Monday, March 12, 2018

TEGURAN DAN HAJARAN: Demi Masa Depan (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Maret 2018

Baca:  Ibrani 12:5-11

"Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?"  Ibrani 12:7

Jangan marah, kecewa dan memberontak kepada Tuhan kalau kita sedang ditegur dan dihajar oleh Tuhan.  "Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang."  (Ibrani 12:7b-8).  Teguran dan hajaran yang Tuhan berikan akan menyadarkan kita pada kesalahan dan itu berarti Tuhan menganggap kita sebagai anak yang dikasihi-Nya.  Didikan keras Tuhan yang berupa hajaran dan hukuman bukan bertujuan menghancurkan atau membinasakan, tetapi bertujuan untuk kebaikan dan masa depan kita.  "...dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya."  (Ibrani 12:10).

     Seorang anak yang tidak dididik dengan benar akan bertumbuh ke arah yang tidak benar pula.  Berbeda dengan seorang anak yang dididik dengan baik dan mendapat teguran maupun hajaran ketika melakukan kesalahan.  Ia akan bertumbuh memiliki nilai-nilai kebenaran dalam setiap perilakunya.  Oleh karena itu  "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."  (Amsal 22:6).  Pada saatnya ia akan menuai sendiri hasil di kemudian hari oleh karena nilai-nilai kebenaran yang ia praktekkan.  "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya."  (Ibrani 12:11).

     Teguran dan hajaran itu memang sangat menyakitkan secara daging dan membuat tidak nyaman, namun di balik itu tersimpan rencana Tuhan yang indah.  Tetaplah bersyukur, karena Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan atau hal jahat bagi kita.

"Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu, untuk menenangkan dia terhadap hari-hari malapetaka,"  Mazmur 94:12-13

Sunday, March 11, 2018

TEGURAN DAN HAJARAN: Demi Masa Depan (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Maret 2018

Baca:  Amsal 23:1-35

"Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan."  Amsal 23:13

Menjadi suatu kebahagiaan dan kepuasan tersendiri bagi para orangtua bila melihat anak-anaknya memiliki perilaku yang baik, berhasil dalam studi dan sukses di dalam karirnya.  Rasa-rasanya semua usaha, jerih payah dan pengorbanan yang dilakukan oleh orangtua lunas terbayar alias tidak sia-sia.  Tidak sedikit orangtua yang harus mengelus dada karena kecewa ketika melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang tidak sesuai yang diharapkan:  nakal, suka memberontak, studi berantakan dan sebagainya.  Padahal orangtua sudah melakukan apa saja demi anak.

     Firman Tuhan memperingatkan agar orangtua tidak melupakan didikan terhadap anak, artinya harus bersikap tegas dalam hal mendidik anak-anaknya.  Ada tertulis:  "Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya."  (Amsal 13:24).  Tidak sedikit orangtua yang bersikap lunak terhadap anak-anaknya.  Ketika anak-anak terlihat jelas telah melakukan kesalahan atau pelanggaran mereka enggan menegur apalagi memukulnya dengan tongkat, dengan alasan tidak tega atau merasa kasihan.  Padahal teguran dan hajaran itu penting sekali bagi anak!  "Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya."  (Amsal 19:18).  Adalah sebuah keharusan bagi orangtua untuk memberikan pujian atas keberhasilan dan prestasi yang diraih oleh anaknya, tapi saat anak melakukan kesalahan dan pelanggaran maka teguran yang keras dan hajaran perlu diberlakukan agar si anak mengerti bahwa hal itu tidak boleh dilakukan dan tidak boleh diulangi.

     Dalam kehidupan rohani berlaku hal yang sama!  Selain berlimpah dengan kasih, Tuhan itu sangat tegas dan penuh kedisiplinan.  Ketika ada pelanggaran atau dosa yang kita perbuat Tuhan akan menegur, memperingatkan dan menghajar anak-anak-Nya.  "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."  (Ibrani 12:5-6).  Adapun bentuk teguran dan hajaran Tuhan itu bisa berupa masalah atau penderitaan.  Hal itu bertujuan agar kita segera menyadari akan kesalahan dan berbalik ke jalan-Nya yang benar!