Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 September 2016
Baca: Markus 1:35-39
"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." Markus 1:35
Berdoa adalah hal terpenting dalam kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus! Sebelum menyatakan diri-Nya dan menjalankan pekerjaan yang dipercayakan Bapa kepada-Nya, Tuhan Yesus terlebih dahulu mengasingkan diri di padang gurun untuk berdoa dan berpuasa selama 40 hari 40 malam lamanya. Karena kekuatan doa inilah Tuhan Yesus mampu mengalahkan segala tipu muslihat Iblis yang ditujukan kepada-Nya (baca Matius 4:1-14). Begitu juga selama pelayanan-Nya Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus seringkali pergi menyendiri untuk berdoa. Bahkan, hingga saat-saat terakhir hidup-Nya di kayu salib, Tuhan Yesus pun masih berdoa, bukti nyata bahwa Ia mengutamakan doa.
Pagi-pagi benar sebelum matahari terbit Yesus telah bangun dan berdoa kepada Bapa-Nya, dan seringkali juga sepanjang malam dalam kesunyian di atas gunung Ia berdoa sendirian: "Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa." (Markus 6:46). Lukas juga mencatat: "Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah." (Lukas 6:12). Perhatikan ayat ini: "Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan
permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup
menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah
didengarkan." (Ibrani 5:7). Karena memiliki kehidupan doa yang luar biasa Yesus tampil sebagai pribadi yang luar biasa pula dan penuh kuasa.
Membangun persekutuan dengan Bapa, melibatkan Bapa dalam setiap kehendak dan rencana-Nya adalah kunci keberhasilan pelayanan Yesus. Meski selalu menjadi incaran banyak orang yang memusuhi dan berusaha menjatuhkan-Nya, Ia mampu menguasai diri-Nya dan tetap tenang karena Ia selalu menempatkan doa sebagai hal yang utama. "Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." (1 Petrus 4:7b). Selama 3,5 tahun pelayanan-Nya di bumi Yesus bukan hanya mengajar murid-murid-Nya secara teori tetapi juga secara praktis tentang pentingnya berdoa!
Tuhan Yesus memberikan teladan hidup bagaimana Ia menempatkan doa sebagai hal utama dalam hidup-Nya, supaya kita pun mengikuti jejak-Nya.
Friday, September 2, 2016
Thursday, September 1, 2016
BERDOA: Terpenting Dalam Hidup
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 September 2016
Baca: Efesus 6:10-20
"Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya..." Efesus 6:18
Kata doa adalah kata yang selalu menarik perhatian semua orang percaya, karena di mana pun berada dalam keadaan tertekan, terjepit atau mengalami jalan buntu dalam permasalahan, hal pertama yang kita butuhkan adalah doa. Entah kita sendiri yang berdoa, atau kita meminta orang lain untuk mendoakan kita.
Doa lahir karena semua orang menyadari akan kekuatan dan kemampuan yang terbatas, sehingga kita sangat membutuhkan pertolongan dan campur tangan Tuhan. Namun banyak orang Kristen kurang menyadari arti pentingnya berdoa, terbukti mereka sering mengabaikan jam-jam doa dan susah sekali menyediakan waktu secara konsisten untuk berdoa, sedangkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain, mereka bisa. Berdoa haruslah menjadi hal terpenting dalam kehidupan kita lebih dari segala pekerjaan apa pun, sebab segala pekerjaan yang ada di dunia ini sifatnya hanya sementara saja, sedangkan berdoa adalah suatu pekerjaan yang berdampak kekekalan. Hidup tanpa doa ibarat rumah tidak bertiang! Dapatkah sebuah rumah berdiri tegak bila tidak ada tiang yang mendukungnya? Mustahil!
Doa adalah nafas hidup kita, yaitu berdoa yang bukan hanya sebagai kegiatan rutinitas agamawi, bukan sekedar mengucapkan kalimat-kalimat doa yang dihafalkan, tetapi yang menjadi gaya hidup sehari-hari. Inilah yang dimaksud memiliki kehidupan doa! Janganlah kita mengikuti jejak orang-orang fasik yang tidak menempatkan doa sebagai hal terpenting, karena mereka beranggapan bahwa segala sesuatu bisa dilakukan dengan mengandalkan kekuatan sendiri tanpa harus melibatkan Tuhan dalam hidupnya, padahal doa merupakan jalan yang Tuhan sudah tetapkan untuk kita berbicara, membangun hubungan dengan Dia, dan meminta sesuatu kepada-Nya. Ketika orang benar berdoa kepada Tuhan, Dia yang Mahakuasa sanggup melakukan apa saja, sebab tidak ada yang mustahil bagi-Nya (baca Lukas 1:37): sebesar apa pun masalah bisa diselesaikan, sakit-penyakit disembuhkan, pintu yang tertutup pun bisa terbuka, perkara yang tak mungkin menjadi sangat mungkin.
Adalah rugi besar jika kita mengenyampingkan dan tidak menganggap penting doa!
Baca: Efesus 6:10-20
"Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya..." Efesus 6:18
Kata doa adalah kata yang selalu menarik perhatian semua orang percaya, karena di mana pun berada dalam keadaan tertekan, terjepit atau mengalami jalan buntu dalam permasalahan, hal pertama yang kita butuhkan adalah doa. Entah kita sendiri yang berdoa, atau kita meminta orang lain untuk mendoakan kita.
Doa lahir karena semua orang menyadari akan kekuatan dan kemampuan yang terbatas, sehingga kita sangat membutuhkan pertolongan dan campur tangan Tuhan. Namun banyak orang Kristen kurang menyadari arti pentingnya berdoa, terbukti mereka sering mengabaikan jam-jam doa dan susah sekali menyediakan waktu secara konsisten untuk berdoa, sedangkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain, mereka bisa. Berdoa haruslah menjadi hal terpenting dalam kehidupan kita lebih dari segala pekerjaan apa pun, sebab segala pekerjaan yang ada di dunia ini sifatnya hanya sementara saja, sedangkan berdoa adalah suatu pekerjaan yang berdampak kekekalan. Hidup tanpa doa ibarat rumah tidak bertiang! Dapatkah sebuah rumah berdiri tegak bila tidak ada tiang yang mendukungnya? Mustahil!
Doa adalah nafas hidup kita, yaitu berdoa yang bukan hanya sebagai kegiatan rutinitas agamawi, bukan sekedar mengucapkan kalimat-kalimat doa yang dihafalkan, tetapi yang menjadi gaya hidup sehari-hari. Inilah yang dimaksud memiliki kehidupan doa! Janganlah kita mengikuti jejak orang-orang fasik yang tidak menempatkan doa sebagai hal terpenting, karena mereka beranggapan bahwa segala sesuatu bisa dilakukan dengan mengandalkan kekuatan sendiri tanpa harus melibatkan Tuhan dalam hidupnya, padahal doa merupakan jalan yang Tuhan sudah tetapkan untuk kita berbicara, membangun hubungan dengan Dia, dan meminta sesuatu kepada-Nya. Ketika orang benar berdoa kepada Tuhan, Dia yang Mahakuasa sanggup melakukan apa saja, sebab tidak ada yang mustahil bagi-Nya (baca Lukas 1:37): sebesar apa pun masalah bisa diselesaikan, sakit-penyakit disembuhkan, pintu yang tertutup pun bisa terbuka, perkara yang tak mungkin menjadi sangat mungkin.
Adalah rugi besar jika kita mengenyampingkan dan tidak menganggap penting doa!
Subscribe to:
Posts (Atom)