Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Februari 2018
Baca: Bilangan 24:1-9
"Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, adalah bagi mereka seperti
tanduk kekuatan lembu hutan. Bangsa-bangsa yang menjadi lawannya akan
ditelannya habis, dan tulang-tulang mereka akan dihancurkannya dan akan
ditembaknya tembus dengan panah-panahnya." Bilangan 24:8
Tuhan telah berfirman, "Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana:" (Yesaya 14:24), dan jika Tuhan telah merancang segala sesuatu, siapakah yang dapat menggagalkannya? (Yesaya 14:27). Bileam yang pekerjaannya melakukan tenung dibuat Tuhan tak berdaya. Ia yang biasanya tergiur dengan upah kini bisa berkata, "Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku
tidak akan sanggup melanggar titah TUHAN dengan berbuat baik atau jahat
atas kemauanku sendiri; apa yang akan difirmankan TUHAN, itulah yang
akan kukatakan." (Bilangan 24:13). Bahkan Tuhan sanggup memakai keledai untuk memperingatkan dan menegur Bileam! Jadi, akhirnya yang keluar dari mulutnya adalah perkataan berkat atas Israel. Dengan kata lain bangsa Israel pun diluputkan dari kutuk yang diinginkan oleh raja Moab itu.
Pula, rancangan Tuhan atas hidup orang percaya adalah rancangan damai sejahtera dan masa depan penuh harapan (Yeremia 29:11) dan Ia berjanji akan memberkati, memelihara, melindungi dan menyertai kita, asalkan kita senantiasa tinggal di dalam firman-Nya.
Jika kita belum mengalami penggenapan janji Tuhan bukan berarti Tuhan ingkar atau lalai menggenapi janji-Nya. Tetaplah tekun dan setia mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, sebab Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya. Tidak ada kuasa mana pun yang dapat menghalangi berkat Tuhan datang kepada kita. "...apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka." (Wahyu 3:7). Sekalipun kita berada di situasi-situasi sulit, sekalipun di sekeliling ada orang-orang yang ingin mencelakai kita, asalkan kita tetap berada di jalan Tuhan, Tuhan pasti akan membela, melindungi dan memelihara kehidupan kita.
"Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." Mazmur 12:7
Friday, February 2, 2018
Thursday, February 1, 2018
TAK SEKALI PUN TUHAN INGKAR JANJI (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Februari 2018
Baca: Bilangan 23:4-30
"Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" Bilangan 23:19
Memasuki hari di bulan Februari ini kita tetap berharap kepada Tuhan agar beroleh kekuatan dalam menjalani hari demi hari. Tetapi ada banyak di antara orang Kristen yang masih bertanya-tanya dalam hati, "Benarkah Tuhan akan memulihkan dan memberkati hidupku? Benarkah janji-janji Tuhan yang tertulis di Alkitab ini akan digenapi, ataukah tak lebih dari sekedar teori?" Pertanyaan-pertanyaan yang mengindikasikan keragu-raguan, kebimbangan dan ketidakpercayaan, yang keluar dari mulut orang percaya adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu Iblis. Semakin orang ragu dan bimbang terhadap firman Tuhan semakin memuluskan jalan bagi Iblis untuk melancarkan serangan dan menghancurkan kehidupannya.
Bileam berasal dari Petor, di tepi sungai Efrat. Ia bekerja sebagai penenung dan dari pekerjaannya ini ia beroleh upah. Suatu ketika Bileam diminta oleh Balak (raja Moab) untuk mengucapkan kutuk atas bangsa Israel. Tetapi kuasa Tuhan bekerja dalam diri Bileam sehingga ia menolak secara tegas permintaan Balak ini. Ia menegaskan bahwa jika Tuhan telah memberkati bangsa Israel, tak seorang pun dapat mengubahnya: "Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah? Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk TUHAN?" (Bilangan 23:8), "...dan apabila Dia memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya." (Bilangan 23:20).
Jika Bileam mau melakukan apa yang diperintahkan oleh Balak, kemungkinan besar ia akan mendapatkan imbalan yang nilainya sangat menggiurkan. Tetapi Bileam menjawab, "Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah TUHAN, Allahku." (Bilangan 22:18). Tuhan telah berjanji kepada bangsa Israel untuk memberkati dan melindungi mereka apabila mereka mau mendengarkan firman-Nya dan hidup dalam ketaatan (Ulangan 28:1-14).
Tuhan tidak pernah ingkar dengan apa yang telah dijanjikan-Nya, jika Ia berjanji untuk memberkati, tak seorang pun dapat menggagalkan rencana-Nya!
Baca: Bilangan 23:4-30
"Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" Bilangan 23:19
Memasuki hari di bulan Februari ini kita tetap berharap kepada Tuhan agar beroleh kekuatan dalam menjalani hari demi hari. Tetapi ada banyak di antara orang Kristen yang masih bertanya-tanya dalam hati, "Benarkah Tuhan akan memulihkan dan memberkati hidupku? Benarkah janji-janji Tuhan yang tertulis di Alkitab ini akan digenapi, ataukah tak lebih dari sekedar teori?" Pertanyaan-pertanyaan yang mengindikasikan keragu-raguan, kebimbangan dan ketidakpercayaan, yang keluar dari mulut orang percaya adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu Iblis. Semakin orang ragu dan bimbang terhadap firman Tuhan semakin memuluskan jalan bagi Iblis untuk melancarkan serangan dan menghancurkan kehidupannya.
Bileam berasal dari Petor, di tepi sungai Efrat. Ia bekerja sebagai penenung dan dari pekerjaannya ini ia beroleh upah. Suatu ketika Bileam diminta oleh Balak (raja Moab) untuk mengucapkan kutuk atas bangsa Israel. Tetapi kuasa Tuhan bekerja dalam diri Bileam sehingga ia menolak secara tegas permintaan Balak ini. Ia menegaskan bahwa jika Tuhan telah memberkati bangsa Israel, tak seorang pun dapat mengubahnya: "Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah? Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk TUHAN?" (Bilangan 23:8), "...dan apabila Dia memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya." (Bilangan 23:20).
Jika Bileam mau melakukan apa yang diperintahkan oleh Balak, kemungkinan besar ia akan mendapatkan imbalan yang nilainya sangat menggiurkan. Tetapi Bileam menjawab, "Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah TUHAN, Allahku." (Bilangan 22:18). Tuhan telah berjanji kepada bangsa Israel untuk memberkati dan melindungi mereka apabila mereka mau mendengarkan firman-Nya dan hidup dalam ketaatan (Ulangan 28:1-14).
Tuhan tidak pernah ingkar dengan apa yang telah dijanjikan-Nya, jika Ia berjanji untuk memberkati, tak seorang pun dapat menggagalkan rencana-Nya!
Subscribe to:
Posts (Atom)