Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Februari 2019
Baca: 2 Korintus 4:16-18
"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak
kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak
kelihatan adalah kekal." 2 Korintus 4:18
Kita harus lebih memperhatikan manusia rohaniah kita dan jangan hanya memperhatikan manusia lahiriah semata. Manusia lahiriah disebut pula manusia daging. Perbuatan daging telah nyata yaitu "...percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah." (Galatia 5:19-21). Manusia daging akan menuntun seseorang kepada kebinasaan!
Perhatikan manusia batiniah kita dengan terus berada dalam hadirat Tuhan dan melekat kepada-Nya agar manusia batiniah kita semakin diperbaharui. Pembaharuan manusia batiniah ini adalah pekerjaan Roh Kudus (Titus 3:5), "supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:23-24). 'Goal' dari pembaharuan manusia batiniah adalah menjadi serupa dengan Kristus: "...mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;" (Kolose 3:10).
Yang kelihatan juga berbicara tentang masalah dan penderitaan hidup yang kita alami. Masalah dan penderitaan seringkali membuat kita mudah tawar hati. Rasul Paulus tidak tawar hati sekalipun ia harus mengalami penderitaan dan masalah yang berat dalam hidupnya (2 Korintus 11:23-28), karena ia percaya akan janji Tuhan, bahwa di balik penderitaan yang kelihatan ini ada sesuatu yang tidak kelihatan, yaitu kemuliaan. "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat
dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." (Roma 8:18). Di balik masalah ada rencana Tuhan yang indah, karena masalah adalah 'bahan baku' terjadinya mujizat!
Jangan hanya sibuk mendandani manusia lahiriah saja, tapi kita harus lebih memperhatikan manusia rohani, karena ini akan membawa kita kepada kekekalan.
Saturday, February 16, 2019
Friday, February 15, 2019
HANYA MEMPERHATIKAN YANG KELIHATAN (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Februari 2019
Baca: 2 Korintus 4:16-18
"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." 2 Korintus 4:16
Banyak orang pandangannya hanya terfokus atau tertuju kepada hal-hal yang kelihatan atau yang tampak oleh mata jasmani. Karena hanya memusatkan perhatian terhadap hal-hal yang kelihatan saja, mereka mudah sekali tawar hati. Tawar hati adalah ungkapan yang menyatakan suatu keadaan seseorang yang sedang tidak bersemangat, tak ada kemauan atau motivasi lagi, tidak lagi antusias, hilang keberanian, atau kecewa.
Melihat bahwa tubuh lahiriahnya semakin merosot, orang menjadi tawar hati. Tubuh lahiriah (jasmani) semakin hari semakin merosot adalah fakta yang tak bisa kita hindari. Bagaimanapun juga semakin bertambahnya usia seseorang, semakin tua, maka fisik pun semakin melemah. Tak ada obat atau cara untuk menghambat menjadi tua atau bertahan agar tetap awet muda. Tidak sedikit orang menjadi stres karena takut tua, takut fisiknya tidak bagus lagi, karena itu mereka berusaha sedemikian rupa untuk memermak tubuhnya dengan cara operasi sana sini. Rasul Paulus tidak tawar hati sekalipun tubuh lahiriahnya semakin merosot (ayat nas), karena ia sadar bahwa manusia itu berasal dari debu (Kejadian 2:7). Pada saatnya manusia akan kembali kepada debu. "...sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (Kejadian 3:19).
Yang menguatkan rasul Paulus, sekalipun manusia lahiriahnya merosot, manusia batiniahnya diperbaharui dari hari ke sehari. Ada kebenaran di sini: ada manusia lahiriah dan batiniah; ada yang kelihatan dan tak kelihatan. Manusia lahiriah atau yang kelihatan sifatnya hanya sementara, akan kembali kepada debu. Tetapi manusia batiniah itu kekal dan akan membawa kita bertemu Tuhan. Alkitab menyatakan bahwa pada saat kedatangan Kristus kelak, orang percaya akan hidup dengan tubuh yang sudah dibangkitkan dan dimuliakan. "Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah." (1 Korintus 15:42-44).
Baca: 2 Korintus 4:16-18
"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." 2 Korintus 4:16
Banyak orang pandangannya hanya terfokus atau tertuju kepada hal-hal yang kelihatan atau yang tampak oleh mata jasmani. Karena hanya memusatkan perhatian terhadap hal-hal yang kelihatan saja, mereka mudah sekali tawar hati. Tawar hati adalah ungkapan yang menyatakan suatu keadaan seseorang yang sedang tidak bersemangat, tak ada kemauan atau motivasi lagi, tidak lagi antusias, hilang keberanian, atau kecewa.
Melihat bahwa tubuh lahiriahnya semakin merosot, orang menjadi tawar hati. Tubuh lahiriah (jasmani) semakin hari semakin merosot adalah fakta yang tak bisa kita hindari. Bagaimanapun juga semakin bertambahnya usia seseorang, semakin tua, maka fisik pun semakin melemah. Tak ada obat atau cara untuk menghambat menjadi tua atau bertahan agar tetap awet muda. Tidak sedikit orang menjadi stres karena takut tua, takut fisiknya tidak bagus lagi, karena itu mereka berusaha sedemikian rupa untuk memermak tubuhnya dengan cara operasi sana sini. Rasul Paulus tidak tawar hati sekalipun tubuh lahiriahnya semakin merosot (ayat nas), karena ia sadar bahwa manusia itu berasal dari debu (Kejadian 2:7). Pada saatnya manusia akan kembali kepada debu. "...sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (Kejadian 3:19).
Yang menguatkan rasul Paulus, sekalipun manusia lahiriahnya merosot, manusia batiniahnya diperbaharui dari hari ke sehari. Ada kebenaran di sini: ada manusia lahiriah dan batiniah; ada yang kelihatan dan tak kelihatan. Manusia lahiriah atau yang kelihatan sifatnya hanya sementara, akan kembali kepada debu. Tetapi manusia batiniah itu kekal dan akan membawa kita bertemu Tuhan. Alkitab menyatakan bahwa pada saat kedatangan Kristus kelak, orang percaya akan hidup dengan tubuh yang sudah dibangkitkan dan dimuliakan. "Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah." (1 Korintus 15:42-44).
Subscribe to:
Posts (Atom)