Friday, June 2, 2017

TINGGAL DALAM FIRMAN: Hikmat Menjalani Hidup (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juni 2017

Baca:  Amsal 7:1-4

"Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu."  Amsal 7:3

Supaya langkah kaki kita tidak melenceng arah firman Tuhan harus menjadi pegangan hidup kita, sebab  "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."  (2 Timotius 3:16).  Firman Tuhan harus menjadi cermin, tolak ukur, dan acuan untuk seluruh aspek kehidupan kita, baik itu dalam pekerjaan, aktivitas, pelayanan, studi, apa pun yang kita kerjakan.

     Kemudian kita diperintahkan untuk menyimpan ajaran-Nya seperti kita menjaga biji mata kita sendiri.  Artinya kita menempatkan firman Tuhan sebagai hal yang utama, terpenting dan berharga, lebih dari apa pun.  Dari firman Tuhan itulah kita beroleh hikmat, di mana hikmat itu  "...lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya."  (Amsal 3:15).  Jangan sekali-kali mengijinkan hal-hal yang duniawi lebih mendominasi hidup kita dibandingkan dengan firman Tuhan, sebab semua yang ada di dunia ini semata-mata berorientasi kepada tiga hal, yaitu keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup  (baca  1 Yohanes 2:16), yang jelas-jelas sangat bertentangan dengan kehendak Tuhan.  Jika hal itu terjadi tentunya sangat berbahaya karena akan berdampak pada sikap, perkataan dan perbuatan kita.  Tetapi jika firman Tuhan memenuhi hati dan pikiran kita setiap hari, kuasa firman itu akan bekerja di dalam kita.  Caranya?  Kita harus membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari seperti yang Daud perbuat:  "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari."  (Mazmur 119:97).  Itulah yang dimaksud menjaga firman-Nya tetap hidup di dalam hati kita.

     Kita harus membuat firman Tuhan itu lekat dan menyatu dalam hidup kita, sebab  "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu."  (Roma 10:8).  Misalkan ada  'sesuatu'  terikat dan tertambat di jari kita, maka ke mana pun dan di mana pun kita berada  'sesuatu'  itu akan tetap bersama kita dan takkan terpisahkan.

"Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum; Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah."  Mazmur 37:30-31

Thursday, June 1, 2017

TINGGAL DALAM FIRMAN: Hikmat Menjalani Hidup (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juni 2017

Baca:  Amsal 7:1-4

"Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu."  Amsal 7:1

Kitab Amsal adalah kumpulan ajaran tentang cara menjalani hidup yang baik dan sesuai dengan kehendak Tuhan.  Ajaran-ajaran itu diungkapkan dalam bentuk petuah, peribahasa atau pun pepatah;  kebanyakan berkaitan dengan persoalan hidup manusia sehari-hari.  Ada banyak hikmat yang diajarkan dalam kitab Amsal ini, dan kunci untuk memiliki hikmat itu adalah takut akan Tuhan,  "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian."  (Amsal 9:10).

     Jelas sekali bahwa untuk memiliki hati yang takut akan Tuhan, tidak ada jalan lain, selain kita harus tinggal di dalam firman Tuhan.  Dari situlah kita akan mendapatkan fondasi yang kuat bagi kehidupan kita  (baca  Matius 7:24-27), sehingga kita dapat berdiri kuat dan tak tergoyahkan meski diterpa badai permasalahan seberat apa pun.  Ketika kita memilih hidup di jalan Tuhan kita akan beroleh hikmat sehingga kita dapat membedakan manakah yang menjadi kehendak Tuhan:  apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.  Akhirnya dengan hikmat tersebut kita dapat berlaku seperti yang Tuhan mau dan inginkan.  Raja Salomo, ketika hidup mengandalkan Tuhan, dan senantiasa melibatkan Dia di setiap rencana hidupnya serta bergantung penuh kepada-Nya, Tuhan  "...memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut,"  (1 Raja-Raja 4:29), bahkan Alkitab mencatat bahwa  "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat."  (1 Raja-Raja 10:23).  Hidup Salomo diberkati Tuhan secara luar biasa dan ia pun menjadi raja yang sangat terkenal di zamannya.

     Begitu pula dengan kehidupan ini, selama kita mau berjalan bersama Tuhan setiap hari dan tinggal dalam firman-Nya, maka  "Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."  (Mazmur 16:11).  Untuk tetap tinggal dalam firman Tuhan kita harus berpegang pada perintah Tuhan dan menjaga-Nya seperti menjaga biji mata sendiri.

"Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik."  Mazmur 111:10