Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 September 2017
Baca: 1 Tawarikh 4:9-10
"Dan Allah mengabulkan permintaannya itu." 1 Tawarikh 4:10b
Yabes berdoa, "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku,
dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada
malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" (1 Tawarikh 4:10). Ini merupakan cermin iman! ia berkeyakinan Tuhan sanggup melakukan segala perkara. Permohonannya untuk memberkati, memperluas daerah, menyertai dan melindungi adalah wujud tanggung jawabnya terhadap tugas-tugas yang harus diembannya, yaitu tugas dan tanggung jawab kepuakan. Puak artinya golongan, kelompok atau kaum (golongan keluarga, suku bangsa). Yabes berdoa bukan untuk kepentingan diri sendiri, tapi untuk banyak orang, dan bertujuan untuk kemuliaan nama Tuhan. Ini berbicara tentang motivasi atau sikap hati!
Betapa banyak orang Kristen yang kecewa karena doa-doanya tidak dijawab Tuhan. Seharusnya kita mengoreksi diri mengapa doa kita tidak dijawab? Karena kita memiliki motivasi yang salah saat berdoa. Jangan sampai terselip sedikitpun untuk mencari kemuliaan diri sendiri, atau ada motivasi terselubung. "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu
salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk
memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3). Ingat! Tuhan menyelidiki hati dan menguji batin kita, Ia tahu motivasi hati kita saat berdoa.
Rahasia ke-3 doa Yabes: Untuk kemuliaan nama Tuhan. Kehendak Tuhan adalah memberkati kita dengan hidup berlimpah dan lebih dari pemenang, dengan tujuan supaya kita menjadi berkat sehingga Tuhan dipermuliakan melalui hidup kita. Yabes mempertanggungjawabkan berkat-berkatnya bukan untuk dirinya sendiri, melainkan terlebih untuk puaknya. Perluasan kekuasaan berkaitan dengan pemashyuran nama Tuhan. Yabes sadar bahwa tanpa Tuhan semuanya sia-sia, karena segala sesuatu yang diterimanya itu berasal dari Tuhan dan karena campur tangan-Nya semata. Pengakuan sedemikian ini membuat Tuhan berkenan kepadanya. Kesadaran itu sejalan dengan pernyataan Tuhan Yesus bahwa di luar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:7). Segala sesuatu yang kita kerjakan haruslah untuk memuliakan nama Tuhan!
Karena melibatkan Tuhan dan mengandalkan-Nya, hidup Yabes dipulihkan dan menjadi berkat!
Wednesday, September 6, 2017
Tuesday, September 5, 2017
YABES: Menang Atas Penderitaan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 September 2017
Baca: 1 Tawarikh 4:9-10
"Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: 'Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.'" 1 Tawarikh 4:9
Alkitab menyatakan bahwa Yabes disebut sebagai keturunan Yehuda dari cabang lain. Itu artinya ia berasal dari keturunan yang sama sekali tidak diperhitungkan. Begitu juga dengan namanya, bukan merupakan nama yang memiliki arti baik. Nama Yabes berarti sakit, membawa kemalangan dan kesusahan. Namun pada akhirnya hidup Yabes dan namanya pun terdaftar sebagai orang-orang yang dimuliakan.
Inilah rahasia doa Yabes sehingga beroleh jawaban dari Tuhan: 1. Doanya tidak bertele-tele. Dalam hal berdoa Tuhan Yesus mengajarkan, "Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya." (Matius 6:7-8). Tuhan kita adalah Tuhan yang Mahatahu, Ia tahu apa yang ada di dalam hati, pikiran, dan rencana kita. "TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita." (1 Tawarikh 28:9). Karena itu Tuhan menghendaki kita untuk berdoa dengan tidak bertele-tele, melainkan doa yang singkat, jelas, dan tepat pada sasaran. Itulah yang dilakukan oleh Yabes saat berdoa!
2. Tidak mudah putus asa. Sekalipun namanya memiliki arti negatif, buruk dan penuh kemalangan, Yabes tidak larut dalam penyesalan atau mengasihani diri sendiri seperti yang biasa dilakukan oleh banyak orang dengan berkata: "Mengapa hidupku seperti ini... mengapa aku harus menanggung penderitaan ini?" Ia juga tidak menyalahkan keadaan, menyalahkan orangtua yang memberinya nama, apalagi menyalahkan Tuhan. Yabes berjuang untuk mengalahkan penderitaan yang tertulis dalam namanya dengan hidup mengandalkan Tuhan sepenuhnya, karena ia sangat percaya bahwa tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan! "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7).
"Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?" Amsal 18:14
Baca: 1 Tawarikh 4:9-10
"Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: 'Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.'" 1 Tawarikh 4:9
Alkitab menyatakan bahwa Yabes disebut sebagai keturunan Yehuda dari cabang lain. Itu artinya ia berasal dari keturunan yang sama sekali tidak diperhitungkan. Begitu juga dengan namanya, bukan merupakan nama yang memiliki arti baik. Nama Yabes berarti sakit, membawa kemalangan dan kesusahan. Namun pada akhirnya hidup Yabes dan namanya pun terdaftar sebagai orang-orang yang dimuliakan.
Inilah rahasia doa Yabes sehingga beroleh jawaban dari Tuhan: 1. Doanya tidak bertele-tele. Dalam hal berdoa Tuhan Yesus mengajarkan, "Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya." (Matius 6:7-8). Tuhan kita adalah Tuhan yang Mahatahu, Ia tahu apa yang ada di dalam hati, pikiran, dan rencana kita. "TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita." (1 Tawarikh 28:9). Karena itu Tuhan menghendaki kita untuk berdoa dengan tidak bertele-tele, melainkan doa yang singkat, jelas, dan tepat pada sasaran. Itulah yang dilakukan oleh Yabes saat berdoa!
2. Tidak mudah putus asa. Sekalipun namanya memiliki arti negatif, buruk dan penuh kemalangan, Yabes tidak larut dalam penyesalan atau mengasihani diri sendiri seperti yang biasa dilakukan oleh banyak orang dengan berkata: "Mengapa hidupku seperti ini... mengapa aku harus menanggung penderitaan ini?" Ia juga tidak menyalahkan keadaan, menyalahkan orangtua yang memberinya nama, apalagi menyalahkan Tuhan. Yabes berjuang untuk mengalahkan penderitaan yang tertulis dalam namanya dengan hidup mengandalkan Tuhan sepenuhnya, karena ia sangat percaya bahwa tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan! "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7).
"Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?" Amsal 18:14
Subscribe to:
Posts (Atom)