Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Agustus 2017
Baca: 1 Yohanes 4:1-6
"...sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." 1 Yohanes 4:4
Alkitab menyatakan bahwa dunia sekarang ini sedang lenyap dengan segala keinginannya: keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (baca 1 Yohanes 2:16). Artinya semua keinginan duniawi dapat melenyapkan hidup seseorang: semakin menjauh dari Tuhan dan membawanya kepada jurang kebinasaan, tetapi "...orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya." (1 Yohanes 2:17).
Setiap orang percaya pasti punya kerinduan untuk hidup seturut dengan firman Tuhan, namun yang seringkali menjadi persoalan adalah: "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41), ditambah lagi dengan kuatnya arus dunia ini sehingga kita pun gagal dan gagal lagi untuk hidup dalam kebenaran. Bagi orang percaya yang hidup bergantung penuh kepada Tuhan, bukan saja akan diberi kerinduan untuk melakukan kehendak-Nya, tapi juga diberi kekuatan untuk melakukan kehendak Tuhan. Kekuatan itu datangnya dari Roh Kudus, Ia yang akan memampukan dan menguatkan kita untuk melawan arus duniawi sehingga kita dapat melawan arus dunia ini dan hidup menurut kehendak Tuhan, sebab "...Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (ayat nas). Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk berkata: aku tidak sanggup, aku lemah, aku tak mampu melakukan ini dan itu, karena Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (baca Yohanes 16:13). Di tengah badai, masalah, dan pergumulan yang berat Tuhan tidak pernah membiarkan kita bergumul sendirian, Ia memberikan Roh-Nya untuk menguatkan kita. "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7). Bahkan Roh Kudus akan menyertai kita dalam menjalani hidup sampai kepada akhir zaman (baca Matius 28:20b).
Ada banyak perkara yang terjadi di dunia ini yang tidak kita mengerti, namun Roh Kudus hadir untuk mengajar kita dan memberi pengertian kepada kita (baca Yohanes 14:26), sehingga kita dapat mengambil sisi positif di setiap peristiwa.
Bersama Roh Kudus kita mampu menjalani hidup dengan kepala tegak berdiri!
Friday, August 4, 2017
Thursday, August 3, 2017
ORANG PERCAYA: Memiliki Benih Ilahi
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Agustus 2017
Baca: 1 Yohanes 3:7-10
"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah." 1 Yohanes 3:9
Seseorang disebut Kristen bukan semata karena ia lahir dari rahim seorang ibu yang beragama Kristen, tetapi orang disebut Kristen ketika ia membuat keputusan untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan bertobat, yaitu meninggalkan kehidupan lamanya dan mengikut Kristus. Demikianlah ia mengalami kelahiran baru, manusia lamanya mati digantikan oleh manusia baru. Ia dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana yaitu firman Tuhan.
Di dalam diri kita ada benih Ilahi, maka seharusnya orang Kristen tidak mudah untuk disesatkan dan diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran sesat dari semua perkara yang ada di dunia ini. Mengapa? Sebab orang yang lahir dari Tuhan atau memiliki benih Ilahi hatinya senantiasa melekat kepada Kristus dan berakar kuat di dalam firman. Karena memiliki benih Ilahi jugalah orang Kristen mutlak hidup dalam kebenaran. "Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya." (ayat 7b-8a). Patut dipertanyakan status kekristenannya jika ada orang Kristen yang masih terus hidup dalam dosa, hidup tak beda jauh dengan orang-orang di luar Tuhan, sebab jelas dikatakan barangsiapa berbuat dosa berasal dari Iblis. Bahkan hidup Kristiani yang sejati itu bukan sekedar tidak lagi berbuat dosa, tapi harus benci dosa.
Orang Kristen yang menyadari bahwa di dalam dirinya ada benih Ilahi akan senantiasa hidup dalam kasih karena Bapa adalah kasih. Oleh sebab itu orang yang lahir dari Bapa pasti mewarisi sifat-sifat Bapa-Nya. Ada tertulis: "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8). Kemudian ia akan menjadikan kasih sebagai gaya hidup sehari-hari, kasih yang bukan sekedar kata-kata, melainkan dimulai dari hati yang menyadari bahwa kita mengasihi karena Bapa lebih dahulu mengasihi kita, lalu diteruskan dengan mengekespresikan kasih itu dalam tindakan nyata, sehingga keberadaannya menjadi berkat bagi dunia ini!
Seorang Kristen sejati tercermin dari kehidupan nyata, yaitu hidup benar dan penuh kasih!
Baca: 1 Yohanes 3:7-10
"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah." 1 Yohanes 3:9
Seseorang disebut Kristen bukan semata karena ia lahir dari rahim seorang ibu yang beragama Kristen, tetapi orang disebut Kristen ketika ia membuat keputusan untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan bertobat, yaitu meninggalkan kehidupan lamanya dan mengikut Kristus. Demikianlah ia mengalami kelahiran baru, manusia lamanya mati digantikan oleh manusia baru. Ia dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana yaitu firman Tuhan.
Di dalam diri kita ada benih Ilahi, maka seharusnya orang Kristen tidak mudah untuk disesatkan dan diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran sesat dari semua perkara yang ada di dunia ini. Mengapa? Sebab orang yang lahir dari Tuhan atau memiliki benih Ilahi hatinya senantiasa melekat kepada Kristus dan berakar kuat di dalam firman. Karena memiliki benih Ilahi jugalah orang Kristen mutlak hidup dalam kebenaran. "Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya." (ayat 7b-8a). Patut dipertanyakan status kekristenannya jika ada orang Kristen yang masih terus hidup dalam dosa, hidup tak beda jauh dengan orang-orang di luar Tuhan, sebab jelas dikatakan barangsiapa berbuat dosa berasal dari Iblis. Bahkan hidup Kristiani yang sejati itu bukan sekedar tidak lagi berbuat dosa, tapi harus benci dosa.
Orang Kristen yang menyadari bahwa di dalam dirinya ada benih Ilahi akan senantiasa hidup dalam kasih karena Bapa adalah kasih. Oleh sebab itu orang yang lahir dari Bapa pasti mewarisi sifat-sifat Bapa-Nya. Ada tertulis: "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8). Kemudian ia akan menjadikan kasih sebagai gaya hidup sehari-hari, kasih yang bukan sekedar kata-kata, melainkan dimulai dari hati yang menyadari bahwa kita mengasihi karena Bapa lebih dahulu mengasihi kita, lalu diteruskan dengan mengekespresikan kasih itu dalam tindakan nyata, sehingga keberadaannya menjadi berkat bagi dunia ini!
Seorang Kristen sejati tercermin dari kehidupan nyata, yaitu hidup benar dan penuh kasih!
Subscribe to:
Posts (Atom)