Tuesday, September 12, 2017

HIDUP ADALAH SEBUAH KESEMPATAN BERHARGA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 September 2017

Baca:  Lukas 13:6-9

"Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!"  Lukas 13:7

Dalam perumpamaan tentang pohon ara yang kita baca, dikatakan sudah tiga tahun lamanya si pemilik kebun mencari buah pada pohon ara itu, namun ia tidak mendapatkannya.  Lalu si pengurus kebuh meminta kepada pemilik kebun untuk diberi kesempatan setahun lagi;  "...aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"  (ayat 8-9).  Ini berbicara tentang sebuah kesempatan!

     Dalam hidup kita menjumpai ada banyak kesempatan.  Dengan kata lain hidup ini adalah sebuah kesempatan.  Pertanyaannya:  bagaimana agar kita dapat melihat kesempatan itu dan menggunakannya dengan baik?  Orang-orang yang berhasil dalam bidang apa pun yang ditekuninya adalah mereka yang mampu menangkap setiap kesempatan yang menghampiri hidupnya.  Bukan berarti mereka tidak pernah gagal, tapi mereka mampu menjadikan kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar, berbenah dan memperbaiki diri.  Sebaliknya ada banyak orang yang hidup dalam kegagalan demi kegagalan oleh karena telah menyia-nyiakan dan membuang kesempatan yang datang dalam hidupnya.

     Bicara tentang kesempatan selalu berkaitan dengan waktu.  Dalam membicarakan waktu Tuhan ada tiga istilah dalam Alkitab:  1.  Waktu kronos.  Yang dimaksud kronos adalah waktu yang biasa, yang selalu ada.  Kronos menunjukkan jangka waktu tertentu, entah itu waktu yang singkat  (sekejap saja)  atau waktu yang lama.  Kata Yunani kronos dipakai berhubungan dengan jam, bulan dan tahun.  Waktu kronos adalah siklus waktu yang biasa.  2. Waktu aion.  Kata aion dipakai untuk menunjukkan entah waktu yang lama sekali, ada waktu yang tanpa batas.  Oleh sebab itu aion dipakai untuk waktu yang dimulai dengan penciptaan dan berakhir dengan kedatangan Kristus yang kedua kali;  atau juga tentang waktu kekekalan, yaitu waktu tanpa batas.  3.  Waktu kairos.  Kata kairos berbicara tentang periode tertentu.  Kalau waktu itu sudah lewat tidak akan kembali lagi.  Ini berbicara tentang kesempatan dan momentum yang ada di waktu-waktu tertentu.  Kalau tidak digunakan, maka waktu  (kairos)  itu akan hilang.  (Bersambung)

Monday, September 11, 2017

JANGAN BERSUMPAH PALSU ATAU DUSTA (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 September 2017

Baca:  Matius 5:33-37

"Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat."  Matius 5:37

Mereka yang suka bersumpah palsu atau berbohong hidupnya pasti akan mengalami masalah demi masalah karena berkat Tuhan pasti terhalang.  Orang yang suka bersumpah palsu atau berbohong adalah pertanda bahwa mereka telah meremehkan Tuhan dan menganggap bahwa Tuhan tidak mendengar apa yang diucapkannya.  Mereka lupa bahwa ada hukuman atas orang-orang yang tidak takut akan Tuhan dan melecehkan kemahatahuan Tuhan.  "Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN."  (Imamat 19:12).

     Pembacaan firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa manusia tidak boleh bersumpah, apalagi bersumpah palsu:  "Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat."  (Matius 5:34-37).  Jika kita telah terlanjur melakukan hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan ini, telah melakukan suatu kesalahan atau kekhilafan, adalah lebih baik kita mengakui kesalahan itu dan cepat berbalik kepada Tuhan.  Segeralah berlutut di bawah kaki Tuhan, mengakui semua pelanggaran yang telah kita lakukan secara terperinci dan meminta pengampunan serta belas kasihan Tuhan!

     Melalui nabi Zakharia Tuhan berfirman,  "Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN."  (Zakharia 8:17).  Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu  (baca  1 Petrus 3:10).

"Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu...  Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu."  Mazmur 5:6-7