Friday, November 4, 2016

BERKHIANAT TERHADAP TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 November 2016 

Baca:  Mazmur 78:56-64

"Tetapi mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya; mereka murtad dan berkhianat seperti nenek moyang mereka, berubah seperti busur yang memperdaya;"  Mazmur 78:56-57

Banyak orang beranggapan bahwa yang termasuk dalam kategori perbuatan jahat adalah mencuri, membunuh, merampok, memperkosa, menipu, menganiaya, korupsi dan seputarnya, sehingga jika orang tidak melakukan perbuatan-perbuatan seperti yang disebutkan tadi, berarti mereka bukanlah golongan orang yang jahat.

     Yang dimaksud perbuatan jahat adalah segala berbuatan yang tidak sejalan dan bertentangan dengan firman Tuhan, termasuk di dalamnya pengkhianatan yaitu berlaku tidak setia, memberontak dan tidak mengakui kebesaran kuasa Tuhan, lalu berpaling kepada ilah lain.  Arti kata berkhianat adalah perbuatan tidak setia, tipu daya, perbuatan yang bertentangan dengan janji.  Berlaku khianat kepada sesama manusia saja sudah merupakan kejahatan, terlebih lagi kepada Tuhan.  Bangsa Israel adalah contohnya.  Umat Israel telah mengecap kebaikan Tuhan dan pertolongan-Nya tapi mereka selau memberontak kepada Tuhan, bahkan berpaling dari hadapan-Nya dan menyembah ilah lain  (berhala-berhala),  "Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian, mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar. Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka."  (Ulangan 32:16, 17, 21a).

     Sudah diselamatkan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib, dipulihkan ekonomi keluarganya, disembuhkan dari sakit-penyakitnya, namun ada banyak orang Kristen melupakan Tuhan begitu saja dan bahkan meninggalkan-Nya karena tergiur oleh harta, jabatan, popularitas, kemewahan dunia atau pasangan hidup... bukankah itu adalah sebuah pengkhianatan?  Sadar atau tidak tindakan tersebut sangat menyakiti hati Tuhan dan jahat di hadapan-Nya.

"...semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat..."  Mazmur 25:3

Thursday, November 3, 2016

MENJADI CIPTAAN BARU ADALAH PROSES

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 November 2016 

Baca:  Galatia 6:11-18

"Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya."  Galatia 6:15

Kupu-kupu memang indah dan sangat menarik untuk dilihat mata, namun kita harus ingat bahwa untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik dan dapat terbang dengan penampilan begitu anggun dan disukai semua orang hewan itu sebelumnya harus melewati proses metamorfosa.  Metamorfosa adalah proses perubahan dari ulat menjadi kupu-kupu yang membutuhkan waktu yang bisa dikatakan cukup lama dan panjang, namun sebenarnya sangat sederhana.  Terdapat 4 tahapan proses dalam metamorfosa kupu-kupu ini, yaitu dimulai dari telur, kemudian menjadi ulat  (larva), selanjutnya menjadi kepompong  (pupa)  dan terakhir barulah menjadi kupu-kupu.

     Kehidupan Kristen yang sejati adalah kehidupan yang berproses:  dari manusia  'lama'  menjadi ciptaan  'baru'  di dalam Kristus;  yang dulunya hamba dosa,  "Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran."  (Roma 6:18), yang dulunya terpisah dari Allah, kini telah diperdamaikan dengan Allah,  "Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu 'jauh', sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus."  (Efesus 2:13).  Proses penciptaan kembali menjadi manusia baru adalah melalui karya penebusan darah Kristus.  "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).

     Status kita adalah ciptaan baru, maka:  1.  Jangan menyerahkan tubuh bagi dosa.  "...hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."  (Roma 6:12-13).  2.  Tetaplah di dalam Tuhan.  "Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia."  (Kolose 2:6).  Kita harus melekat kepada Tuhan supaya semakin bertumbuh di dalam-Nya, sampai kita mencapai kedewasaan penuh di dalam Tuhan yaitu menjadi serupa dengan Kristus.

Menjadi ciptaan baru:  tidak berkompromi dengan dosa dan tetap dalam Kristus.