Monday, December 18, 2017

MENILAI TANDA ZAMAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Desember 2017

Baca:  Lukas 12:54-59

"...rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?"  Lukas 12:56

Seorang ilmuwan adalah orang yang ahli atau memiliki banyak pengetahuan mengenai suatu ilmu.  Karena keahliannya ini para ilmuwan mampu melihat berbagai tanda di bumi, semisal memprediksi iklim  (cuaca)  dan dampaknya, keadaan ekonomi suatu negara dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, dan sebagainya.  Jika kita dapat memahami tentang apa pun yang berkenaan dengan situasi atau peristiwa yang ada di dunia, Tuhan pun menghendaki setiap orang percaya memiliki kepekaan rohani, yaitu peka terhadap tanda-tanda zaman.  Ini berkaitan dengan kedatangan Kristus!  Jika kita perhatikan apa yang sedang terjadi, sudah tampak jelas sekali bahwa kedatangan Kristus sudah semakin dekat, bahkan sedikit waktu lagi Dia segera datang menjemput umat-Nya.

     Alkitab menyatakan bahwa kedatangan Kristus ditandai dengan banyaknya nabi-nabi palsu yang bermunculan dengan ajaran-ajaran mereka yang menyesatkan, semakin bertambahnya kejahatan manusia dan semakin merosotnya moral manusia.  Rasul Paulus menambahkan,  "...pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah."  (2 Timotius 3:1-4).  Bukankah semua itu sudah dan sedang terjadi diantara umat manusia?

     Di masa-masa akhir ini Tuhan mengajarkan kita untuk menjadi seperti 5 gadis bijaksana yang selalu siap sedia dengan minyak, bukan seperti 5 gadis bodoh  (baca  Matius 25:1-13).  Minyak berbicara tentang pengurapan Roh Kudus atau hidup dalam persekutuan dengan Roh Kudus.  Biarlah kita semakin giat di dalam Tuhan dan berjuang untuk tetap hidup dalam kebenaran.  "Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup..."  (2 Petrus 3:11).

Persiapkan diri sebaik mungkin menyambut kedatangan Kristus yang tak lama lagi!

Sunday, December 17, 2017

MENDENGARKAN TAPI TAK MELAKUKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Desember 2017

Baca:  Yehezkiel 33:23-33

"Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya."  Yehezkiel 33:32

Bagian firman Tuhan ini berbicara tentang peringatan Tuhan kepada bangsa Israel.  Tuhan menghendaki agar umat-Nya sungguh-sungguh mendengar segala perkataan Tuhan yang disampaikan oleh nabi-Nya, Yehezkiel.  Arti nama Yehezkiel adalah Tuhan menguatkan.  Yehezkiel adalah penduduk Yehuda yang dibawa ke pembuangan oleh Nebukadnezar, raja Babel, ketika Yoyakhin  (raja Yehuda)  ditaklukkan.

     Alkitab menyatakan Yehezkiel ini diumpamakan sebagai penjaga bagi umat Israel.  Ada pun tugas seorang penjaga adalah berdiri di atas tembok kota untuk melihat apa yang sedang terjadi di sekeliling kota tersebut.  Jika ada bahaya datang segeralah ia meniup sangkakala sebagai tanda, sehingga semua penduduk kota memahami bahwa ada bahaya yang mengancam.  Tuhan menghendaki agar umat Israel mau mendengarkan firman yang disampaikan oleh Yehezkiel, sebab semua itu berasal dari Tuhan, bukan dari pikiran dan inisiatif dari Yehezkiel sendiri.  Namun walaupun sudah berkali-kali mendengar firman yang disampaikan oleh utusan Tuhan ini mereka tetap saja mengeraskan hati dan tidak mau melakukan firman Tuhan.  Artinya mereka hanya sebatas mendengar dengan telinga jasmani, tapi hatinya masih tetap tertutup rapat dan tidak melakukan.

     Banyak orang Kristen sudah tak terhitung seringnya mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan oleh para hamba Tuhan, penginjil, atau pelayan Tuhan, tapi mereka hanya mendengar sambil lalu, bahkan tidak sedikit yang menganggap remeh atau menyepelekan keberadaan hamba-hamba Tuhan, padahal para pemberita Injil adalah orang-orang yang diutus Tuhan untuk menyampaikan kebenaran firman-Nya dan menyatakan kehendak-Nya.  Mereka adalah orang-orang yang ditugaskan oleh Tuhan untuk menjadi penjaga bagi jiwa-jiwa.  Firman Tuhan mengatakan:  "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya."  (Ibrani 13:17a).

"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri."  Yakobus 1:22