Sunday, January 6, 2019

DITEGUHKAN, DIKUATKAN DAN DIPERLENGKAPI (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Januari 2019

Baca:  Markus 1:9-15

"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"  Markus 1:15

Bukan hal yang kebetulan jika Markus menulis tentang tiga peristiwa yang harus Kristus jalani sebelum Ia memulai pelayanan-Nya di bumi ini.  Ketiga peristiwa itu adalah Kristus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis  (Markus 1:9-11), Kristus dicobai di padang gurun  (Markus 1:12-13)  dan Kristus mulai menyatakan diri dalam pelayanan  (Markus 1:14-15).

     Ketiga hal itu menunjukkan bahwa sebelum mengerjakan panggilan-Nya atau menggenapi rencana Bapa, Kristus harus terlebih dahulu melewati proses demi proses.  Kristus diteguhkan melalui baptisan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis, dan saat Ia keluar dari air,  "...Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: 'Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.'"  (Markus 1:10-11).  Selanjutnya Kristus harus mengalami pencobaan di padang gurun selama empat puluh hari lamanya:  "Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis."  (Markus 1:13a).  Pencobaan yang dialami Kristus ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:  1.  Kristus diuji dalam hal penguasaan diri tentang makanan  (nafsu).  Ketika itu Iblis meminta Dia untuk mengubah batu menjadi roti.  Dalam kondisi Ilahi, itu adalah pekerjaan yang mudah, tetapi pada waktu itu Kristus memosisikan diri-Nya sebagai manusia, dan Ia tidak mau melakukannya, dengan berkata,  "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."  (Matius 4:4).  2.  Kristus diminta untuk menjatuhkan diri dari bubungan Bait Suci.  Secara Ilahi Kristus bisa melakukannya, tetapi Ia berkata,  "Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"  (Matius 4:7).  3.  Iblis menawarkan segala kemegahan dunia kepada Kristus, dengan syarat Ia harus menyembah kepadanya.  "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"  (Matius 4:10).  Kristus telah berhasil melewati proses ujian di padang gurun ini dengan kemenangan!

     Setelah beroleh peneguhan melalui baptisan Yohanes Pembaptis dan lulus ujian di padang gurun selama 40 hari, barulah Kristus memulai pelayanan-Nya dengan tampil untuk pertama kalinya di hadapan orang banyak di Galilea.  Di situ Kristus memberitakan Injil Kerajaan Sorga dan menyerukan pertobatan kepada semua orang!

Saturday, January 5, 2019

TUHAN YANG MENUMBUHKAN BENIH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Januari 2019

Baca:  Markus 4:26-29

"Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."  Markus 4:29

Adalah anugerah bila kita dipercaya Tuhan melayani di ladang-Nya.  Itu merupakan hak yang sangat istimewa.  Namun ingatlah bahwa kita ini hanyalah alat di tangan Tuhan.

     Berbicara tentang pertumbuhan ada kaitan erat dengan benih yang ditabur.  Artinya takkan ada pertumbuhan tanpa ada benih yang ditabur.  Hal menumbuhkan benih merupakan bagian yang paling sulit dan paling berat, manusia dengan segala akal dan kepintarannya takkan bisa, hanya Tuhan yang dapat.  Adapun proses pertumbuhan ini sifatnya bertahap, tidak ada yang instan:  berakar, tumbuh makin besar, berbunga, berbuah dan akhirnya siap dipanen.  Begitu pula halnya dengan kerohanian kita, adalah penting sekali untuk kita menjalani proses tahap demi tahap dengan belajar firman Tuhan setiap hari.  Ketika Tuhan mengerjakan pertumbuhan, itu akan diselesaikan-Nya sampai akhir:  "...Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."  (Filipi 1:6).  Pada waktu menjalankan pekerjaan-Nya di bumi, Kristus menyelesaikan sampai tuntas yaitu mati di kayu salib dan Ia pun berkata,  "'Sudah selesai.' Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya."  (Yohanes 19:30).

     Dari satu benih yang ditaburkan akan menghasilkan buah yang berlipat ganda,  "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah."  (Yohanes 12:24).  Benih kebenaran yang asalnya dari Tuhan adalah benih yang baik dan pasti akan menghasilkan buah kebenaran yang berlipat ganda, dan sampailah akhirnya pada masa panen atau masa menuai, yang adalah akhir dari seluruh kerja keras yang dilakukan.  Semua jerih lelah, air mata yang mengalir dan keringat yang tercurah selama ini akan terbayar saat masa menuai tiba.  "Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya."  (2 Timotius 2:6).  Saat itulah Tuhan memberikan upah/reward kepada setiap hamba-hamba-Nya yang telah bekerja di ladang-Nya, tanpa mengenal lelah.

Marilah kita kerjakan dengan setia apa pun yang Tuhan percayakan, pada saatnya kita pasti akan menuai dengan sorak sorai  (Mazmur 126:5-6).