Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Desember 2017
Baca: Mazmur 23:1-6
"Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa." Mazmur 23:6
Banyak orang merasa pesimis, kuatir dan takut menghadapi hari esok karena melihat keadaan dunia yang semakin tidak baik, krisis di segala bidang kehidupan terjadi di mana-mana. Tapi orang percaya tak perlu takut menghadapinya. Asalkan kita hidup benar, hidup seturut dengan kehendak Tuhan, akan ada jaminan perlindungan dan pemeliharaan dari Tuhan, berkat yang akan mengikuti kita.
Ketika terjadi kelaparan yang hebat Ishak harus mengungsi ke Gerar, negeri orang Filistin. Hidup sebagai orang asing di sana, menderitakah Ishak? Ketika semua orang mengalami krisis Ishak justru mengalami berkat yang berkelimpahan. Tertulis: "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya." (Kejadian 26:12-13). Begitu pula Daniel, meski mengalami pembuangan di Babel, hidup susahkah dia? Ujian dan tantangan boleh saja datang, tapi kebajikan dan kemurahan Tuhan senantiasa mengikuti hidup Daniel. Terbukti ia selalu menjadi orang kepercayaan raja. Apa kuncinya? Daniel berketetapan hati untuk hidup benar di hadapan Tuhan meski berada di tengah-tengah bangsa yang menyembah berhala. Karena itu kita tak perlu berkecil hati, tak perlu 'menjilat' siapa pun, tidak perlu 'mencari muka' kepada atasan; di mana pun kita ditempatkan asalkan kita hidup benar berkat Tuhan takkan lari ke mana.
Mungkin saat ini kita sedang berada dalam tekanan, penderitaan dan kesesakan hebat, yang bisa diibaratkan seperti musuh yang berusaha untuk menjatuhkan dan menghancurkan hidup kita. Tetaplah maju dan jangan pernah goyah, lakukan saja apa yang menjadi bagian kita yaitu hdiup seturut dengan firman Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan membereskan, seperti ada tertulis: "Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh." (Keluaran 15:6). Artinya bahwa menghancurkan musuh bukanlah tugas kita, tapi bagian Tuhan yang akan berperkara dengan mereka. Karena itu kita tak perlu merancang niat untuk membalas!
Hidup dalam kebenaran adalah kunci untuk mengalami pembelaan dari Tuhan!
Saturday, December 2, 2017
Friday, December 1, 2017
ADA HIDANGAN DI HADAPAN LAWAN (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Desember 2017
Baca: Mazmur 23:1-6
"Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah." Mazmur 23:5
Kehidupan Kristiani itu tidaklah selamanya seperti berada di padang rumput yang hijau dan di air yang sangat tenang. Meski demikian, sebagai orang percaya kita harus tetap percaya bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Gembala yang baik. Kristus mengatakan, "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;" (Yohanes 10:11). Hal itu telah dibuktikan melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib, rela mengorbankan nyawa-Nya untuk menebus dosa dan menyelamatkan kita, sehingga dengan penuh keyakinan Daud berkata, "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." (Mazmur 23:1).
Sesulit apa pun keadaannya dan seberat apa pun tantangan yang kita hadapi, kita tak perlu takut, "...sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4). Gada (tongkat pendek) yang menjadi senjata pertahanan dan juga disiplin melambangkan kekuatan, kuasa dan wibawa Tuhan; tongkat (tongkat ramping panjang yang salah satu ujungnya melengkung) dipakai untuk mendekatkan domba-domba dengan gembalanya, menuntun domba pada jalan yang benar, atau menyelamatkan domba dari kesulitan. Gada dan tongkat adalah perlambang jaminan kasih dan bimbingan Tuhan dalam kehidupan kita, orang percaya.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Dia bukan hanya sebagai gembala yang baik, yang rela memberikan nyawa-Nya bagi kita, tapi Dia juga menyediakan hidangan (berkat), mengurapi dengan minyak (perkenanan dan urapan Roh Kudus) dan juga piala bagi kita. Piala adalah lambang kemenangan. Jadi kalau hari-hari ini kita sedang dihadapkan pada masalah yang berat, itu berarti kita telah berada di ambang kemenangan, dan semakin besar pula piala yang Tuhan telah persiapkan bagi kita. Jarak tempuh dalam pertandingan lari marathon di PON, Sea Games dan Olimpiade adalah sama, yaitu 42,195km, tapi piala yang disediakan bagi sang juara tentunya berbeda nilainya. Mengapa? Karena lawan-lawan yang dihadapi berbeda.
Jangan pernah kecewa dan putus asa ketika mengalami tantangan hidup yang besar, sebab Tuhan sedang menyiapkan piala yang bernilai tinggi bagi kita.
Baca: Mazmur 23:1-6
"Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah." Mazmur 23:5
Kehidupan Kristiani itu tidaklah selamanya seperti berada di padang rumput yang hijau dan di air yang sangat tenang. Meski demikian, sebagai orang percaya kita harus tetap percaya bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Gembala yang baik. Kristus mengatakan, "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;" (Yohanes 10:11). Hal itu telah dibuktikan melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib, rela mengorbankan nyawa-Nya untuk menebus dosa dan menyelamatkan kita, sehingga dengan penuh keyakinan Daud berkata, "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." (Mazmur 23:1).
Sesulit apa pun keadaannya dan seberat apa pun tantangan yang kita hadapi, kita tak perlu takut, "...sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4). Gada (tongkat pendek) yang menjadi senjata pertahanan dan juga disiplin melambangkan kekuatan, kuasa dan wibawa Tuhan; tongkat (tongkat ramping panjang yang salah satu ujungnya melengkung) dipakai untuk mendekatkan domba-domba dengan gembalanya, menuntun domba pada jalan yang benar, atau menyelamatkan domba dari kesulitan. Gada dan tongkat adalah perlambang jaminan kasih dan bimbingan Tuhan dalam kehidupan kita, orang percaya.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Dia bukan hanya sebagai gembala yang baik, yang rela memberikan nyawa-Nya bagi kita, tapi Dia juga menyediakan hidangan (berkat), mengurapi dengan minyak (perkenanan dan urapan Roh Kudus) dan juga piala bagi kita. Piala adalah lambang kemenangan. Jadi kalau hari-hari ini kita sedang dihadapkan pada masalah yang berat, itu berarti kita telah berada di ambang kemenangan, dan semakin besar pula piala yang Tuhan telah persiapkan bagi kita. Jarak tempuh dalam pertandingan lari marathon di PON, Sea Games dan Olimpiade adalah sama, yaitu 42,195km, tapi piala yang disediakan bagi sang juara tentunya berbeda nilainya. Mengapa? Karena lawan-lawan yang dihadapi berbeda.
Jangan pernah kecewa dan putus asa ketika mengalami tantangan hidup yang besar, sebab Tuhan sedang menyiapkan piala yang bernilai tinggi bagi kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)