Monday, October 2, 2017

JANGAN LUPAKAN KARYA KESELAMATAN TUHAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Oktober 2017

Baca:  Mazmur 77:1-21

"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala."  Mazmur 77:12

Tindakan mengingat-ingat apa yang telah Tuhan perbuat di waktu lalu, jika tanpa dilandasi oleh sikap iman, hanya akan menghasilkan nostalgia belaka.  Namun jika tindakan mengingat-ingat karya Tuhan ini dilandasi dengan sikap iman atau respons hati yang positif akan menghasilkan kekuatan dan peneguhan untuk lebih berkomitmen makin setia kepada Tuhan.  Pemazmur menulis:  "Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu."  (Mazmur 77:13).

     Mengingat-ingat perbuatan-perbuatan Tuhan dan keajaiban kuasa-Nya adalah hal yang harus kita lakukan, terlebih-lebih ketika sedang dalam masalah atau penderitaan, karena pada situasi itu seringkali kita mudah sekali menjadi lemah, putus asa, dan kehilangan pengharapan.  Yosua berusaha mengingatkan umat Israel untuk tidak melupakan begitu saja karya keselamatan Tuhan dan mengajak mereka untuk membuat pilihan hidup yang benar.  Ia mau bahwa keputusan yang mereka ambil bukan karena keterpaksaan, tapi benar-benar atas kesadaran dan kerelaan hati.  "Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini."  (Yosua 24:15).  Tindakan Yosua ini mencerminkan sikap seorang pemimpin yang arif dan bijak.  Yosua menambahkan,  "Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"  (Yosua 24:15b).  Keteladanan yang ditunjukkan Yosua berdampak, umat Israel pun membuat pilihan hidup yang benar dengan berkata,  "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!"  (Yosua 24:16).

     Pula karya keselamatan yang Kristus kerjakan melalui pengorbanan-Nya di kayu salib hendaknya semakin menguatkan dan meneguhkan kita untuk bersungguh-sungguh lagi dalam mengiring Tuhan.  "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"  (1 Korintus 6:20).

Karena anugerah Tuhan semata kita diselamatkan, karena itu beribadahlah kepada-Nya dengan hati yang takut dan gentar!

Sunday, October 1, 2017

JANGAN LUPAKAN KARYA KESELAMATAN TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Oktober 2017

Baca:  Yosua 24:1-28

"Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu."  Yosua 24:27

Setelah empat puluh tahun mengembara di padang gurun akhirnya umat Israel measuki tanah Kanaan.  Semua bukan karena kekuatan dan kemampuan mereka, tapi semata-mata karena kasih, pemeliharaan dan penyertaan Tuhan sehingga mereka dapat menduduki tanah perjanjian itu.  Kedua belas suku Israel pun telah mendapatkan tanah yang menjadi milik pusaka mereka.  Bukan hanya itu, Tuhan juga menganugerahkan keamanan di seluruh Kanaan.  Hal itu menunjukkan bahwa janji Tuhan untuk memberikan seluruh negeri kepada umat Israel telah digenapi-Nya pada era kepemimpinan Yosua.

     Seiring berjalannya waktu usia Yosua makin bertambah tua, dan bisa dikatakan sedang berada di puncak karir dan punya pengaruh besar karena telah berhasil mengantarkan umat Israel kepada kehidupan baru.  Dapat dikatakan bahwa Yosua adalah pemimpin yang berhasil dan berjasa besar.  Dalam posisi ini kebanyakan pemimpin akan jumawa dan membusungkan dada.  Sikap Yosua tidaklah demikian!  Ia tidak pernah merasa diri berjasa dan berharap umat Israel menghormati atau menyanjungnya!  Tidak ada niat sedikit pun untuk menyondongkan hati umat Israel kepada dirinya.  Inilah pernyataan Yosua,  "Aku telah tua dan sangat lanjut umur, dan kamu ini telah melihat segala yang dilakukan TUHAN, Allahmu, kepada semua bangsa di sini demi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang telah berperang bagi kamu."  (Yosua 23:2-3).

     Yosua berupaya mengarahkan pandangan umat Israel hanya kepada Tuhan, dan mengingatkan bahwa keberhasilan memasuki tanah Kanaan bukan karena keahliannya dalam berperang, tapi karena ada tangan Tuhan yang berkuasa melindungi, menuntun, menolong dan menyelamatkan mereka.  Tuhanlah yang telah berperang bagi mereka, sebagaimana yang Musa pernah sampaikan pula:  "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."  (Keluaran 14:14), sehingga mereka dapat memperoleh kemenangan.  Untuk itulah Yosua mengumpulkan semua suku yang ada di Israel, para tua-tua, para kepala, para hakim dan juga pengatur pasukan umat Israel di Sikhem.

Tanpa campur tangan Tuhan umat Israel takkan bisa mencapai tanah Kanaan!