Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 November 2017
Baca: Yesaya 48:12-22
"Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi
faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh." Yesaya 48:17
Karena salah dalam membuat pilihan dan keputusan, Lot harus menanggung akibatnya: ia kehilangan harta benda, termasuk isteri, yang menjadi tiang garam (baca Kejadian 19:26); dan kota tempat ia tinggal, yaitu Sodom dan Gomora, dibumihanguskan Tuhan. "Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot," (Kejadian 19:29). Pilihan dan keputusan hdiup yang salah dapat berakibat sangat fatal!
Firman Tuhan memperingatkan agar kita bertindak hati-hati dalam segala hal, termasuk dalam membuat pilihan atau keputusan. Jadikan Alkitab sebagai pegangan dan pedoman hidup! "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati
sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian
perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8). Ketidakhati-hatian dalam membuat pilihan dan keputusan dengan mengandalkan kekuatan sendiri, tanpa berdoa terlebih dahulu kepada Tuhan dan melibatkan Dia, seringkali menjadi penyebab terciptanya masalah dalam hidup kita. Bukan keberhasilan, keberuntungan dan kebahagiaan yang kita dapatkan, melainkan kegagalan demi kegagalan, sebab pilihan dan keputusan yang kita buat bisa saja salah atau keliru, seperti Samuel yang hampir salah dalam membuat pilihan ketika hendak mengurapi anak Isai (baca Samuel 16:6-7).
Jangan terburu-buru saat membuat pilihan hidup, bertanyalah kepada Tuhan dan mohon petunjuk-Nya. Sejauh mana kita memercayai Tuhan untuk terlibat di dalam hidup ini, sejauh itu pula kuasa Tuhan akan bekerja di dalam kita. Biarlah Tuhan mengintervensi segala keputusan kita, karena kehendak dan rancangan-Nya adalah yang terbaik, "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9).
"Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu." Amsal 16:3
Thursday, November 2, 2017
Wednesday, November 1, 2017
IJINKAN TUHAN MENUNTUN HIDUPMU (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 November 2017
Baca: Yakobus 4:13-17
"Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: 'Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung'," Yakobus 4:13
Banyak orang percaya menjalani hidup dalam keluh kesah karena pelbagai masalah, pencobaan atau kesusahan yang dialaminya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena mereka salah dalam membuat keputusan-keputusan dalam hidupnya. Kita tahu hidup ini penuh dengan pilihan dan juga keputusan, yang kesemuanya bergantung pada diri kita sendiri. Tuhan tidak pernah memaksakan kehendak-Nya atas pilihan-pilihan hidup yang kita ambil, Ia memberikan kehendak bebas (free will) kepada kita.
Semua pilihan atau keputusan ada konsekuensinya. Karena itu firman menyatakan: "...kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya," (Ulangan 30:19-20). Mungkin kita sudah memiliki segudang agenda dan rencana yang hendak kita capai. Adalah bijak menyerahkan seluruh rencana hidup kepada Tuhan sebelum melangkah. "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana." (Amsal 19:21). Kita pasti akan mengalami hidup yang berkemenangan dan berhasil apabila kita mau seturut dengan kehendak Tuhan dan mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya.
Ketika terjadi perselisihan antara gembala Lot dan Abraham (Kejadian 13:8), Abraham memberi kesempatan kepada Lot untuk memilih terlebih dahulu daerah penggembalaannya. Abraham tidak takut Lot mendapatkan tempat yang jauh lebih baik dari dirinya karena ia percaya kepada Tuhan dan kehendak-Nya. Bukti bahwa Abraham memiliki penyerahan diri kepada Tuhan. "Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --" (Kejadian 13:10).
Lot membuat pilihan dan keputusan hidup berdasarkan apa dipandangnya baik menurut pikiran, perasaan dan mata jasmaninya tanpa bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu.
Baca: Yakobus 4:13-17
"Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: 'Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung'," Yakobus 4:13
Banyak orang percaya menjalani hidup dalam keluh kesah karena pelbagai masalah, pencobaan atau kesusahan yang dialaminya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena mereka salah dalam membuat keputusan-keputusan dalam hidupnya. Kita tahu hidup ini penuh dengan pilihan dan juga keputusan, yang kesemuanya bergantung pada diri kita sendiri. Tuhan tidak pernah memaksakan kehendak-Nya atas pilihan-pilihan hidup yang kita ambil, Ia memberikan kehendak bebas (free will) kepada kita.
Semua pilihan atau keputusan ada konsekuensinya. Karena itu firman menyatakan: "...kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya," (Ulangan 30:19-20). Mungkin kita sudah memiliki segudang agenda dan rencana yang hendak kita capai. Adalah bijak menyerahkan seluruh rencana hidup kepada Tuhan sebelum melangkah. "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana." (Amsal 19:21). Kita pasti akan mengalami hidup yang berkemenangan dan berhasil apabila kita mau seturut dengan kehendak Tuhan dan mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya.
Ketika terjadi perselisihan antara gembala Lot dan Abraham (Kejadian 13:8), Abraham memberi kesempatan kepada Lot untuk memilih terlebih dahulu daerah penggembalaannya. Abraham tidak takut Lot mendapatkan tempat yang jauh lebih baik dari dirinya karena ia percaya kepada Tuhan dan kehendak-Nya. Bukti bahwa Abraham memiliki penyerahan diri kepada Tuhan. "Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --" (Kejadian 13:10).
Lot membuat pilihan dan keputusan hidup berdasarkan apa dipandangnya baik menurut pikiran, perasaan dan mata jasmaninya tanpa bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu.
Subscribe to:
Posts (Atom)