokoh besar di Alkitab yang dipakai Tuhan secara luar biasa pada awalnya adalah orang-orang biasa yang mungkin dipandang sebelah mata oleh sesamanya, tapi Tuhan sanggup mengubah mereka menjadi orang-orang yang luar biasa. Mereka bisa dipakai Tuhan secara luar biasa karena mereka memiliki keberanian untuk bertindak dengan iman dan mau membayar harga dalam hidupnya.
Jangan sekali-kali memandang rendah orang lain! Mungkin saja hari ini keadaan seseorang biasa-biasa saja, tak masuk perhitungan, tapi kita tidak tahu bagaimana esok, karena peninggian seseorang itu datangnya dari Tuhan! "Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain." (Mazmur 75:7-8).
Bagaiman supaya kita bisa dipercaya dan dipakai Tuhan untuk mengerjakan perkara-perkara besar dan luar biasa? Mari kita pelajari dua syarat ini:
1. Setialah dalam perkara-perkara kecil. Banyak orang hanya fokus dan terobsesi mengerjakan perkara-perkara besar, tapi tidak mau memulai dari hal-hal kecil. Yang serba instan itu yang dicari dan disukai: inginnya langsung pelayanan 'di depan' yang bisa dilihat orang banyak, ingin terkenal secara mendadak, ingin cepat kaya dan sebagainya. Perhatikan firman Tuhan: "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar." (Lukas 16:10).
2. Milikilah kerendahan hati. Salah satu alasan mengapa Tuhan memakai orang-orang yang biasa adalah supaya jangan ada yang memegahkan diri. Banyak orang merasa hebat, pintar, kaya, lalu memegahkan dirinya sedemikian rupa. Kemegahan terhadap diri sendiri (congkak) adalah salah dan jahat di mata Tuhan. "...kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah." (Yakobus 4:16).
"Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." 1 Korintus 1:31
Baca: Efesus 3:14-21
"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," Efesus 3:20
Kalau diperhatikan, tokoh besar di Alkitab yang dipakai Tuhan secara luar biasa pada awalnya adalah orang-orang biasa yang mungkin dipandang sebelah mata oleh sesamanya, tapi Tuhan sanggup mengubah mereka menjadi orang-orang yang luar biasa. Mereka bisa dipakai Tuhan secara luar biasa karena mereka memiliki keberanian untuk bertindak dengan iman dan mau membayar harga dalam hidupnya.
Jangan sekali-kali memandang rendah orang lain! Mungkin saja hari ini keadaan seseorang biasa-biasa saja, tak masuk perhitungan, tapi kita tidak tahu bagaimana esok, karena peninggian seseorang itu datangnya dari Tuhan! "Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain." (Mazmur 75:7-8).
Bagaiman supaya kita bisa dipercaya dan dipakai Tuhan untuk mengerjakan perkara-perkara besar dan luar biasa? Mari kita pelajari dua syarat ini:
1. Setialah dalam perkara-perkara kecil. Banyak orang hanya fokus dan terobsesi mengerjakan perkara-perkara besar, tapi tidak mau memulai dari hal-hal kecil. Yang serba instan itu yang dicari dan disukai: inginnya langsung pelayanan 'di depan' yang bisa dilihat orang banyak, ingin terkenal secara mendadak, ingin cepat kaya dan sebagainya. Perhatikan firman Tuhan: "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar." (Lukas 16:10).
2. Milikilah kerendahan hati. Salah satu alasan mengapa Tuhan memakai orang-orang yang biasa adalah supaya jangan ada yang memegahkan diri. Banyak orang merasa hebat, pintar, kaya, lalu memegahkan dirinya sedemikian rupa. Kemegahan terhadap diri sendiri (congkak) adalah salah dan jahat di mata Tuhan. "...kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah." (Yakobus 4:16).
"Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." 1 Korintus 1:31
Subscribe to:
Posts (Atom)