Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2018
Baca: Yoel 2:18-27
"Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN,
Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan
adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan
pada akhir musim seperti dahulu." Yoel 2:23
Nabi Yoel melayani di tengah kemerosotan dan kemunduran bangsa Yehuda. Yoel tak pernah berhenti menyerukan pertobatan kembali ke jalan yang benar dan menyembah Tuhan yang benar dan hidup. Yoel terus menekankan tentang 'hari Tuhan'. Dalam bacaan dinyatakan Tuhan mencurahkan hujan awal dan hujan akhir. Hujan awal secara harafiah berarti hujan yang jatuh waktu umat Tuhan menabur benih; hujan akhir adalah hujan di akhir musim. Kata 'hujan' ini memiliki beberapa makna: 1. Lambang pencurahan berkat-berkat rohani yang menyegarkan dan memulihkan, yang dikaruniakan Tuhan kepada umat-Nya. 2. Lambang hukuman yang menghancurkan yang diturunkan ke atas dunia.
Tuhan telah menggenapi janji-Nya dengan mencurahkan 'hujan' Roh-Nya kepada umat-Nya, yang diawali pada hari Pentakosta, di zaman para rasul: "Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa
Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu
laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan
mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan
mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan
tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan." (Kisah 2:17-21).
Bagi orang benar, hari Tuhan adalah hari sukacita, karena janji Tuhan tergenapi. Sebaliknya, bagi orang fasik, hari Tuhan adalah kengerian dan malapetaka. "Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau
lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan kembali
menimpa kepalamu sendiri." (Obaja 1:15).
Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, ada sukacita dan sorak-sorai (Mazmur 126:1-2).
Tuesday, September 4, 2018
Monday, September 3, 2018
PENGUASA KERAJAAN ANGKASA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 September 2018
Baca: Efesus 2:1-10
"Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka." Efesus 2:2
Melalui suratnya kepada jemaat di Efesus, rasul Paulus menyebutkan bahwa Iblis adalah si penguasa kerajaan angkasa. Ia (Iblis) memiliki kewibawaan atas kekuatan politik yang meliputi kehidupan manusia di alam roh, karena itu ia biasa disebut roh jahat. Dinyatakan bahwa roh jahat itu sedang 'bekerja' di dalam diri manusia. Dengan segala kekuatan dan kemampuannya Iblis berusaha untuk memengaruhi manusia dengan maksud agar ia dapat mengendalikan pikiran, hati dan jalan hidupnya.
Iblis adalah ilah roh, karena itu ia bekerja di alam roh juga. Roh jahat ini terus mengamat-amati semua pekerjaan yang Roh Tuhan perbuat di dalam batin manusia. Dan roh jahat ini juga mempunyai kekuatan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang identik sebagai tandingan. Yang membedakan adalah roh jahat melakukan pekerjaan dalam batin manusia dengan tujuan jahat yaitu merusak, menghancurkan dan membinasakan. Karena itu "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya..." (Efesus 6:18) dan "...janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh," (Efesus 5:18). Semakin hidup kita dipenuhi dengan Roh Kudus, maka roh jahat tak lagi punya celah untuk masuk ke dalam batin kita.
Dalam perumpamaan tentang seorang penabur, dinyatakan: "Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan." (Matius 13:19). Iblis memanfaatkan celah dalam diri orang yang tak mengerti firman dengan merampas benih firman yang ditabur. Suatu ketika rasul Petrus menegur Ananias: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?" (Kisah 5:3). Inilah daya kemampuan Iblis untuk menguasai hati dan pikiran manusia yang diincarnya.
Hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan Roh Kudus adalah cara untuk mematahkan setiap siasat dan tipu muslihat Iblis!
Baca: Efesus 2:1-10
"Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka." Efesus 2:2
Melalui suratnya kepada jemaat di Efesus, rasul Paulus menyebutkan bahwa Iblis adalah si penguasa kerajaan angkasa. Ia (Iblis) memiliki kewibawaan atas kekuatan politik yang meliputi kehidupan manusia di alam roh, karena itu ia biasa disebut roh jahat. Dinyatakan bahwa roh jahat itu sedang 'bekerja' di dalam diri manusia. Dengan segala kekuatan dan kemampuannya Iblis berusaha untuk memengaruhi manusia dengan maksud agar ia dapat mengendalikan pikiran, hati dan jalan hidupnya.
Iblis adalah ilah roh, karena itu ia bekerja di alam roh juga. Roh jahat ini terus mengamat-amati semua pekerjaan yang Roh Tuhan perbuat di dalam batin manusia. Dan roh jahat ini juga mempunyai kekuatan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang identik sebagai tandingan. Yang membedakan adalah roh jahat melakukan pekerjaan dalam batin manusia dengan tujuan jahat yaitu merusak, menghancurkan dan membinasakan. Karena itu "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya..." (Efesus 6:18) dan "...janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh," (Efesus 5:18). Semakin hidup kita dipenuhi dengan Roh Kudus, maka roh jahat tak lagi punya celah untuk masuk ke dalam batin kita.
Dalam perumpamaan tentang seorang penabur, dinyatakan: "Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan." (Matius 13:19). Iblis memanfaatkan celah dalam diri orang yang tak mengerti firman dengan merampas benih firman yang ditabur. Suatu ketika rasul Petrus menegur Ananias: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?" (Kisah 5:3). Inilah daya kemampuan Iblis untuk menguasai hati dan pikiran manusia yang diincarnya.
Hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan Roh Kudus adalah cara untuk mematahkan setiap siasat dan tipu muslihat Iblis!
Subscribe to:
Posts (Atom)