Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Oktober 2018
Baca: Lukas 5:17-26
"Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut,
katanya: 'Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat
mengherankan.'" Lukas 5:26
Sekalipun hari-hari yang kita jalani terasa semakin berat, masalah dan tantangan datang silih berganti, sebagai orang percaya kita tidak perlu takut dan kuatir sebab kita punya Tuhan yang ahli dalam mengerjakan hal-hal yang mustahil dan ajaib. Mulai dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu, keseluruhannya berbicara tentang pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang besar dan mengherankan: Ia membentuk manusia dari debu tanah, lalu menghembuskan nafas hidup, demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup; "Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya;" (Mazmur 146:6).
Semasa pelayanan-Nya yang singkat di bumi Kristus melakukan perbuatan-perbuatan yang heran. Alkitab menyatakan bahwa Ia berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat, memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melakukan banyak mujizat, di antaranya: mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:1-11); memberi makan lima ribu orang laki-laki (tidak termasuk perempuan dan anak-anak), hanya dengan lima roti dan dua ikan, itu pun masih ada sisa sebanyak 12 bakul penuh (Matius 14:13-21); berjalan di atas air (Matius 14:22-33), dan masih banyak lagi.
Kuasa Tuhan tidak pernah berubah dari dahulu sekarang dan sampai selama-lamanya. Jadi perbuatan-perbuatan Tuhan yang heran itu bukan hanya terjadi di masa lampau, sampai hari ini pun Tuhan tetap mampu dan sanggup melakukannya untuk kita. Hari-hari kita akan dipenuhi dengan perkara-perkara heran dan ajaib asalkan kita mau berjalan bersama Tuhan dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus setiap hari. Ada banyak orang Kristen memiliki respons hati yang salah ketika dihadapkan pada masalah atau kesulitan, dengan berkata: tak mungkin, mustahil, mana bisa... akhirnya apa yang mereka katakan menjadi kenyataan. Tuhan berfirman: "...bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu." (Bilangan 14:28).
"Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa." Mazmur 77:15
Sunday, October 14, 2018
Saturday, October 13, 2018
TAK GONCANG DI TENGAH GONCANGAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Oktober 2018
Baca: Ibrani 12:18-29
"Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut." Ibrani 12:28
Seberapa waktu lalu teror bom kembali menggoncang Indonesia. Surabaya, kota yang dikenal aman dan tenang, tiba-tiba dikejutkan dengan bom bunuh diri yang meledak di 3 gereja, pada Minggu pagi tanggal 13 Mei 2018 lalu. Akibat ledakan bom ini aada puluhan orang menjadi korban. Seketika itu suasana di kota Pahlawan menjadi sangat mencekam, membuat orang menjadi takut dan was-was, aktivitas hidup pun menjadi terganggu.
Ada pelajaran berharga yang kita dapatkan dari peristiwa ini. Masalah, penderitaan, ancaman, marabahaya dan sebagainya bisa saja datang dan terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa dihindari oleh siapa pun, dan unpredictable. Dalam situasi seperti itu wajar bila semua orang menjadi tergoncang karena dihinggapi oleh rasa takut dan kuatir. Namun sebagai orang percaya kita tak perlu larut dalam ketakutan dan kekuatiran yang berkepanjangan, sebab Alkitab menegaskan bahwa orang percaya menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan (ayat nas), bukti bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membiarkan umat-Nya (Ibrani 13:5b); melalui kuasa Roh kudus-Nya Tuhan ada untuk kita. Oleh karena itu agar tidak tergoncang di tengah goncangan, kita harus menjadikan firman Tuhan sebagai fondasi hidup! "Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?" (Ibrani 12:25). Ini sama seperti seorang bijaksana yang mendirikan rumah di atas batu, ketika goncangan terjadi rumah itu tidak goyah dan tetap tegak berdiri (Lukas 6:47-48).
Kita akan mudah tergoncang bila dalam segal hal kita mengandalkan kekuatan sendiri. Alkitab mengajarkan kita untuk hidup mengandalkan Tuhan dan percaya kepada-Nya. Karena itu jangan terpaku pada masalah atau situasi! "...dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi." (Mazmur 121:1-2).
Biar pun gunung beranjak dan bukit bergoyang, tapi kasih setia Tuhan takkan beranjak dari hidup orang percaya (Yesaya 54:10).
Baca: Ibrani 12:18-29
"Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut." Ibrani 12:28
Seberapa waktu lalu teror bom kembali menggoncang Indonesia. Surabaya, kota yang dikenal aman dan tenang, tiba-tiba dikejutkan dengan bom bunuh diri yang meledak di 3 gereja, pada Minggu pagi tanggal 13 Mei 2018 lalu. Akibat ledakan bom ini aada puluhan orang menjadi korban. Seketika itu suasana di kota Pahlawan menjadi sangat mencekam, membuat orang menjadi takut dan was-was, aktivitas hidup pun menjadi terganggu.
Ada pelajaran berharga yang kita dapatkan dari peristiwa ini. Masalah, penderitaan, ancaman, marabahaya dan sebagainya bisa saja datang dan terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa dihindari oleh siapa pun, dan unpredictable. Dalam situasi seperti itu wajar bila semua orang menjadi tergoncang karena dihinggapi oleh rasa takut dan kuatir. Namun sebagai orang percaya kita tak perlu larut dalam ketakutan dan kekuatiran yang berkepanjangan, sebab Alkitab menegaskan bahwa orang percaya menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan (ayat nas), bukti bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membiarkan umat-Nya (Ibrani 13:5b); melalui kuasa Roh kudus-Nya Tuhan ada untuk kita. Oleh karena itu agar tidak tergoncang di tengah goncangan, kita harus menjadikan firman Tuhan sebagai fondasi hidup! "Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?" (Ibrani 12:25). Ini sama seperti seorang bijaksana yang mendirikan rumah di atas batu, ketika goncangan terjadi rumah itu tidak goyah dan tetap tegak berdiri (Lukas 6:47-48).
Kita akan mudah tergoncang bila dalam segal hal kita mengandalkan kekuatan sendiri. Alkitab mengajarkan kita untuk hidup mengandalkan Tuhan dan percaya kepada-Nya. Karena itu jangan terpaku pada masalah atau situasi! "...dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi." (Mazmur 121:1-2).
Biar pun gunung beranjak dan bukit bergoyang, tapi kasih setia Tuhan takkan beranjak dari hidup orang percaya (Yesaya 54:10).
Subscribe to:
Posts (Atom)