Tuesday, April 17, 2018

RANCANGAN TUHAN ADALAH YANG TERBAIK (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 April 2018

Baca:  Yesaya 25:1-5

"Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu."  Yesaya 25:1

Pada umumnya setiap orang lebih suka memiliki rancangan-rancangan sendiri bagi kehidupannya yang didasarkan pada apa yang tampak secara kasat mata dan sifatnya duniawi.  Berbeda dengan rancangan Tuhan yang lebih terfokus pada hal-hal yang rohaniah.  Semisal dalam hal memilih pasangan hidup atau memilih pemimpin biasanya orang lebih berfokus kepada penampilan lahiriah  (fisik), sementara Tuhan lebih memperhatikan hal-hal yang rohaniah  (1 Samuel 16:7b).

     Sedikit orang mau tunduk dan mengikuti rancangan Tuhan, karena mereka menganggap bahwa rancangan Tuhan itu jauh dari yang diinginkan dan sangat tidak mengenakkan secara daging.  Tuhan berkata,  "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."  (Yesaya 55:8-9).  Yusuf adalah contoh orang yang memilih untuk mengikuti rancangan Tuhan sekalipun ia harus mengalami suatu proses perjalanan hidup yang panjang, melelahkan dan sangat tidak mengenakkan secara daging.  Ditinjau dari latar belakang keluarga, ia adalah anak kesayangan ayahnya.  "Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia."  (Kejadian 37:3).  Dengan kata lain Yusuf telah terbiasa berada di zona nyaman.  Karena ayahnya lebih menyayangi Yusuf timbullah kebencian dalam diri saudara-saudaranya, dan kebencian mereka semakin menjadi-jadi ketika mereka tahu bahwa Tuhan mempunyai rancangan besar bagi kehidupan Yusuf yang dinyatakan melalui mimpi (Kejadian 37:5-11).

     Ada harga yang harus Yusuf bayar untuk masuk dalam rancangan Tuhan ini:  dimasukkan ke dalam sumur  (Kejadian 37:24), dijual kepada saudagar Midian dengan harga 20 syikal perak, menjadi budak di rumah Potifar, difitnah oleh isteri Potifar dan dijebloskan ke dalam penjara.  Yusuf yang sebelumnya hidup dalam kenyamanan kini harus mengalami proses hidup yang pahit demi menggenapi rancangan Tuhan!

Monday, April 16, 2018

Jika Tuhan Bekerja: TIADA YANG MUSTAHIL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 April 2018

Baca:  Mazmur 94:1-11

"TUHAN mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka."  Mazmur 94:11

Di semua media, baik itu radio, televisi, tabloid, surat kabar, majalah, internet dan sebagainya, hampir setiap hari menyuguhkan berita-berita seputar kriminalitas.  Mulai dari kasus narkoba, pemerkosaan atau pencabulan anak di bawah umur, pornografi, prostitusi, pembunuhan, perampokan dan sebagainya.  Tindak kejahatan terjadi di mana-mana, bukan hanya terjadi di kota-kota besar, tapi juga sampai ke pelosok-pelosok daerah terpencil.  Korbannya pun tak mengenal usia dan status.  Kini bukan hanya para orangtua yang merasa was-was dengan keselamatan anak-anaknya, tapi hampir semua orang mengalami hal yang sama.  Tak ada tempat di belahan bumi ini yang benar-benar aman, bebas dari ancaman dan segala jenis kejahatan!

     Daud pun mengalami hal yang sama, di mana ia dihadapkan pada ancaman dan bahaya yang sewaktu-waktu dapat merengut nyawanya.  Hal itu disebabkan oleh rencana jahat yang dirancang oleh Absalom dan Ahitofel.  "Berkatalah Ahitofel kepada Absalom: 'Izinkanlah aku memilih dua belas ribu orang, maka aku akan bersiap dan mengejar Daud pada malam ini juga. Aku akan mendatangi dia, selagi ia lesu dan lemah semangatnya, dan mengejutkan dia; seluruh rakyat yang ada bersama-sama dengan dia akan melarikan diri, maka aku dapat menewaskan raja sendiri.'"  (2 Samuel 17:1-2).  Ada tertulis:  "Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN,"  (Amsal 15:26).  Karena itu Tuhan memakai Husai untuk menggagalkan rencana jahat mereka, dengan memberikan nasihat yang berbeda dari Ahitofel.  Jika bukan karena Tuhan yang bekerja, kemungkinan Husai tidak akan menyampaikan nasihatnya kepada Absalom, tetapi ia akan mendukung Absalom untuk menghabisi nyawa Daud.  Jika bukan karena Tuhan turut bekerja, maka tamatlah riwayat hidup Daud.

     Di tengah dunia yang penuh dengan kejahatan ini, tiada yang bisa kita harapkan dan andalkan selain Tuhan saja.  Daud berkata,  "TUHAN adalah kota bentengku dan Allahku adalah gunung batu perlindunganku."  (Mazmur 94:22).

Tak perlu takut dengan rancangan-rancangan jahat manusia, asalkan kita hidup benar di hadapan Tuhan Dia pasti akan menjadi pembela dan penolong bagi kita!