Saturday, December 8, 2018

MARILAH BERPERKARA DENGAN TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Desember 2018

Baca:  Yesaya 1:10-20

"Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju;..."  Yesaya 1:18

Ketika doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan tak terjawab, hal yang biasa terjadi adalah kecewa dan menyalahkan Tuhan.  Kita berpikir Tuhan tidak mengasihi kita dan berlaku kejam dengan membiarkan kita terkurung dalam permasalahan yang berat.

     Hal jawaban doa terbagi menjadi tiga yaitu ada doa yang langsung dijawab  (ya), ada doa yang tidak dijawab dan jawabannya tidak, dan ada doa yang jawabannya:  tunggu.  Ketika doa kita tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengoreksi diri atau memeriksa terlebih dahulu masalah apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup kita.  Banyak orang mengira dengan mempersembahkan korban-korban di gereja hati Tuhan sudah disenangkan.  Belum tentu!  Korban yang dipersembahkan tanpa disertai pertobatan hidup merupakan kejijikan di mata Tuhan.  Inilah yang Tuhan sampaikan kepada bangsa Israel:  "Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah."  (Yesaya 1:15).  Tangan yang penuh dengan darah bukan semata-mata karena telah membunuh seseorang secara fisik, tetapi penganiayaan secara rohani termasuk di dalamnya.  Juga perbuatan-perbuatan jahat lainnya, seperti:  gosip, fitnah, iri hati, dengki, dendam, tak bisa mengampuni, dan sebagainya.  Jadi alasan utama Tuhan tidak menjawab doa adalah karena ada dosa.

     Dosa menyebabkan Tuhan benar-benar memalingkan wajah-Nya terhadap kita.  Dosa memisahkan manusia dengan Tuhan, sebab Tuhan adalah Mahakudus, karena itu jika kita ingin menghadap Tuhan, kita pun harus hidup dalam kekudusan.  Di dalam Yesaya 59:1-2 jelas dinyatakan bahwa tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar, yang membuat Tuhan menyembunyikan diri-Nya terhadap kita, sehingga Ia tidak mau mendengarkan doa-doa kita, adalah segala kejahatan dan pelanggaran kita.

Friday, December 7, 2018

TUHAN... MENGAPA ENGKAU MENJAUH? (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Desember 2018

Baca:  Mazmur 22:1-32

"Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!"  Mazmur 22:20

Ketika melihat orang lain atau saudara seiman sedang tertimpa masalah, sering kita langsung menghakimi, menyalahkan dan menganggap mereka telah melakukan dosa, sehingga doanya tidak dijawab.  Tak selamanya doa yang tidak dijawab itu akibat dosa.  Terkadang Tuhan mengijinkan hal itu terjadi untuk menguji kualitas iman kita, menguji ketekunan, kesetiaan dan kesabaran kita menanti-nantikan Tuhan bertindak, atau mungkin Tuhan sedang mempersiapkan berkat yang besar untuk kita, walaupun memang faktor terbesar yang menghalangi orang mendapatkan jawaban doa adalah dosa.  "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."  (Yesaya 59:1-2).

     Meski mujizat yang kita harapkan belum terjadi dan doa-doa kita belum terjawab, jangan pernah meninggalkan Tuhan.  Tetaplah setia dan percaya kepada-Nya.  "Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."  (Amsal 3:3-6).

     Pemazmur memberikan kunci agar kita tetap sabar pada situasi sulit, yaitu mengingat kembali kebaikan Tuhan di dalam hidup ini.  Ini akan membangkitkan iman kita, sebab Dia tidak pernah berubah.  "Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu. Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa."  (Mazmur 77:12-13, 14).

Pertolongan Tuhan itu selalu tepat pada waktu-Nya!  Walau Dia sepertinya jauh, jangan pernah kita menjauh dari-Nya.