Sunday, May 13, 2018

MATIAS: Anugerah dari Tuhan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Mei 2018

Baca:  Kisah Para Rasul 1:15-26

"Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu."  Kisah 1:26

Nama  'Matias'  memiliki arti hadiah atau anugerah dari Tuhan  (gift of God).  Meski namanya hanya dicatat dua kali di Alkitab namun ia adalah pribadi yang patut diteladani.  Karena sadar bahwa hidup ini adalah suatu anugerah dari Tuhan Matias pun menunjukkan kualitas hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan.  Karena kesungguhannya dalam mengiring Kristus ia pun dipercaya untuk sebuah pelayanan kerasulan, yaitu menjadi salah seorang dari rasul-rasul Tuhan, sekalipun hanya sebagai rasul tambahan menggantikan Yudas Iskariot.

     Sesudah Kristus naik ke sorga para murid dan kesebelas rasul berkumpul di tingkat atas sebuah rumah di Yerusalem, semuanya berjumlah 120 orang.  Mereka bertekun dalam doa menantikan kedatangan Roh Kudus yang telah Kristus janjikan.  Saat itulah Petrus mengusulkan pemilihan seorang murid untuk melengkapi jumlah kedua belas rasul, sebab Yudas Iskariot, si pengkhianat, sudah mati gantung diri.  Untuk menjadi bagian dari murid-murid Kristus ini ada kriteria yang harus dipenuhi yaitu:  "...seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."  (ayat 21-22).  Jadi ia haruslah orang yang dekat dan telah melihat dan mendengar semua yang Kristus perbuat, khususnya menyaksikan kebangkitan-Nya.  Ada dua nama yang diusulkan:  Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga dipanggil Yustus, dan Matias.  Setelah berdoa bersama-sama dan membuang undi akhirnya terpilihlah Matias.  Sejak itulah Matias menjadi penggenap bilangan kedua belas rasul, sebab sejak kematian Yudas rasul-rasul selalu disebut dengan istilah sebelas rasul  (Matius 28:16).

     Matias dipilih karena ia tekun dan setia dalam mengikut Kristus, dan pengalaman hidupnya bersama Tuhan tak perlu diragukan lagi.  Memiliki kesaksian hidup adalah modal yang paling efektif bagi seseorang untuk membawa orang lain kepada Kristus.

Dengan terpilihnya Matias akhirnya jabatan kerasulan menjadi lengkap saat Roh Kudus dicurahkan di hari Pentakosta!

Saturday, May 12, 2018

TUHAN MEMBERIKAN SEBUAH MANDAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Mei 2018

Baca:  Kisah Para Rasul 1:6-11

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."  Kisah 1:8

Dengan kenaikan Kristus ke sorga bukan berarti pekerjaan-Nya di bumi sudah selesai, tapi Ia mengutus Roh Kudus datang meneruskan pekerjaan-Nya di dalam dan melalui kehidupan orang percaya.  Dengan kata lain Kristus memberikan sebuah mandat kepada semua orang percaya untuk menjadi utusan-utusan-Nya.  Arti kata  'utusan'  adalah orang yang disuruh  (ditugasi)  untuk menyampaikan sesuatu, atau menjadi penghubung:  orang yang diutus untuk mewakili atau menjadi duta.  "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."  (Yohanes 20:21).

     Adalah suatu kehormatan yang besar jika kita dipercaya Tuhan untuk menjadi kawan sekerja-Nya.  Kristus memberikan sebuah mandat kepada murid-murid-Nya dan mandat ini dikenal dengan sebutan Amanat Agung:  "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:18-20).  Orang percaya dipanggil bukan sekedar untuk menjadi orang yang beragama Kristen, menjadi anggota di salah satu gereja lokal, atau sekedar terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan kerohanian, melainkan kita diutus untuk menjadi saksi-saksi Kristus.

     Menjadi saksi Kristus di Yerusalem, di seluruh Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi  (ayat nas), artinya pekerjaan Tuhan tidak boleh berhenti pada satu titik.  Dimulai dari Yerusalem  (kota), pekerjaan itu harus berkembang ke Yudea  (propinsi), terus ke Samaria  (propinsi yang lain), lalu pekerjaan itu harus berkembang terus sampai ke ujung bumi.  Kalau bumi itu bulat, di manakah ujungnya?  Ia tidak mempunyai ujung, sehingga hal itu berarti pekerjaan tersebut harus terus-menerus berlangsung.

"...barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;"  Yohanes 14:12