Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 April 2018
Baca: Yohanes 14:21-24
"Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku." Yohanes 14:21a
Alkitab menyatakan bahwa jika kita tidak karib dengan Tuhan adalah suatu kejahatan besar. Bukti kasih kita kepada Tuhan adalah hubungan yang karib! Selain itu bukti seseorang mengasihi Tuhan adalah ketaatannya dalam melakukan firman Tuhan, sebab "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 7:21). Ketaatan adalah syarat mutlak untuk kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Banyak orang menginginkan Sorga, tapi tanpa ketaatan hal itu hanya akan menjadi mimpi. "Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah
sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di
dalam Dia." (1 Yohanes 2:5). Seseorang dapat dikatakan memiliki kasih yang sempurna kepada Bapa apabila ia benar-benar taat melakukan perintah Tuhan. Dengan kata lain orang yang tidak taat melakukan firman Tuhan berarti tidak mengasihi Tuhan. "Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku;" (Yohanes 14:24).
Untuk menjadi orang yang taat bukanlah perkara mudah karena ada harga yang harus dibayar dan sedikit orang Kristen mau membayar harga, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk menuruti keinginan dagingnya, lebih memilih kesenangan dunia, daripada harus bersusah-susah menuruti kehendak Tuhan. "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah
pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang
yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Matius 7:13-14).
Bukti lain kita mengasihi Tuhan adalah kita mengasihi sesama. "Jikalau seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah,' dan ia membenci
saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi
saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak
dilihatnya." (1 Yohanes 4:20). Selama kita masih menyimpan kebencian, sakit hati, amarah dan dendam terhadap sesama adalah mustahil bagi kita bisa mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati.
Mengasihi Tuhan: karib dengan-Nya, taat firman-Nya dan mengasihi saudaranya!
Friday, April 6, 2018
Thursday, April 5, 2018
BUKTIKAN KASIHMU KEPADA TUHAN (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 April 2018
Baca: Matius 7:21-23
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Matius 7:21
Jika ada sebuah pertanyaan diajukan: "Apakah engkau mengasihi Tuhan?" Semua orang Kristen tanpa terkecuali pasti akan menjawab, "Ya...aku mengasihi Tuhan!" Kita pasti akan merasa tersinggung dan marah jika dikatakan tidak mengasihi Tuhan. Tetapi mengasihi Tuhan itu tidak cukup hanya melalui kata-kata, melainkan harus ada buktinya. Apa buktinya? Mungkin di antara kita akan menjawab, "Aku selalu rajin beribadah... aku aktif dalam pelayanan di gereja." dan masih banyak lagi. Cukupkah? Perhatikan ayat ini! "...orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah." (1 Korintus 8:3). Banyak orang Kristen memiliki pandangan yang salah yaitu merasa sudah dikenal oleh Tuhan, padahal belum tentu demikian. Akan tetapi orang yang mengasihi Tuhan dengan sungguh pasti dikenal oleh Tuhan.
Tuhan berkata, "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23). Jika dicermati secara teliti, terasa aneh bukan? Karena Kristus mengatakan hal ini kepada bukan sembarangan orang, tetapi kepada orang yang menyebut Kristus sebagai Tuhan alias orang Kristen, bahkan kepada mereka yang sudah bernubuat, mengusir setan dan melakukan mujizat (orang Kristen yang sudah melayani dan punya karunia).
Mengapa mereka yang secara kasat mata tampak aktif ke gereja dan bahkan sudah melayani tidak dikenal Tuhan? Kalimat 'Aku tidak pernah mengenal' dalam teks Gerika-nya adalah 'tidak intim, tidak karib.' Ibadah dan pelayanan yang hanya dilakukan sebatas rutinitas atau kegiatan agamawi tidak akan memiliki arti apa-apa di pemandangan mata Tuhan jika kita tidak memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan secara pribadi. Betapa banyak orang Kristen tampak sibuk dengan kegiatan pelayanan di gereja tapi mereka tidak pernah menyediakan waktu secara pribadi untuk bersekutu dengan Tuhan.
Baca: Matius 7:21-23
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Matius 7:21
Jika ada sebuah pertanyaan diajukan: "Apakah engkau mengasihi Tuhan?" Semua orang Kristen tanpa terkecuali pasti akan menjawab, "Ya...aku mengasihi Tuhan!" Kita pasti akan merasa tersinggung dan marah jika dikatakan tidak mengasihi Tuhan. Tetapi mengasihi Tuhan itu tidak cukup hanya melalui kata-kata, melainkan harus ada buktinya. Apa buktinya? Mungkin di antara kita akan menjawab, "Aku selalu rajin beribadah... aku aktif dalam pelayanan di gereja." dan masih banyak lagi. Cukupkah? Perhatikan ayat ini! "...orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah." (1 Korintus 8:3). Banyak orang Kristen memiliki pandangan yang salah yaitu merasa sudah dikenal oleh Tuhan, padahal belum tentu demikian. Akan tetapi orang yang mengasihi Tuhan dengan sungguh pasti dikenal oleh Tuhan.
Tuhan berkata, "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23). Jika dicermati secara teliti, terasa aneh bukan? Karena Kristus mengatakan hal ini kepada bukan sembarangan orang, tetapi kepada orang yang menyebut Kristus sebagai Tuhan alias orang Kristen, bahkan kepada mereka yang sudah bernubuat, mengusir setan dan melakukan mujizat (orang Kristen yang sudah melayani dan punya karunia).
Mengapa mereka yang secara kasat mata tampak aktif ke gereja dan bahkan sudah melayani tidak dikenal Tuhan? Kalimat 'Aku tidak pernah mengenal' dalam teks Gerika-nya adalah 'tidak intim, tidak karib.' Ibadah dan pelayanan yang hanya dilakukan sebatas rutinitas atau kegiatan agamawi tidak akan memiliki arti apa-apa di pemandangan mata Tuhan jika kita tidak memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan secara pribadi. Betapa banyak orang Kristen tampak sibuk dengan kegiatan pelayanan di gereja tapi mereka tidak pernah menyediakan waktu secara pribadi untuk bersekutu dengan Tuhan.
Subscribe to:
Posts (Atom)